Liputan6.com, Jakarta Daun seledri telah lama dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan tubuh. Penggunaannya tidak hanya terbatas sebagai pelengkap masakan, tetapi juga dapat diolah menjadi ramuan sederhana yang bermanfaat, salah satunya dengan cara direbus. Air rebusan daun seledri dipercaya membantu menjaga keseimbangan fungsi tubuh secara alami.
Cara merebus daun seledri perlu dilakukan dengan langkah yang tepat agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Pemilihan daun yang segar, pencucian yang bersih, serta waktu perebusan yang sesuai menjadi bagian penting dari proses ini. Jika dilakukan dengan benar, rebusan daun seledri dapat menjadi minuman harian yang menyehatkan.
Cara merebus daun seledri untuk kesehatan merupakan cara tradisional yang mudah diterapkan di rumah. Selain praktis, cara merebus daun seledri ini juga tidak memerlukan bahan tambahan lain, sehingga lebih alami dan aman. Dengan rutin mengonsumsinya, tubuh akan mendapatkan manfaat dari senyawa aktif yang terkandung di dalam daun seledri secara optimal.
Advertisement
Artikel Liputan6.com ini akan membahas secara lengkap tentang cara merebus daun seledri yang benar serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh, Jumat (9/5/2025).Â
Ini dia empat pola makan yang harus dihindari agar tubuh tetap sehat saat berpuasa. Yuk, tonton video di atas!
Cara Merebus Daun Seledri yang Benar
Seledri (Apium graveolens) adalah tanaman dari keluarga Apiaceae yang dikenal dengan batang dan daunnya yang renyah serta aroma khasnya. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai bahan makanan dan obat tradisional di berbagai budaya. Seledri memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.
Secara botani, seledri tumbuh sebagai tanaman semusim atau dua musim, dengan batang panjang yang beruas-ruas dan daun menjari di ujungnya. Daun seledri mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan K, serta mineral seperti kalium, folat, dan zat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain digunakan secara segar, daun ini juga sering diolah menjadi air rebusan atau teh herbal.
Penggunaan daun seledri tidak hanya populer di dunia kuliner, tetapi juga dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya. Banyak orang memanfaatkannya untuk membantu mengatasi gangguan tekanan darah, meningkatkan fungsi ginjal, dan mendukung proses detoksifikasi tubuh secara alami.
Berikut adalah cara merebus daun seledri yang benar, yakni:
- Pilih daun seledri yang segar dan berwarna hijau cerah.
- Cuci daun seledri dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
- Potong daun seledri menjadi ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan proses perebusan.
- Siapkan panci berisi air secukupnya (sekitar 2-3 gelas air untuk segenggam daun seledri).
- Panaskan air hingga mendidih.
- Masukkan potongan daun seledri ke dalam air mendidih.
- Rebus selama 5-10 menit dengan api sedang.
- Matikan api dan biarkan air rebusan seledri dingin sebentar.
- Saring air rebusan dan pisahkan dari ampas daun seledri.
Air rebusan daun seledri siap untuk diminum. Anda dapat mengonsumsinya hangat atau dingin sesuai selera.
Advertisement
Manfaat Rebusan Daun Seledri untuk Kesehatan
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, berikut ini terdapat beberapa manfaat dari rebusan daun seledri:
1. Menurunkan Tekanan Darah
Daun seledri mengandung fitokimia bernama phthalides yang berfungsi untuk merelaksasi jaringan dinding arteri, sehingga membantu melancarkan aliran darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Selain itu, kandungan serat yang cukup tinggi dalam daun seledri juga turut berperan dalam mengontrol tekanan darah. Kombinasi dua komponen ini menjadikan daun seledri sebagai bahan alami yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan sistem kardiovaskular.
2. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah
Ekstrak etil asetat dalam daun seledri diketahui memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa dalam darah secara signifikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun seledri secara rutin dapat menurunkan kadar gula darah hingga 20 persen. Untuk memberikan cita rasa yang lebih segar, daun seledri dapat dikombinasikan dengan mentimun. Keduanya memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah dan baik untuk penderita diabetes.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol Tubuh
Konsumsi rebusan daun seledri juga efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kandungan senyawa 3-n-butylphthalide yang tinggi di dalamnya berfungsi menghambat akumulasi lemak dalam darah. Minum rebusan atau jus daun seledri yang dicampur dengan wortel dapat menjadi pilihan bagi yang kurang menyukai aroma khas seledri, sekaligus memberi manfaat tambahan bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Mencegah Kanker
Daun seledri mengandung antioksidan kuat seperti apigenin dan luteolin yang memiliki sifat antikanker. Apigenin berperan dalam melawan radikal bebas serta dapat memicu kematian sel kanker, sementara luteolin memberikan efek perlindungan terhadap pertumbuhan sel kanker. Kedua senyawa ini menjadikan daun seledri sebagai salah satu bahan alami yang potensial untuk mencegah perkembangan kanker dalam tubuh.
5. Meningkatkan Kesehatan Usus dan Pencernaan
Daun seledri kaya akan air serta serat larut dan tidak larut, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Kandungan ini membantu meningkatkan rasa kenyang, mencegah sembelit, dan membersihkan saluran usus dari sisa makanan. Dengan mengonsumsi rebusan daun seledri secara teratur, sistem pencernaan dapat berfungsi lebih optimal dan lebih sehat secara menyeluruh.
6. Sebagai Anti Peradangan
Kandungan phytonutrients dalam daun seledri berfungsi sebagai zat antiperadangan yang mampu mencegah serta meredakan inflamasi dalam tubuh. Selain itu, phytonutrients juga berperan sebagai antioksidan yang menurunkan tingkat stres oksidatif, yakni kondisi yang terjadi akibat ketidakseimbangan molekul dalam tubuh dan menumpuknya radikal bebas yang merusak sel.
7. Menjaga Kesehatan Organ Hati
Daun seledri memiliki khasiat dalam menjaga dan melindungi organ hati dari kerusakan. Kandungan antioksidan dalam ekstrak metanol biji seledri menunjukkan efektivitasnya dalam memperbaiki fungsi hati. Dalam beberapa studi, konsumsi rebusan daun seledri dikaitkan dengan proses pemulihan dan perlindungan terhadap penyakit hati berkat senyawa alami yang bekerja sebagai detoksifikasi.
8. Baik untuk Menjaga Kesehatan Ginjal
Manfaat rebusan daun seledri juga mencakup perlindungan dan pemeliharaan fungsi ginjal. Kandungan vitamin C, B, A, dan zat besi di dalamnya membantu memperkuat fungsi organ ginjal sekaligus mendukung kerja liver. Cukup rebus beberapa helai dan batang seledri dalam air hingga mendidih, lalu simpan dalam lemari es dan minum satu gelas setiap hari.
9. Membersihkan Racun dalam Tubuh (Detoksifikasi)
Kandungan antioksidan dan senyawa fitokimia dalam daun seledri membantu melawan radikal bebas dan mendukung proses detoksifikasi. Dengan rutin mengonsumsi rebusan daun seledri, tubuh dapat lebih efektif membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan.
Tips Mengolah Daun Seledri
Berikut beberapa tips dalam mengolah daun seledri:
1. Gunakan daun seledri yang masih segar untuk mendapatkan manfaat optimal
Daun seledri segar mengandung kadar nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan daun yang sudah layu atau menguning. Daun yang segar memiliki warna hijau cerah, aroma yang khas dan tidak busuk, serta tekstur yang masih renyah. Nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin K, serta antioksidan dalam daun seledri cenderung menurun jika disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, memilih daun seledri yang baru dipanen atau belum lama disimpan di lemari es akan membantu memastikan Anda mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal dari air rebusannya.
2. Jangan merebus terlalu lama agar nutrisi tidak banyak yang hilang
Salah satu kekurangan dari proses perebusan adalah risiko hilangnya nutrisi larut air, seperti vitamin C dan beberapa jenis antioksidan, akibat suhu tinggi dan waktu masak yang terlalu lama. Merebus daun seledri sebaiknya dilakukan selama sekitar 5–10 menit saja, cukup hingga air berubah warna menjadi kehijauan dan aroma seledri keluar. Jika direbus terlalu lama, sebagian besar senyawa aktif dan vitamin dapat terurai dan larut ke udara atau rusak karena panas berlebih. Oleh karena itu, waktu perebusan yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan gizi dalam rebusan tersebut.
