Sukses

Obama Nyatakan Banjir West Virginia sebagai Bencana Besar

Banjir terparah dalam 100 tahun sejarah Amerika Serikat melanda sebagian wilayah West Virginia.

Liputan6.com, Washington DC - Banjir terparah dalam 100 tahun sejarah Amerika Serikat melanda sebagian wilayah West Virginia. Banyak bangunan terendam, lapangan golf menjelma menjadi sungai, orang-orang terjebak di mal, rumah-rumah hanyut dan terbakar, serta setidaknya 24 manusia dinyatakan tewas.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyatakan, banjir yang terjadi sebagai bencana besar.

Obama memerintahkan bantuan federal diberikan untuk tiga wilayah setingkat kabupaten.

Sebelumnya, permohonan bantuan disampaikan oleh Gubernur Earl Ray Tomblin untuk wilayah Kanawha, Greenbrier, dan Nicholas.

"Presiden Obama memerintahkan bantuan federal untuk membantu upaya pemulihan negara bagian dan wilayah lokal yang terdampak badai dahsyat, banjir, tanah longsor dan luapan lumpur," demikian pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari BBC, Senin (27/6/2016).

Penduduk di wilayah terdampak paling parah, kini mendapatkan bantuan pemukiman sementara dan perbaikan bagi rumah-rumah mereka.

Badan Cuaca Nasional AS atau National Weather Service menyebut, West Virginia menerima seperempat dari curah hujan tahunan hanya dalam satu hari.

Badai memicu curah hujan hampir 250 mm di beberapa wilayah negara bagian tersebut, membuat sungai dan aliran air meluap.

Dampak banjir membawa nestapa bagi penduduk West Virginia.

Lebih dari 100 rumah rusak, sebagian tercerabut dari pondasinya dan terbawa arus. Sekitar 32 ribu penduduk masih tak mendapat aliran listrik.

Petugas penyelamat mengevakuasi penduduk yang terjebak di lantai atas, pohon, juga mobil.

Di antara mereka yang diselamatkan adalah seorang nenek 97 tahun dan keluarga yang terdiri atas lima orang, termasuk bayi.

Sekitar 500 orang terjebak di sebuah pusat perbelanjaan, memaksa petugas membangun jalan dari kerikil untuk mengevakuasi mereka.

Status darurat dinyatakan di 44 dari 55 wilayah setingkat kabupaten di negara bagian West Virginia. Lebih dari 500 tentara telah dikerahkan untuk membantu proses penyelamatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini