Sukses

Xanana Berjanji Melindungi Aset Indonesia

Xanana Gusmao, Presiden Timor Leste, menjamin aset Indonesia akan dijaga dan dirawat sehingga tetap berfungsi. Aset itu di antaranya milik Telkom, PLN, dan Pertamina di Timtim.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Timor Leste Xanana Gusmao berjanji akan menjaga dan memelihara aset-aset Indonesia. "Pemerintah juga akan menjaga dan menghormati makam para pahlawan Indonesia yang gugur dalam pertempuran di Timor Timur," kata Xanana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/5) pagi, sebelum berangkat mengunjungi pengungsi Timtim di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut lelaki bernama lengkap Jose Alexandre Gusmao, pemerintah akan menjaga aset-aset pemerintah Indonesia itu sehingga tetap berfungsi. Aset-aset tersebut di antaranya berupa gedung dan instalasi publik milik PT Perusahaan Listrik Negara, PT Telekomunikasi Indonesia, dan PT Pertamina. Xanana meyakinkan, pascapenarikan Pemerintahan Transisi PBB (UNTAET), aset itu akan tetap terjaga.

Seperti dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi dan beberapa anggota Kabinet Gotong Royong, Xanana kembali mengulang keinginannya untuk tetap menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Bahkan, Xanana menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) [baca: Xanana Gusmao: Penentangan Politisi Tidak Mengkhawatirkan]. Selain itu, Xanana juga menyatakan sangat menghargai perbedaan pendapat antara DPR dan pemerintah Indonesia soal rencana kunjungan Presiden Megawati Sukarnoputri menghadiri perayaan kemerdekaan Timor Loro Sae.

Sehari sebelumnya, Ketua DPR Akbar Tandjung menyarankan Presiden supaya tak memenuhi undangan Xanana. Dia beralasan, pemerintah perlu memperhatikan perasaan pejuang Timtim yang telah mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal yang sama juga dikemukakan anggota Komisi I DPR Sutradara Gintings. Sutradara meminta Megawati membatalkan rencana menghadiri pelantikan Xanana sebagai presiden secara resmi pada 20 Mei mendatang. Pemerintahan Megawati sebaiknya tak hanya memperhatikan kebijakan politik luar negerinya. Dikhawatirkan, hal ini berimplikasi buruk bagi politik dalam negeri. Pasalnya, secara psikologis masalah Timtim belum usai [baca: Gintings: Kunjungan Presiden ke Timtim Berimplikasi Buruk].(YYT/Jeremy Teti dan Adi Iskarpandi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.