Sukses

Dulu Kerap Dibully, Gadis Penyandang Spina Bifida Ini Sukses Bikin Produk Cat Kuku Sendiri

Di awal tahun lalu, gadis dengan spina bifida tersebut kerap mengalami perundungan dari teman-temannya di sekolah. Namun saat ini, ia sukses dengan produk cat kuku buatannya

Liputan6.com, Jakarta Lola Marie baru berusia 9 tahun dan memiliki kondisi spina bifida. Namun, hal itu tidak menghalangi gadis Amerika Serikat itu untuk berkarya dan merilis produk nail polish atau cat kukunya sendiri.

Lola Marie Polish, produk cat kuku tersebut, diciptakan Lola untuk membawa kegembiraan ke dalam hidupnya, setelah mengalami bullying atau perundungan dari teman-temannya karena berada di kursi roda akibat kondisinya.

Menurut Mayo Clinic, spina bifida adalah cacat sejak lahir yang terjadi karena tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan benar.

Dilansir dari People pada Jumat (2/7/2021), Lola meluncurkan bisnisnya sejak April 2020. Sejak saat itu, nama dan produknya naik daun hingga ia mengumpulkan lebih dari 59 ribu dolar.

Uang itu cukup untuk membelikan keluarganya sebuah mobil van yang dapat diakses kursi roda, sehingga dia bisa bepergian dengan mudah.

"Saya ingin semua orang tahu bahwa mereka bisa menjadi hebat," kata Lola. "Dan Anda tidak boleh merundung seseorang hanya karena mereka disabilitas, karena itu menyakitkan."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mendapat Perundungan di Sekolah

Sang ibu, Nickell Thomas, menceritakan bahwa di Januari 2020, Lola mulai dirundung di sekolahnya di Baltimore County. Menurutnya, situasi itu sangat sulit dan tidak terduga.

"Lola selalu diterima dengan baik oleh teman-temannya. Tapi ketika itu terjadi, sepertinya terus bertambah dari minggu ke minggu."

Lola mengungkapkan bahwa dirinya dipanggil "gadis kursi roda" dan mengatakan bahwa dirinya bau. Dia juga dianggap tidak bisa melakukan banyak hal.

Namun puncak masalah terjadi saat seorang teman mencopot sepatu Lola, melemparkannya, lalu memintanya untuk berjalan dan mengambilnya. Padahal sepatu itu merupakan sepatu khusus yang dibuat untuk melindungi kakinya.

Lola akhirnya dipindahkan ke sekolah lain dan mendapatkan bantuan dari terapis, yang mendiagnosisnya dengan PTSD, depresi, dan kecemasan.

3 dari 4 halaman

Ciptakan Produk Cat Kuku Sendiri

Kala menjalani terapi, Lola mendapatkan pertanyaan mengenai apa yang membuatnya bahagia.  Saat itu ia menjawab bahwa dirinya suka menunggang kuda dan merawat kukunya. Namun karena pandemi, ia tidak bisa melakukan keduanya.

"Jadi suatu hari saya bertanya kepada ibu saya, 'Bisakah saya membuat cat kuku?' dan dia menjawab ya. Jadi kami mulai mencari cat kuku," kata Lola.

Setelah beberapa hari dan sedikit riset, Lola dan sang ibu pun membuat cat kuku dan akhirnya meluncurkan Lola Marie Polish.

"Dia menjadi sangat fokus dan bersemangat. Bahkan sekarang, dia masih berjuang dengan kecemasan dan depresi, tapi saat dia mulai membuat cat kuku, rasanya seperti dunia tidak ada di sekitarnya," kata sang ibu.

Merek cat kukunya saat ini sudah memiliki lebih dari 40 warna, dan dapat dibeli di situs web-nya dan di situs belanja Walmart.

Dari penjualannya, Lola menyumbangkan 20 persen penghasilannya setiap bulan ke Casey Cares Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang membantu anak-anak sakit kritis dan keluarga mereka.

Selain itu, dia punya keinginan untuk menolong anak-anak dengan disabilitas lainnya, serta membawa 100 anak pengguna kursi roda ke Disney World.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.