Sukses

Surat Langka Mao Zedong ke Inggris Terlelang Rp 12,7 Miliar

Surat bertanda tangan Mao berisi permintaan bantuan taktis kepada Partai Buruh Inggris pada 1937, karena Jepang berhasil menginvasi China.

Liputan6.com, London - Sebuah surat pada tahun 1937 dari Pemimpin Partai Komunis China Mao Zedong kepada pemimpin Partai Buruh Inggris, Clement Attlee, terjual dalam sebuah pelelangan.

Surat yang diketik dan ditandatangani oleh Mao itu terjual 605.000 pound sterling atau sekitar Rp 12,7 miliar.

Dalam surat itu, Mao meminta bantuan Inggris untuk melawan pasukan Jepang yang menginvasi China Daratan.

Menurut rumah lelang Sotheby's , surat itu sangat langka karena dibubuhi tanda tangan asli Mao. Mereka membelinya dari seorang kolektor China dan kemudian mematok harga 100 ribu pound sterling hingga 150 ribu pound untuk pelelangan. Namun tak disangka, harga ketok palu melebihi estimasi.

"Kami percaya bahwa Inggris, setelah mengetahui kebenaran tentang agresi Jepang ke China akan membantu kami, akan mengatur bantuan taktis atas nama mereka. Dan akan memaksa pemerintah mereka sendiri untuk mengadopsi kebijakan perlawanan aktif atas bahaya yang pada akhirnya dapat mengancam mereka," tulis surat Mao seperti dilansir BBC, Rabu (16/12/2015).

Menurut ahli buku kuno dan manuskrip dari Sotheby's, Gabriel Heaton, surat itu sangat penting dan langka karena menunjukkan keinginan Mao untuk terlibat dalam diplomasi internasional, dan tanda tangan khusus Mao yang jarang diketahui untuk publik.

"Ini adalah dokumen kedua yang ditandatangani Mao yang pernah dilelang dalam pelelangan internasional dalam dekade terakhir," ungkap Heaton.

Surat itu ditulis dari Kota Yan'an di Barat Laut China, di mana partai komunis mendirikan kantor pusatnya setelah Jepang berhasil menguasai Beijing.

Surat Langka Mao Zedong kepada Inggris Terlelang Rp 12.7 Miliar (Sotheby's/BBC)

Menurut Sotheby's, penulisan surat sangat penting karena Attlee baru saja memimpin Partai Buruh. Ia dikenal sebagai orang yang getol mengkritik pemerintah Konservatif yang memiliki kebijakan lunak terhadap Nazi Jerman beserta sekutunya.

Surat Mao itu diserahkan kepada Attlee lewat wartawan James Bertram, yang memberikan catatan kepada Attlee bertuliskan 'jangan dibuka kecuali penasaran.'

Penjualan itu terjadi di London, sekian minggu setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi Inggris selama 4 hari pada Oktober lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini