Sukses

Batan Harap Pemerintah Gencar Sosialisasikan Manfaat Nuklir

Selama ini masyarakat masih menganggap jika nuklir adalah suatu yang membahayakan, bahkan lebih ekstrem dianggap pemusnah masal.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnusubroto berharap, pemerintah mulai gencar mensosialisasikan manfaat nuklir bagi kehidupan. Hal tersebut lantaran menurutnya, masyarakat masih menganggap jika nuklir adalah suatu yang membahayakan masyarakat, bahkan lebih ekstrem dianggap pemusnah masal.

"Pemerintah harus melakukan strategi, bagaimana terus gencar mensosialisasikan manfaat nuklir, di samping harus meyakinkan juga stakeholder atau pejabat terkait. Karena apa, Batan itu kan diminta juga membantu kedaulatan pangan," kata Djarot dalam acara Sarasehan Nasional 'Peran Terknologi Nuklir Dalam Bidang Pangan & Energi untuk Kejesahteraan Masyarakat' di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Selain itu, Djarot mengungkapkan, untuk mengembangkan dan memudahkan BATAN membantu kedaulatan pangan maka harus dibangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Ia menambahkan, Batan saat ini memiliki 3 reaktor riset nulir yakni di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.

"Di sisi pangan, meskipun kita sudah menghasilkan 21 varietas padi nuklir tapi harus terus ditingkatkan. Nah, kita punya reaktor riset di Jakarta, Bandung dan Yogya, sedangkan kalau tidak ada listrik pertanian tidak akan jalan," beber dia.

"Kita kan membantu kedaulatan pangan lewat teknologi nuklir," tambah dia.

Listrik yang dihasilkan dari tenaga nuklir, kata Djarot, berbeda dengan listrik dari PLN. Listrik tenaga nuklir sekali dipasang tidak akan mati secara mendadak yang membuat pertanian itu berjalan dengan baik.

Agar bisa membangun PLTN di beberapa daerah bahkan semua provinsi di Indonesia, kembali Djarot menegaskan harus ada peran pemerintah pusat maupun daerah di dalamnya.

"Ini kan bukan tanah milik Batan, harus diperhatikan perizinan lahannya. Nah peran pemerintah dan peran stakeholder setempat harus diikutkan," tandas Djarot. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini