Sukses

Degenerasi Makula karena Faktor Usia Picu Disabilitas Netra, Cegah dengan Rajin Konsumsi Buah dan Sayur

Degenerasi makula terkait usia adalah penyebab utama hilangnya penglihatan dan penuaan merupakan faktor risiko terbesar

Liputan6.com, Jakarta - Disabilitas netra dapat terjadi akibat berbagai hal salah satunya degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD).

Degenerasi makula terjadi ketika ada kerusakan pada bagian tengah retina (makula), lapisan dalam belakang mata yang merekam gambar yang dilihat yang dikirim ke otak dari mata melalui saraf optik.

Degenerasi makula terkait usia adalah penyebab utama hilangnya penglihatan dan penuaan merupakan faktor risiko terbesar, terutama bagi orang berusia 65 tahun ke atas. Dan jarang terjadi pada orang yang lebih muda,” kata ahli dari New York University, Barbie Cervoni MS, RD, CDCES, CDN mengutip Verywell Health, Senin (9/10/2023).

Pada kasus AMD stadium lanjut, terjadi kerusakan pada makula sehingga menyebabkan pasien kesulitan membedakan wajah atau membaca huruf pada suatu halaman. Namun, penglihatan samping biasanya tetap utuh. AMD umumnya terjadi pada usia 50 tahun ke atas.

Kabar baiknya, Degenerasi makula terkait usia dapat dicegah atau diperlambat kejadiannya dengan konsumsi makanan padat nutrisi.

Asupan makanan harian harus kaya akan buah-buahan dan sayuran yang mengandung pigmen hijau, oranye, dan kuning, serta makanan yang mengandung asam lemak omega-3.

Selain itu, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga, berhenti merokok, dan mengurangi paparan sinar ultraviolet dianjurkan untuk mengurangi potensi terjadinya degenerasi makula terkait usia.

Penelitian menunjukkan bahwa diet dan suplementasi vitamin dan mineral tertentu dapat sangat membantu mencegah AMD.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaga Kesehatan Mata dengan Konsumsi Buah dan Sayur

Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan dan sayuran telah terbukti mengurangi risiko penyakit tertentu seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan baik bagi penglihatan.

“Nutrisi seperti vitamin C dan E, karotenoid (lutein, zeaxanthin, β-karoten), zinc, dan asam lemak omega-3 (asam eicosapentaenoic [EPA], asam docosahexaenoic [DHA]) dianggap penting dalam kesehatan penglihatan karena fungsi antioksidan dan sifat anti-inflamasinya,” ucap Barbie.

Beberapa penelitian mengenai manfaat nutrisi tertentu untuk mencegah dan memperlambat perkembangan AMD memang masih beragam. Namun, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tersebut.

Misalnya, bagi kebanyakan orang, menambahkan buah beri, kacang-kacangan, labu, wortel, kangkung, dan ikan berlemak adalah hal yang menguntungkan.

3 dari 4 halaman

Manfaat Lutein dan Zeaxanthin yang Terkandung dalam Buah dan Sayur

Degenerasi makula terkait usia sebagian disebabkan oleh stres oksidatif di retina serta paparan sinar UV.

Kandungan buah dan sayur seperti lutein dan zeaxanthin (dua karotenoid/pigmen organik) memiliki kemampuan menyaring cahaya gelombang pendek yang terkait dengan kerusakan fotokimia. Kandungan ini juga bertindak sebagai antioksidan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi lutein dan zeaxanthin berhubungan dengan rendahnya risiko AMD.

"Kandungan lutein dan zeaxanthin (dalam buah dan sayur) secara selektif diserap ke dalam makula mata, di mana mereka menyerap hingga 90 persen cahaya biru dan membantu menjaga fungsi visual yang optimal," menurut Linus Pauling Institute.

Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 6 miligram (mg) lutein dan zeaxanthin dari buah dan sayuran per hari (dibandingkan dengan kurang dari 2 mg/hari) dapat menurunkan risiko AMD tingkat lanjut.

Lutein dan zeaxanthin ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, dan makanan berpigmen kuning atau oranye.

Kandungan ini ada dalam bayam, kangkung, lobak hijau, sayuran dandelion, sawi, kubis Brussel, dan labu. Satu cangkir bayam yang dimasak mengandung sekitar 29,8 mg lutein dan zeaxanthin.

4 dari 4 halaman

Stres Oksidatif Dapat Dilawan dengan Antioksidan

Sementara kandungan antioksidan, seperti vitamin A, E, dan C, diketahui dapat melawan stres oksidatif dengan menghancurkan radikal bebas.

Menurut sebuah tinjauan, “Bukti saat ini menunjukkan bahwa semua pasien AMD harus diberikan indikasi untuk meningkatkan konsumsi sayuran berdaun hijau dan makan ikan berlemak, setidaknya dua kali seminggu.”

Tinjauan Cochrane terhadap 19 penelitian menunjukkan bahwa orang dengan AMD mungkin mengalami penundaan dalam perkembangan penyakitnya dengan suplementasi vitamin dan mineral multivitamin antioksidan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.