Sukses

Penembak Jemaat Gereja di AS Dikenal sebagai Sosok Bermasalah

Dari keterengan sang paman Carson Cowles, Dylann adalah pribadi yang introvert.

Liputan6.com, South Carolina - Dylann Roof (21) tengah menjadi sorotan seantero Amerika Serikat (AS), bahkan dunia. Aksi sadisnya membantai 9 orang jemaat gereja etnis Afro-America penyebabnya.

Kejadian ini mengundang perhatian dari banyak pihak termasuk Presiden AS Barack Obama. Presiden Afro-America pertama AS tersebut mengungkap kesedihan mendalam atas tragedi ini.

Insiden sadis ini pun menimbulkan pertanyaan besar. Salah satunya apa faktor yang mendukung aksi keji Dylann.

Dari keterengan sang paman Carson Cowles, Dylann adalah pribadi yang introvert. Bahkan dalam penglihatannya Dylann tertekan karena belum dapat pekerjaan.

Bahkan akibat derasnya tekanan dari kedua orang tuanya, awal tahun ini Dylann harus berurusan dengan pihak berwenang karena memiliki obat penghilang rasa sakit yang berlebihan.

"Saya katakan Dylann seperti anak 19 tahun," jelas Cowles, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/6/2015).

"Dia tidak punya pekerjaan tak punya surat izin mengemudi atau segela macam seperti itu, dia lebih suka berada di dalam kamarnya dalam waktu yang lama," papar dia.

Dylann memang dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang bermasalah, baik dalam pertemanan atau studi. Diawal masuk SMA dia pernah tinggal kelas.

Akibatnya tinggal kelas Dylann harus berpindah sekolah. Namun, di tempat belajar barunya malah lebih parah lagi. Tercatat Dylann tidak pernah menamatkan pendidikanya.

Penembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal di kota AS bagian tenggara yang dilakukan Dylann merupakan salah satu serangan terburuk di tempat ibadah di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Para jemaat Gereja berkumpul pada Rabu 17 Juni 2015 malam ketika penembak berjalan ke gedung. Dia lantas duduk di ruang sidang selama sekitar 1 jam dan kemudian melepaskan tembakan. Demikian kata Kepala Polisi Charleston Gregory Mullen.

9 Orang tewas dalam kejadian ini, 3 pria dan 6 perempuan. Selain itu beberapa orang lainnya juga luka-luka. Di antara yang tewas adalah pendeta gereja Clementa Pinckney, yang juga seorang senator negara bagian Demokrat.

Gereja Emanuel African Methodist Episcopal (AME) adalah rumah ibadah umat Kristiani tertua di wilayah selatan Amerika, dipimpin oleh Senator South Carolina Clementa Pinckney dari Partai Demokrat. Gereja ini merupakan salah satu yang memiliki jemaat kulit hitam tertua dan terbesar di selatan Baltimore. (Ger/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.