Sukses

Eastenders, Sinetron Inggris Tentang Kehidupan Penyandang Tuli

Opera sabun atau sinetron Eastenders yang tayang di BBC telah memulai alur cerita baru. Kali ini Eastenders mengeksplorasi kehidupan penyandang tuli.

Liputan6.com, Jakarta Opera sabun atau sinetron Eastenders yang tayang di BBC telah memulai alur cerita baru. Kali ini Eastenders mengeksplorasi kehidupan penyandang tuli.

Pada Senin 24 Februari, Eastenders menayangkan episode pertama dari alur cerita baru yang mengeksplorasi kehidupan Ben Mitchell (Max Bowden) yang hidup dengan gangguan pendengaran. Ben Mitchell adalah tokoh fiksi Eastenders yang telah diperankan oleh enam aktor berbeda sejak 1985.

Seperti dilansir dari disabilityhorizons.com, Ben adalah tokoh yang memiliki gangguan pendengaran ringan akibat meningitis. Ia harus menggunakan alat bantu dengar setiap hari. Keadaanya memburuk setelah cedera kepala dalam kecelakaan kapal di Sungai Thames.

Sebagai bagian dari jalan cerita, program ini akan membuat perubahan audio sehingga pemirsa dapat mendengar suara teredam yang dapat didengar Ben. Hal ini memberi pemahaman pada penonton tentang bagaimana rasanya hidup dengan gangguan pendengaran.

Eastenders juga menggaet aktris tuli Rose Ayling Ellis untuk memerankan tokoh tuna rungu Frankie. Dalam sinetron, Ben akan belajar dari Frankie untuk mengatasi gangguan telinga dan hidup secara mandiri sebagai penyandang tuli.

Rose sendiri telah muncul dalam beberapa film pendek di antaranya Almost, Reverberations, The Quiet Ones dan The End. Dia juga tampil dalam mini seri Summer of Rockets dan tampil di drama medis BBC Casualty.

Rose mengatakan, "Saya sangat senang bisa bergabung dengan para pemeran EastEnders dan saya juga bangga menjadi aktris tuli pertama yang menjadi bagian dari sinetron ikonik ini. Saya tidak sabar menunggu semua orang bertemu Frankie!"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gagasan Alur Cerita

Gagasan  cerita yang menggambarkan pengalaman dan tantangan orang tuli setiap hari diajukan oleh penulis tuli Eastenders Charlie Swinbourne.

Dia berkata "Saya tuli dan menjadi penggemar acara ini sejak usia dini, saya selalu mencari karakter Ben Mitchell karena dia adalah orang yang memakai alat bantu dengar!"

"Saya ingin mengeksplorasi bagaimana kehilangan pendengaran memengaruhi Ben, serta bagaimana hal itu membuatnya melihat dunia dengan identitas tuli."

Tim produksi Eastenders telah bekerjasama dengan para ahli gangguan pendengaran dan organisasi tuli untuk memastikan kisahnya seakurat mungkin.

Rosie Eggleston yang memimpin organisasi masyarakat tuli mengatakan, masyarakat tuli tidak pernah melihat kisah, cerita, atau pengalaman hidup mereka tercermin dalam acara teve.

"Alur cerita utama baru di EastEnders ini dapat mengubah hal itu, dan ini merupakan langkah penting untuk membuat kehidupan orang tuli lebih terlihat dan lebih dipahami,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.