3. Tambahkan sedikit perasan lemon atau madu untuk meningkatkan rasa (opsional)
Air rebusan daun seledri memiliki rasa yang cenderung hambar atau sedikit pahit bagi sebagian orang. Untuk meningkatkan rasa tanpa mengurangi manfaatnya, Anda bisa menambahkan beberapa tetes perasan lemon atau satu sendok teh madu murni. Lemon menambah rasa segar sekaligus memberi tambahan vitamin C, sementara madu memberikan rasa manis alami sekaligus membawa sifat antibakteri dan antioksidan tambahan. Meski opsional, penambahan ini bisa membuat rebusan lebih mudah diterima oleh lidah sehingga konsumsi rutin jadi lebih menyenangkan.
4. Simpan air rebusan seledri di lemari es jika tidak langsung diminum
Jika Anda tidak langsung mengonsumsi air rebusan seledri setelah memasaknya, penting untuk segera menyimpannya dalam wadah bersih dan tertutup rapat di dalam lemari es. Penyimpanan dingin membantu mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga kestabilan nutrisi selama satu hingga dua hari. Hindari menyimpan dalam suhu ruang terlalu lama karena dapat menyebabkan perubahan rasa, warna, dan potensi kontaminasi mikroorganisme. Selalu panaskan kembali secukupnya jika ingin diminum hangat.
5. Konsumsi secara rutin, misalnya 1–2 gelas sehari untuk hasil yang lebih baik
Manfaat daun seledri tidak akan langsung terasa hanya dengan satu atau dua kali konsumsi. Untuk memperoleh efek positif secara bertahap, seperti penurunan tekanan darah, peningkatan fungsi ginjal, atau detoksifikasi tubuh—dibutuhkan konsistensi. Minumlah air rebusan daun seledri sebanyak 1 hingga 2 gelas per hari, idealnya pagi hari saat perut masih kosong atau malam sebelum tidur. Namun, konsumsi berlebihan juga tidak disarankan, karena bisa memicu efek samping pada orang yang sensitif terhadap kandungan natrium atau diuretik alami.
Advertisement
Kandungan Nutrisi Daun Seledri
Daun seledri kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk:
- Vitamin K
- Vitamin C
- Vitamin A
- Folat
- Kalium
- Serat
- Antioksidan (flavonoid dan polifenol)
- Mineral seperti kalsium dan magnesium
- Zat BesiÂ
- Karbohidrat
Kandungan nutrisi ini berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh daun seledri. Sehingga sangat cocok untuk mendukung pola hidup sehat anda.Â
FAQ Seputar Daun Seledri
1. Berapa lama rebusan daun seledri dapat menurunkan tekanan darah?
Efek penurunan tekanan darah dapat bervariasi pada setiap individu. Beberapa orang mungkin merasakan manfaatnya dalam beberapa hari, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu konsumsi rutin.
2. Apakah rebusan daun seledri aman untuk ibu hamil?
Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan daun seledri secara rutin, karena efek diuretiknya dapat mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.
3. Bisakah rebusan daun seledri menggantikan obat darah tinggi?
Rebusan daun seledri tidak boleh menggantikan obat yang diresepkan dokter. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menghentikan atau mengubah pengobatan Anda.
4. Apakah ada efek samping dari mengonsumsi rebusan daun seledri?
Seledri umumnya aman dikonsumsi, namun beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi. Konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan efek diuretik yang berlebihan.
5. Berapa banyak rebusan daun seledri yang aman dikonsumsi setiap hari?
Umumnya, 1-2 gelas rebusan daun seledri per hari dianggap aman untuk kebanyakan orang. Namun, selalu baik untuk memulai dengan jumlah kecil dan meningkatkannya secara bertahap.
Advertisement