Sukses

7-6-1893: Aksi Protes Pertama Mahatma Gandhi

Pada 7 Juni 1893, Gandhi memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai orang India, serta manusia.

Liputan6.com, New Delhi - Lahir di India dan mengecam pendidikan di Inggris, Mahatma Gandhi melakukan perjalan ke Afrika Selatan pada awal tahun 1893, untuk melakukan kerja praktek hukum dalam waktu satu tahun.

Memilih untuk tinggal di Natal, Brasil, Gandhi menjadi bahan olok-olokan rasisme dan hukum Afrika Selatan yang membatasi hak-hak buruh India.

Salah satu kejadian yang menunjukkan perlakuan tidak adil kepada dirinya adalah sebuah insiden dalam kereta api.

Seperti yang dikutip dari History.com, Selasa (7/6/2016), pada saat itu, Gandhi muda dilempar keluar dari kompartemen kereta api yang ditumpanginya, karena menolak untuk mematuhi aturan pemisahan ras atau segregasi rasial. 

Sejak saat itu, 7 Juni 1893, Gandhi memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai orang India, serta manusia.

Ketika kontrak kerjanya berakhir, Gandhi sengaja memutuskan untuk menetap di Afrika Selatan dan meluncurkan kampanye, melawan pencabutan hak orang India untuk mengeluarkan suara.

Dia kemudian mendirikan sebuah kongres yang disebut Indian Natal Congress, kemudian berhasil menarik perhatian internasional atas penderitan bangsanya di Afrika Selatan.

Pada tahun 1906, pemerintahan Transvaal, Afrika Selatan, berusaha untuk lebih membatasi hak-hak orang India. Menanggapi hal tersebut, Gandhi kemudian mengorganisasi aksi protes pertamanya, yang disebut 'satyagraha', atau pembangkangan sipil.

Aksi protes tersebut berlangsung selama tujuh tahun, sebelum akhirnya Gandhi menegosiasikan kesepakatan kompromi dengan pemerintah Afrika Selatan.

Pada tahun 1914, Gandhi kembali ke India dan mulai mendukung Inggris pada Perang Dunia Pertama. Namun, pada tahun 1919, ia kembali melakukan aksi protes akan rancangan wajib militer Inggris di India.

Ratusan ribu warga menyambut seruan protes tersebut, dan pada tahun 1920, Gandhi menjadi pemimpin gerakan India Merdeka.

Sebelumnya, pada tahun 1932, tokoh revolusi India yang dikenal melawan penindasan tanpa kekerasan, melakukan aksi mogok makannya yang pertama. Ia puasa hingga 21 hari demi melawan penindasan Inggris yang kala itu menjajah India.

Gandhi yang merupakan mantan pengacara tersebut menegaskan bahwa mogok makannya itu lebih kepada aksi spiritual 'pembersihan diri', di samping protes politik terhadap penjajah.

Aksi Gandhi ini dilakukan untuk menolak sejumlah kebijakan Pemerintahan Kolonial Inggris yang dianggap semakin membuat rakyat India sengsara. Juga aturan pemilihan umum yang sangat jauh dari demokratis.

Akhirnya, setelah Perang Dunia II berakhir, Gandhi dikenal sebagai seorang tokoh terkemuka dalam negosiasi, yang menyebabkan kemerdekaan India pada tahun 1947.

Tak hanya itu yang terjadi pada 7 Juli, pada tanggal yang sama tahun 1498 Christopher Columbus mengembangkan layar kapalnya dan kembali melaut untuk yang ketiga kalinya. 

Lebih dari 7.000 veteran Perang Dunia I, demo di depan Washington, D.C, menuntut bayaran pelayanan mereka, pada 7 Juni 1932.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.