Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seperti Ini Bentuk dan Fungsi Sex Toys pada Masa Lalu

Sejumlah temuan sejarah dan antropologi mengungkapkan keberadaan dildo di berbagai budaya dunia sejak masa lalu.

Liputan6.com, Eastbourne - Hallie Lieberman kali pertama melihat dildo atau sex toys pada saat masih berusia 10 tahun. Kala itu, ia itu mengira benda yang ditemukannya di motel Florida Keys sebagai peruncing pensil.

Ternyata rasa penasaran itulah yang membawanya menjadi pakar dildo.

Dikutip dari fusion.net pada Senin (17/10/2016), Lieberman sekarang ini menjadi seorang 'dildografer' dan meraih gelar doktor bidang sejarah mainan seks dari University of Wisconsin.

Lebih dari sekedar urusan pemuasan seksual, ia mengabdikan dirinya untuk mendalami nuansa budaya mainan-mainan seks sejenis dildo.

Ternyata, dildo sudah dikenal sejak…Zaman Es. Ya, saat itu dildo dibuat dari pahatan batu atau tulang hewan yang dibentuk mirip dengan penis.

Cincin penis hadir di Jepang setidaknya dalam 500 tahun belakangan. Pada Abad ke-19, dildo kaca di China diisi dengan susu atau urin hangat untuk merangsang ejakulasi.

Lieberman mengatakan, "Alat kelamin kita tidak sempurna. Tidak selalu bertugas sebagai seperti yang diinginkan. Jadi, sebagai manusia, kita mencoba memperbaiki ketidaksempurnaan biologis menggunakan alat-alat bantu seksual."

Heboh urusan dildo selalu ada sejak dulu. Di kalangan Yunani Kuno, menurut Lieberman, ada kekhawatiran bahwa kaum wanita akan berhenti menginginkan pria.

Bahkan, Anthony Comstock, Inspektur Pos di Amerika Serikat pada zaman Victoria, menyebut mainan-mainan seks sebagai "benda-benda karet tak bermoral." Ia juga menggugat pengiriman benda-benda erotis, mainan seks, dan alat KB melalui layanan pos.

"Saat itu, pemerintah AS sangat anti mainan seks dan menggugat para produsen mainan seks. Kita mencoba memusnahkan industri ini dan tidak berhasil. Jelaslah ada kebutuhan manusia untuk benda-benda ini."

Lieberman sudah penasaran sejak masih di sekolah menengah. Namun ia sekarang meluangkan waktu beberapa tahun lamanya mencatat sejarah mainan-mainan seks, sekaligus informasi tentang penerimaan masyarakat saat itu.

Sejumlah temuan sejarah dan antropologi mengungkapkan keberadaan dildo di berbagai budaya dunia sejak masa lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

6 Mainan Seks Kuno dari Tiongkok

Sementara itu, dikutip dari laman unilad.co.uk, juga pada Senin (17/10/2016), laporan ranker.com menyebutkan bahwa mainan-mainan seks di China pada masa lalu juga tidak terlalu berbeda dengan yang ada sekarang.

Berikut ini adalah 6 perangkat seks yang pernah hadir dalam sejarah masa lalu manusia, walaupun tidak selalu sebagai mainan seks:

1. Pelana Siksaan Dildo

(Sumber unilad.co.uk)

Benda yang satu ini sebenarnya bukan mainan seks, tapi merupakan alat hukuman bagi kaum wanita yang berselingkuh.

Seorang kaisar bisa memerintahkan menelanjangi seorang wanita, mendudukannya di atas pelana, dan mengaraknya berkeliling kota dalam keadaan tanpa busana.

Sambil diarak, orang-orang diminta melemparinya dengan benda-benda dengan maksud mempermalukan wanita selingkuh itu.

Sekarang ini, pelana dildo masih ada, tapi dipakai untuk petualangan seks yang seru dan bukan lagi sebagai alat hukuman.

3 dari 8 halaman

2. Sarung Penis

(Sumber Wikimedia)

Alat ini dipakai untuk 'mengurung' penis dan memaksa mengarahkannya ke bawah.

Bangsa China purba meyakini bahwa ejakulasi yang terlalu sering dapat menyebabkan berkurangnya 'jing', yaitu 'hakekat' kepriaan. Hal itu dapat berbahaya bagi kesehatan dan dapat membawa maut.

Dengan demikian, diciptakanlah alat untuk menghindari seks atau yang sebisa mungkin menahan ejakulasi.

4 dari 8 halaman

3. Dildo Kopong

(Sumber Imgur)

Menurut laporan ranker.com, semakin besar kekayaan seorang pria pada jaman China purba, maka semakin banyaklah istrinya. Sehingga kegiatan ranjang bisa bertubi-tubi dan melelahkan.

Dengan demikian, kaum pria (dan mungkin juga kaum wanita) pada masa China purba sangat mendukung masturbasi bagi wanita. Dengan adanya pengganti penis, istri-istri itu tidak menyeleweng dengan pria lain.

Dildo menjadi cukup populer dan para istri kaum pria kaya bahkan mendapatkan hadiah dildo ukiran indah dari bahan perunggu atau batu giok.

Kebanyakan dildo itu dibuat berlubang di tengahnya supaya bisa diisi dengan cairan yang dapat disemprotkan untuk meniru suasana ejakulasi.

5 dari 8 halaman

4. Pembasmi Setan

(Sumber Wikimedia)

Kalau mendengar namanya, sebaiknya alat yang mengandung kata ‘pembasmi’ dihindari. Tapi, tugas alat ini memang sesuai dengan namanya.

Pada masa penciptaannya, sekitar 5.000 dildo seperti ini dipakai bukan secara seksual. Lubang-lubang dekat testikel digunakan untuk menggantungnya di pintu karena dipercayai setan-setan akan malu melihat kelamin pria bergantung di dinding dan mereka enggan mendekat ke rumah.

6 dari 8 halaman

5. Cincin-cincin Penis

(Sumber Pixabay)

Nah, cincin seperti ini juga masih populer hingga sekarang. Ternyata, cincin ini sudah ada sejak Dinasti Jin.

Kira-kira pada 1200 M, kaum ningrat China purba memang jagonya cincin-cincin penis.

Karena memiliki banyak istri dan ketakutan mereka akan ejakulasi, alat untuk memperlambat orgasme ini menjadi kebutuhan kaum pria kaya saat itu.

7 dari 8 halaman

6. Kursi Roda Perawan

(Sumber Pixabay)

Kaisar Sui Yang To meminta rancangan khusus kursi roda untuk suatu keperluan, yaitu sebagai perangkap bagi para ramaja perawan.

Alat ini memiliki capitan-capitan yang melesat menjepit seorang wanita muda ketika ia didudukkan di atas kursi.

Kursi ini kemudian menyengkang kaki-kakinya den menguncinya pada sudut tertentu untuk memastikan kemudahan kaisar mendekatinya.

8 dari 8 halaman

Infografis Petaka Jatuhnya Pesawat Boeing China Eastern Airlines MU5735

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.