Sukses

Ancaman Bom Landa Pesawat Germanwings Tujuan Italia

Pilot Germanwings 4U826 sudah meluncur ke landasan pacu, ketika menerima panggilan dari menara lalu lintas udara untuk membatalkan terbang.

Liputan6.com, Roma - Cobaan bertubi-tubi dialami Germanwings, setelah salah satu pesawatnya jatuh di pegunungan Alpen, 24 Maret 2015. Lalu burung besi yang putar balik karena penumpang dan awak sakit, hingga ancaman bom yang melanda maskapai penerbangan tersebut.

Ancaman bom itu dilaporkan terjadi pada pesawat Germanwings 4U826 menuju Milan, Italia. Mengakibatkan seluruh penumpang di burung besi tersebut harus dievakuasi.

"Para penumpang di penerbangan Germanwings menuju Italia dari Jerman dievakuasi pada Minggu malam, karena ada ancaman bom," kata pihak maskapai seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/4/2015).

Maskapai Germanwings mengatakan pilot burung besi itu sudah meluncur ke landasan pacu, ketika ia menerima panggilan dari menara lalu lintas udara di Bandara Cologne/Bonn untuk membatalkan penerbangan.

"Penumpang dan awak lalu segera mengosongkan Airbus A320 itu, setelah polisi federal menyampaikan menerima ancaman bom," ungkap maskapai di bawah naungan Lufthansa itu.

"132 Orang yang naik pesawat -- 126 penumpang dan enam awak," demikian dilaporkan Spiegel-Online.

Setelah pesawat mendarat, dilakukan pemeriksaan bagasi dan seluruh bagian burung besi. Namun proses tersebut tidak membuahkan hasil. Menurut pernyataan Germanwings pada Minggu 12 April malam, tak ditemukan benda mencurigakan atau bom seperti laporan yang diterima polisi.

Sejauh ini belum ada komentar dari juru bicara Bandara Cologne/Bonn.

Sedangkan pihak Germanwings mengatakan penumpang penerbangan ke Milan itu telah diberangkatkan kembali pada Minggu malam. Menggunakan pesawat berbeda, setelah pemeriksaan pada penerbangan 4U826 rampung.

Germanwings yang berada di bawah naungan perusahaan Lufthansa menjadi sorotan, setelah pesawatnya yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman, mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.

Menurut Germanwings, pesawat itu terbang pada ketinggian 38.000 kaki -- jelajah ketinggian normal -- ketika tiba-tiba mulai kehilangan ketinggian dan menukik tajam selama 8 menit. Ketika pesawat itu berada pada 6.000 kaki, radar Prancis melaporkan kehilangan kontak.

Kopilot Andreas Lubitz diduga kuat sengaja menjatuhkan burung besi itu. Hasil penyelidikan terhadap Lubitz, didapati ia pernah mengalami gangguan mental dan depresi parah. Ia juga disebutkan memiliki kelainan pada matanya. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.