Sukses

Siswa SMP Modifikasi Mobil Mainan Listrik untuk Balita Difabel

Seorang siswa kelas 8 dari Seattle menghabiskan waktu liburannya untuk membantu seorang balita disabilitas yang memiliki keterbatasan untuk bergerak atau berpindah tempat.

Liputan6.com, Jakarta Seorang siswa kelas 8 dari Seattle menghabiskan waktu liburannya untuk membantu seorang balita disabilitas yang memiliki keterbatasan untuk bergerak atau berpindah tempat. Ia menghadiahkan balita tersebut mobil mainan khusus untuk membantunya berkeliling.

Seorang balita 3 tahun, Ollie Horton, yang memiliki disabilitas fisik membuatnya kesulitan untuk bepergian, tidak seperti balita seusianya. Sehingga ia memerlukan alat bantu jalan.

“Dia terlambat merangkak. Dia hampir empat tahun, dan dia masih belum bisa berjalan. Jadi, ya, pergerakan dan mobilitas selalu menjadi tantangan baginya,” kata ayah Ollie, Johnny Horton, dilansir dar Kxii.

Namun nasibnya Ollie kini berubah setelah keadaannya diketahui oleh seorang siswa kelas 8 di Seattle, Eli Murphy. Eli memberinya mobil mainan khusus yang bisa dikendarai balita seperti Ollie. Padahal keduanya tidak saling mengenal dan hidup terpisah lebih dari 1.000 mil (sekitar 1609 km).

“Hanya karena rasanya seperti hal yang benar untuk dilakukan, tetapi saya juga mencari sesuatu untuk dilakukan saat terjadi COVID dan memberi saya kewarasan selama masa sulit ini,” kata Eli.

Ia mengadaptasi mobil mainan elektrik dari proyek/tugas sekolahnya agar dapat dikendarai Ollie. Ia mengubah sistem kemudi dan pedal serta menambahkan bantalan dan sabuk pengaman di sela-sela waktu mengerjakan tugas sekolah onlinenya.

Eli mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal sehari-harinya. Dan setelah ia terbiasa, ia merasa semua itu mudah dilakukan.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengerjaan manual dengan menonton Caranya di YouTube

Mobil dan bahan untuk mengadaptasinya harganya kurang dari $ 400 (sekitar Rp 5,6 juta), jauh lebih murah daripada kursi roda bermotor/elektrik, yang harganya bisa mencapai puluhan ribu dolar.

Untuk memastikan proyeknya memenuhi kebutuhan Ollie, Eli sempat mewawancarai orang tua Ollie terkait kebutuhan mobilitasnya, serta berkonsultasi dengan terapis fisiknya Ollie tentang adaptasi yang nantinya memberi ia kontrol pada mobilnya, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Eli bahkan menambahkan plat nomor sebagai tambahan desain mobilnya. Totalnya ia menghabiskan 75 jam yang terbagi lebih dari 2 bulan untuk menyelesaikan proyeknya.

Adapun untuk pembuatannya, Eli mengikuti instruksi video yang ada di YouTube, juga menerima saran dari guru di sekolah Enumclaw-nya, Bob Kilmer. Eli juga mendapat bantuan langsung dari ayahnya yang seorang guru EHS, Steve Murphy. Sebenarnya, keseluruhan proyek dimulai atas kolaborasi Kilmer dengan Steve untuk melibatkan murid-murid EHS. Namun rencana tersebut gagal karena COVID. Eli yang mencari kegiatan untuk dihabiskan selama tinggal di rumah, memilih melakukan proyek tersebut, dilansir dari courierherald.

Ollie tampaknya menyukai mobilitas barunya.

“Setiap kali dia mempelajari sesuatu yang baru di Jeep, Anda bisa melihatnya bahagia, dan pemberdayaan itu benar-benar menyenangkan untuk kami lihat,” kata Horton.

Eli mendapatkan uang untuk proyek tersebut dari organisasi nirlaba yang berbasis di California bernama Harbor Freight Tools for Schools, sebuah program percontohan yang dirancang untuk menunjukkan keterampilan kelas yang dapat diajarkan secara online selama pandemi.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.