Sukses

Kesadaran Akan Kanker Prostat, Toko Ini Jajakan Roti 'Mr P'

Sebagai bagian dari kampanye kewaspadaan terhadap kanker prostat, toko roti ini menciptakan roti berbentuk alat kelamin pria. Mau?

Liputan6.com, Karlstad - Suatu toko roti di Karlstad, Swedia, ikut serta dalam kampanye global tahunan di bulan November yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker prostat. Keikutsertaan itu dilakukan dengan menggelar produk roti berbentuk alat kelamin pria.

Seperti dilaporkan dalam The Local, Senin 2 November 2015, Hanna Larssons Konditori meluncurkan produk baru itu pada Senin pagi, sebagai tambahan di antara roti kayu manis serta roti dan kue tradisional Swedia lainnya.

Tidak sampai sore, kue berbentuk penis itu laku keras. Tabloid Expressen melaporkan bahwa sejumlah pelanggan ada yang membeli hingga 50 satuan sebelum siang.

Penjaga toko Linda Thoresen menceritakan kepada The Local bahwa ia menjual 20-30 satuan segera sesudah ia memulai jam kerjanya sesudah makan siang. “Roti itu sangat populer. Rotinya agak tidak biasa. Orang-orang tertawa melihatnya dan merasa lucu,” katanya.

Roti Mr P diisi dengan krim kental dan mousse buah markisa, dijual dengan harga sekitar Rp 50.000 per satuan. Seperlima dari harga itu akan disumbangkan untuk penelitian kanker prostat.

Kabar mengenai kue tidak biasa itu menyebar pesat. Hanya beberapa jam setelah kedai dibuka, salah satu unggahan Facebook tentang kue itu telah dibagikan ratusan kali.

Sang penjaga toko mengaku belum mencicipi kue itu, namun ia menceritakan kewalahan menerima panggilan telepon pada sore hari dari wartawan di seluruh Swedia. Katanya, “Oh, ada di surat kabar dan radio…senang juga bahwa kampanye ini diperhatikan.”

Kanker prostat merupakan salah satu kanker dengan angka tertinggi di Swedia dan berdampak pada 10.000 pria setiap tahun.

Sementara itu, Swedish Movember Foundation yang menggugah kaum pria supaya memelihara kumis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker ini, menggalang dana hingga sekitar 3 juta kronor, setara dengan kira-kira Rp 6 miliar pada tahun lalu. (Alx/Rie)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.