Sukses

Spanyol Punya Raja Baru

Juan Carlos dikabarkan resmi menyerahkan tahtanya kepada sang putra, pada Rabu 18 Juni pukul 22.00 waktu setempat.

Liputan6.com, Madrid - Sekitar 2 pekan setelah Raja Juan Carlos dari Spanyol mengumumkan pengunduran dirinya dari monarki, akhirnya diumumkan siapa penggantinya. Ia adalah putra Carlos, Felipe VI.

Carlos dikabarkan resmi menyerahkan tahtanya kepada sang putra, pada Rabu 18 Juni pukul 22.00 waktu setempat. Demikian seperti dimuat CNN, Kamis (19/6/2014). Rencananya, Felipe VI akan disumpah di parlemen pada hari Kamis.

Dikabarkan, upacara akan dilakukan secara sederhana, di tengah kesulitan ekonomi yang menimpa Spanyol.

Upacara pelantikan itu akan mengambil bentuk proklamasi daripada penobatan. Ini akan menjadi transisi kerajaan pertama di Spanyol sejak demokrasi dipulihkan.

Raja baru Spanyol akan tampil di muka umum setelah disumpah untuk menegakkan konstitusi, dan memberikan pidato di depan parlemen.

Felive VI dan istrinya Letizia kemudian akan berkeliling melalui jalan-jalan di Madrid, sebelum tampil di balkon depan Royal Palace.

Raja baru Spanyol tersebut akan menghadapi serangkaian tantangan berat, untuk mengembalikan reputasi pemerintahan monarki yang ternoda akibat skandal raja sebelumnya.

Meskipun Raja Carlos sempat dipuji-puji atas perannya dalam memulihkan demokrasi, setelah kematian diktator Jenderal Franco pada tahun 1975, tetapi reputasinya ternoda oleh foto-foto saat Carlos sedang berburu gajah Afrika dengan perlengkapan serba mewah. Padahal saat itu negaranya tengah-tengah mengalami resesi.

Reputasi Carlos semakin memburuk, setelah tuduhan penggelapan pajak yang dilakukan putrinya, Cristina -- yang kabarnya tidak diundang ke pesta suksesi raja baru Spanyol.

Pada saat yang sama, banyak orang-orang Spanyol yang menuntut referendum mengenai apakah akan terus memiliki pemerintahan monarki. Demonstrasi pun dijadwalkan berlangsung di tengah Madrid pada hari yang sama dengan penobatan, meskipun pihak berwenang telah melarang.

Wartawan BBC Chris Morris di Madrid mengatakan, Felipe akan menghadapi tantangan ganda untuk merehabilitasi monarki dan mencoba menyatukan negara. Meski kepemimpinannya telah didukung oleh kedua partai politik utama Spanyol. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.