Sukses

Ayah Penembak Orlando Hadiri Kampanye Hillary Clinton, Ada Apa?

Ayah Omar Mateen, penembak Orlando duduk tepat di belakang Hillary saat berkampanye di Kota Kissimmee yang tak jauh dari lokasi penembakan.

Liputan6.com, Kissimmee - Saat Hillary Clinton berkampanye di depan para pendukungnya di Florida dan berbicara tentang penembakan Orlando, di antara mereka ada yang mendengar dengan serius. Ia adalah ayah dari pria yang menembak mati 49 orang di kelab malam LGBT.

Hal itu terungkap setelah televisi lokal merekam kampanye Hillary di Kota Kissimmee, selatan Orlando. Dia memulai pernyataannya dengan mengenang para korban penembakan kelab malam Pulse pada Juni lalu.

"Saya tahu banyak orang, keluarga, yang mereka cintai dan teman-teman hingga kini masih berduka. Kami akan berada di sisi Anda semua untuk membangun kembali kehidupan kalian," kata Hillary seperti dilansir The Independent, Rabu (10/8/2016).

Salah satu peserta yang hadir yang terlihat khusyuk mendengarkan kampanye Hillary adalah ayah dari si pembunuh Orlando Omar Mateen. Omar ditembak hingga tewas oleh polisi setelah mereka menyerbu kelab malam di mana Omar menghujani pengunjung dengan peluru.

Ayah Omar, Seddique Mateen, yang membuat Hillary menggelar kampanye di Orlando mengatakan kepada channel WPTV ia dan keluarganya bekerja sama dengan investigator federal sehabis penyerangan di kelab itu.

"Hillary Clinton sangat bagus untuk Amerika Serikat jika dibandingkan dengan Donald Trump yang tak punya solusi apa pun," kata Seddique tentang alasannya mengapa ia datang ke kampanye kandidat partai Demokrat itu.

Ketika ditanya alasan untuk duduk di belakang Hillary dan apakah ia tahu kalau capres Demokrat itu sadar, Seddique menjawab, "Ini acara pesta Partai Demokrat, jadi semua orang bisa bergabung."

Ia juga ditanya apakah orang lain akan kaget melihatnya berada di belakang Hillary.

"Kenapa orang harus terkejut? Aku sangat mencintai Amerika Serikat, dan aku telah tinggal di sini lama," katanya.

Penyidik Federal mengatakan, ada kemungkinan Omar berubah menjadi radikal sebelum ia melakukan aksi penembakan Orlando. Beberapa laporan mengatakan sebelumnya ia pernah datang ke Pulse dan ke kelab gay lainnya.

Sementara itu, tim kampanye Hillary mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan Seddique di antara 3.000 tamu yang hadir.

"Ini adalah kampanye yang dihadiri 3.000 orang, acara terbuka untuk publik. Orang itu tidak diundang sebagai tamu," tulis pernyataan tim kampanye Hillary.

Alasan lain mengapa Seddique datang ke kampanye Hillary adalah, "Aku berharap anakku bergabung dengan angkatan darat dan melawan ISIS. Mungkin itu lebih baik."

Sementara, dalam kampanye, Hillary menekankan akan melakukan lobi tentang senjata api dan menjanjikan kepada para pendukungnya untuk mengontrolnya saat kelak ia jadi presiden AS.

"Ya, kita akan melobi tentang senjata api. Tapi perlu diketahui, kami tak akan mengubah Amandemen Kedua dan tak akan mengambil senjata api dari tangan kalian. Kami hanya mencoba melindungi kalian dari penembakan. "

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.