Sukses

Dua Aktivis Perempuan Ini Buktikan Disabilitas Bukan Pembatas

Alice Wong, penyandang atrofi otot tulang belakang adalah seorang konsultan penelitian dan aktivis hak-hak disabilitas dari San Francisco. Pada peringatan 25 tahun Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika 2014, ia mendirikan Disability Visibility Project.

Liputan6.com, Jakarta Alice Wong, penyandang atrofi otot tulang belakang adalah seorang konsultan penelitian dan aktivis hak-hak disabilitas dari San Francisco. Pada peringatan 25 tahun Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika 2014, ia mendirikan Disability Visibility Project.

Proyek ini berfungsi untuk menciptakan, berbagi, dan memperkuat media serta budaya disabilitas dengan mengumpulkan rekaman historis wawancara dengan orang-orang disabilitas di Amerika Serikat.

Alice memiliki gelar Master of Science dalam sosiologi medis dan bekerja sebagai peneliti di sebuah universitas selama 10 tahun. Selama itu, ia terlibat dalam sejumlah proyek penelitian terkait disabilitas dan ikut menulis banyak makalah penelitian.

Karyanya telah diakui dengan sejumlah penghargaan, termasuk Beacon Award 2010 untuk kepemimpinannya atas nama penyandang disabilitas. Pada tahun yang sama, menerima Penghargaan Layanan Disabilitas karena hasil penelitiannya dapat meningkatkan akses dan akomodasi bagi para penyandang disabilitas.

Sejak 2013, selama dua tahun, Alice menjabat sebagai anggota Dewan Nasional Penyandang Disabilitas. Jabatan ini didapat langsung dari Presiden Barack Obama. Dia juga anggota dewan penasehat untuk penyandang disabilitas Asia dan California.

Selain Disability Visibility Project, Alice adalah mitra bersama di DisabledWriters.com, yang membantu editor menemukan penulis dan jurnalis difabel. Juga pegiat #CripTheVote, yang mendorong para penyandang disabilitas untuk ikut serta dalam politik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ola Abu Al Ghaib

Aktivis difabel lainnya adalah Ola Abu Al Ghaib. Pendiri Stars of Hope Center, organisasi penyandang disabilitas yang berfokus pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas di timur tengah.

 Ola telah menghabiskan hidupnya mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas. Pada usia 12, dia memiliki cedera tulang belakang tetraplegia yang disebabkan oleh tumor.

Dia memiliki gelar Magister Manajemen Proyek dan telah bekerja sebagai konsultan dengan sejumlah organisasi yang diakui dunia, termasuk UNICEF, UNESCO dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Saat ini, Ola menjabat sebagai wakil ketua  International Disability and Development Consortium, yang mempromosikan pengembangan inklusif. Jabatan lainnya, Direktur Global Influencing and Research di Leonard Cheshire Disability.

Tak hanya itu, dia juga anggota dewan untuk  Global Disability Innovation Hub, yang menyatukan penelitian dan inovasi dari seluruh dunia. Aktif juga bergerak untuk Disability Right Fund, yang memberikan uang kepada organisasi di seluruh dunia untuk membantu mengubah kehidupan penyandang disabilitas.

Sebelumnya, perempuan aktif ini juga bekerja untuk German Organisation for the Disabled, CARE International, Handicap International, dan the Swedish Organisation of Persons with Disabilities International (SHIA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini