Sukses

Bantuan ke Pakistan Masih Minim

NATO mengirimkan sedikitnya 1.000 tentara ke Pakistan untuk memperlancar pemberian bantuan kemanusiaan bagi korban gempa. Bila tak segera mendapat bantuan, dikhawatirkan akan banyak pengungsi yang meninggal.

Liputan6.com, Neelam: Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) setuju mengirimkan sedikitnya 1.000 tentara ke Pakistan. Ini untuk memperlancar pemberian bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi. Mereka yang dikirim antara lain terdiri dari para teknisi militer dan tenaga medis. NATO juga akan mengerahkan 12 unit Pesawat Kargo C-17 yang membawa berbagai perbekalan [baca: Bantuan ke Pakistan Terus Mengalir].

Namun, menurut Koordinator Perserikatan Bangsa-Bangsa di Pakistan Rashid Khalikov, pengiriman pasukan saja belum cukup. Karena masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk membantu para korban. Hal yang paling mendesak adalah penyediaan dan penyaluran tempat perlindungan, seperti tenda dan menyingkirkan reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa.

Bila para pengungsi tak secepatnya mendapat bantuan, dikhawatirkan akan banyak yang meninggal. Apalagi musim dingin yang ekstrem akan tiba dalam beberapa pekan mendatang. Saat ini, salju mulai turun di pegunungan tinggi di Kashmir. Pada malam hari, suhu di desa-desa yang berada di dataran tinggi sudah sangat dingin.

Para pejabat PPB mengeluhkan, rendahnya respons dari masyarakat internasional terhadap bencana gempa bumi di Pakistan dan India. Bencana ini telah menelan korban meninggal hingga puluhan ribu jiwa. Hingga pekan kedua setelah gempa, PPB baru menerima 27 persen dari US$ 312 juta yang diminta untuk menangani dampak bencana itu.

Sementara itu, di tengah kurangnya sarana angkutan, beberapa badan kemanusiaan memanfaatkan keledai untuk mengangkut bahan bantuan ke desa-desa terpencil di wilayah pegunungan. Program pangan dunia juga menggunakan hewan itu untuk menjangkau para pengungsi di desa-desa yang tak bisa dicapai dengan kendaraan modern.(BOG/Rcm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.