Sukses

Dikira Flu Perut, Bocah Ini Ternyata Telan 8 Magnet

Para orangtua perlu waspada melihat tanda-tanda peringatan tertelannya magnet. Gejalanya bisa serupa dengan flu.

Liputan6.com, Oklahoma City - Para orangtua mungkin harus lebih waspada mengawasi buah hatinya saat bermain. Sebab jika tidak, akibat fatal bisa saja terjadi seperti yang dialami Brady Westphal.

Bocah 10 tahun buru-buru dilarikan ke rumah sakit karena mengalami rasa sakit tak biasanya di bagian perut. Diagnosa awalnya ia terkena flu perut, namun setelah diteliti barulah diketahui bahwa ada 8 magnet 'bersemayam' di dalamnya.

"Ketika aku menelan lebih dari satu magnet, aku ingin merasakan benda itu menempel di dalam perut," ucap Brady seperti dikutip dari stasiun KFOR pada Rabu (30/3/2016). 

Menurut para dokter, magnet-magnet yang ditelan Brady selagi berlibur bersama keluarga telah menembus lambung sehingga merobek ususnya. Lalu merusak beberapa bagian di dalam rongga perut anak itu.

"Magnet-magnet itu tak bergerak melewati usus. Mereka saling menempel dan jaringan usus di antaranya terjepit, sehingga saluran darahnya terhenti. Jaringan ususnya bisa mati," jelas Dr. John Grunow.

Ternyata, inilah kedua kalinya para dokter di UGD Rumah Sakit Anak Oklahoma University Medical Center menangani kasus tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Seorang anak berusia 10 tahun dikira terkena flu perut, ternyata ada 8 magnet kecil di dalam lambungnya. (Sumber KOKH.com)

"Aktivitas ini bisa berujung maut. Saya tidak melebih-lebihkan. Magnet di dalam perut ini bisa mematikan," tegas Grunow.

Para orangtua pun diminta waspada terhadap anak-anak yang menelan magnet. Gejalanya bisa serupa dengan flu. 

Beruntung Brady berhasil diselamatkan, seluruh magnet dalam perutnya sudah dikeluarkan. Ia pun bersyukur bisa kembali ke rumah dengan sehat.

"Saya sempat merenung. Saat itulah saya menangis, tapi senang semuanya sudah baik-baik saja," kata Shane Wetphal, ayah Brady, 

Kini Brady sedang dalam pemulihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini