Sukses

Story Telling Bantu Gadis dengan Disabilitas Intelektual Meningkatkan Kemampuan Bahasa

Keterbatasan yang dimilikinya tidak menghentikan Saiyanshi dalam membuat setiap orang merasakan cinta

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak senang mendengar cerita, termasuk Saiyanshi Pathania, seorang gadis tiga belas tahun yang memiliki disabilitas intelektual. Keterbatasan yang dimilikinya tidak menghentikan Saiyanshi dalam membuat setiap orang merasakan cinta melalui cerita yang sering dibacakan orangtuanya.

Itulah yang mendorong Saiyanshi membuat saluran YouTube, Spin a Tale untuk membawakan cerita untuk semua orang.

“Kita semua sama dan kita harus bahagia," pesannya dalam video di channel YouTube-nya, seperti dikutip Newz Hook. Dalam video-video yang telah ia unggah, dengan antusias Saiyanshi menceritakan dongeng anak-anak kepada para pemirsa.

Menurut ibu Saiyanshi, Pallavi Pathania, putrinya lahir dalam kondisi prematur sehingga ia berada di inkubator ICU selama lebih dari dua bulan. Sehingga ia melewatkan golden age, itu artinya ia juga melewatkan semua tonggak perkembangannya.

“Ketika dia berusia lima tahun, saya mendapat kabar bahwa Saiyanshi menghadapi kesulitan di sekolah,” kenang ibu Pallavi Pathania . “Dari sana hidup kami berubah dan perjalanan kami untuk mendapatkan berbagai penilaian dan terapi dimulai," lanjutnya. Ini termasuk melepaskan karirnya untuk fokus pada kebutuhan Saiyanshi.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suka mendengarkan cerita dari kecil

Bahkan saat masih bayi, Saiyanshi suka mendengarkan cerita. Dia tidak bisa membaca dengan baik tetapi akan meminta ibunya untuk membaca dengan suara lantang buku ceritanya di rumah. Sebagaimana tipe pembelajaran visual, Saiyanshi menyukai buku dengan gambar dan itu mendorongnya dalam perjalanan untuk menjadi pendongeng. Di saluran YouTube-nya, Spin a Tale, dia mengomunikasikan nilai-nilai positif tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga seluruh keluarga.

"Saya suka menceritakan cerita sederhana untuk anak-anak, karena itulah yang juga saya dengarkan. Saya merasa cerita adalah cara yang baik untuk menjangkau orang-orang karena semua orang menyukai cerita. Mereka adalah cara mudah untuk memahami pesan dan tetap bersama mereka untuk waktu yang lama. Saya ingin memberi tahu orang-orang untuk tetap bersama tanpa berkelahi dan ini adalah nilai-nilai yang dapat kami gunakan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Saiyanshi kepada News Hook.

Berdasarkan tanggapan yang ia terima dari videonya, Saiyanshi merasa senang. Terutama saat seorang anak mengatakan kepadanya bahwa ia sangat menikmati ceritanhya dan tidak sabar menunggu kisah selanjutnya. "Itu memberi saya banyak kepercayaan diri," ujar Saiyanshi dengan senang.

Memiliki penggemar di antara orang tua & anak-anak

Di antara penggemarnya adalah Prachi Bhatnagar, yang tinggal di Gurugram, India. “Anak laki-laki saya yang berusia 12 tahun mengidap autisme ringan dan non-verbal. Dia suka mendengarkan cerita Saiyanshi. Dia mendengarkan dengan sangat tenang, dan saya menyukai kenyataan bahwa dia menceritakan cerita dengan begitu banyak ekspresi. Keyakinannya juga tumbuh dan luar biasa dia telah mengambil inisiatif ini ”.

Pallavi berharap saluran ini menunjukkan kepada orang tua bahwa ada banyak cara untuk belajar. “Pendekatan ini telah membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan komunikasi Saiyanshi. Kosakatanya telah berkembang, dan dia mampu membuat percakapan yang bermakna”.

Keberanian Saiyanshi memotivasi para orang tua dengan anak yang memiliki disabilitas. “Ketika melihat anak berkebutuhan khusus bercerita, itu memotivasi orang tua seperti kita," ujar Mithu Bhattacharya, orang tua dari seorang anak penyandang disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.