Sukses

Aksi Sekelompok Dukun Ramalkan Hillary Jadi Presiden AS

Sekelompok dukun berkumpul di sebuah pantai di Lima, Peru untuk memprediksi pemenang presiden AS.

Liputan6.com, Lima - Menjelang hari pemungutan suara pemilihan presiden atau pilpres AS, orang-orang berlomba memprediksi siapa pemenang dalam ajang perebutan Gedung Putih. Setelah ramalan monyet, kini giliran dukun Peru unjuk gigi dalam perkiraan tersebut.

Hillary Clinton diprediksi akan memenangkan pemilihan presiden AS pada Selasa waktu setempat.

Dengan bunga, tumbuh-tumbuhan dan wewangian dari parfum, sekelompok dukun berkumpul di sebuah pantai di Lima, Peru. Mereka memprediksi siapa yang akan menang dalam pertempuran Gedung Putih antara Clinton dan Donald Trump.

Dukun Franklin Steiner mengatakan, kelompok itu memiliki banyak prestise di Peru sebagai penerawang.

"Kami telah berpartisipasi dalam ritual ini, dan telah divisualisasikan, sebagai dukun dan peramal. Ritual kami mengonfirmasi bahwa Hillary Clinton akan menjadi presiden," katanya Steiner seperti dikutip dari Newshub.co.nz, Selasa (8/11/2016).

Dukun Peru melemparkan daun koka ke atas poster bergambar Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, saat melakukan ritual prediksi menjelang pemilihan presiden AS, di Lima, Peru, Senin (7/11). (REUTERS/Mariana Bazo)

Ketika sebagian besar kelompok meramalkan Presiden Madame, sejumlah kecil orang meramalkan Donald Trump akan menjadi penguasa AS.

"The Black Laguna, laguna Huancabamba (di negara bagian Piura) mengatakan kepada kami bahwa Trump akan menang," kata dukun bernama Raul Castro.

"Dan Saint Pachamama kami mengindikasikan bahwa ia akan berkuasa di AS," imbuh Raul Castro.

Ritual ini juga bertujuan untuk memperkuat kedua kandidat, dan berakhir dengan meminta roh-roh untuk memberkahi siapa pun menang.

"Kami menggunakan tanaman, unsur-unsur, parfum, rempah-rempah, semua elemen mistis sehingga karma Hillary akan mendukung dirinya pada hari ke-8 November yang jatuh pada Planet Mars," kata dukun Juan Osco.

"(Ini akan memperkuat) spiritualitas nya, pemahamannya dengan imigran, dengan Latin dan seluruh dunia," pungkas Osco.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini