Sukses

Harga BTC Tembus Rp 897,78 Juta, Ini Deretan Pemegang Bitcoin Terbesar

Harga bitcoin naik 10 persen dalam sepekan dan 35 persen sepanjang 2024. Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh euforia yang dipicu serangkaian exchange traded fund (ETF).

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) terus menguat. Pada perdagangan Rabu, 28 Februari 2024, harga bitcoin tembus USD 57.278 atau sekitar Rp 897,78 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.674).

Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (28/2/2024), harga bitcoin pada Selasa, 27 Februari 2024 mendekati level tertinggi sepanjang masa seiring antusiasme terhadap kripto terbesar di dunia yang mencapai tingkat tertinggi terakhir selama masa booming pada 2021.

Harga bitcoin naik 10 persen dalam sepekan dan 35 persen sepanjang 2024. Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh euforia yang dipicu serangkaian exchange traded fund (ETF)  yang diperdagangkan di bursa mulai Januari 2024.

Dengan melampaui USD 57.000, harga bitcoin menyentuh level tertinggi sejak November 2021. Reli bitcoin sedang menguji apakah harga dapat mendekati level tertinggi sepanjang masa di USD 68.789. Puncak harga bitcoin terjadi enam bulan sebelum ketekanan yang spektakuler pada 2022.

“Pada akhirnya, apa yang kami lihat adalah kripto bangkit dari keterpurukan pasar pada 2022,” ujar Analis Bitwise Asset Management.

Sementara itu, Mark Palmer dari Benchmark menuturkan, pihaknya prediksi harga bitcoin mencapai USD 125.000 pada akhir 2025.

Selain itu, investor juga menawar kripto lain dan saham terkait. Pada 2024,kripto terbesar kedua ether (ETH) telah ungguli bitcoin lebih dari 10 persen. Sedangkan kapitalisasi pasar kripto naik 30 persen menjadi USD 2,15 triliun menurut Coinmarketcap.

Adapun salah satu tanda meningkatnya antusiasme terhadap bitcoin adalah aktivitas perdagangan ETF Bitcoin yang diluncurkan pada Januari memberikan investor wawasan luas terhadap aset digital. Tercatat arus dana masuk lebih dari USD 6 miliar pada Selasa, menurut data Farside Investors di London.

Pada kuartal ini, volume perdagangan bitcoin telah melampaui level yang terlihat pada periode sama 2023. Aktivitas tersebut telah mendorong kenaikan saham terkait perdagangan kripto yakni Coinbase Global (COIN) dan Robinhood (HOOD). Saham-saham tersebut masing-masing naik 27 persen dan 31 persen sejak awal Januari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasokan Bitcoin

Total pasokan BTC yang beredar terbatas (persediaan beredar sekitar 19,5 juta dan pasokan maksimal 21 juta BTC. Oleh karena itu, banyak investor penasaran untuk mengetahui siapa yang memiliki jumlah besar. Crypto whales atau paus kripto adalah individu yang memiliki kripto tertentu dalam jumlah terbanyak. Pentingnya kripto sangat penting karena dapat sangat mempengaruhi harga kripto tertentu.

Whale juga penting untuk likuiditas bitcoin yang menunjukkan kemudahan seseorang dalam membeli dan menjual bitcoin tanpa menyebab fluktuasi harga yang signifikan.

Pemegang BTC teratas memperdalam pasar dengan menempatkan pesanan beli dan jual dalam jumlah besar sehingga memberikan lebih banyak opsi perdagangan dan mengurangi volatilitas harga.

CEO dan Pendiri Solace, Nikita Buzov menuturkan, memahami aliran likuiditas dan posisinya memungkinkan seseorang mengukur sentimen, prediksi pergerakan harga dan mengetahui ada likuidasi besar sebelumnya.

Seiring kenaikan harga bitcoin menarik juga diketahui siapa saja yang memegang bitcoin terbesar. Meski dikenal dengan desentralisasinya, masih ada individu dan institusi yang memiliki bitcoin terbesar. Siapa sajakah? Berikut bitcoin terbesar yang dikutip dari techopedia:

3 dari 4 halaman

Pemegang Bitcoin

Menurut firma riset dan analisis bitcoin River Intelligence, Satoshi Nakamoto, pencipta anonym di balik Bitcoin terdaftar sebagai pemegang BTC teratas pada 2024. Perseroan mencatat Satoshi Nakamoto menyimpan sekitar 1,1 juta token BTC di sekitar 22.000 alamat berbeda.

Meski alamat dompet besifat publik dan dapat diakses dengan mudah oleh publik, nama pemiliknya tetap anonym kecuali jika diungkapkan sukarela oleh pemiliknya sendiri. Hal ini membuat mengetahui secara pasti siapa pemilik bitcoin terbesar menjadi lebih sedikit menantang.

Namun, beberapa nama di BTC Whale Hall of Fame antara lain:

  • CEO Coinbase Brian Armstrong
  • CEO MicroStrategy Michael Saylor yang memegang 17.000 BTC
  • CEO Binance Changpeng Zhao
  • Miliarder Tim Draper membeli 30.000 BTC
  • The Winklevoss Twins

Menurut River Intelligence, meski Satoshi Nakamoto diperkirakan menjadi pemegang BTC terbesar, pencipta aset itu diperkirakan tidak memakai aset apa pun selain beberapa transaksi uji.

Institusi Pegang Bitcoin

Selama bertahun-tahun, perusahaan, lembaga keuangan dan dana investasi alternatif telah mengumpulkan kepemilikan bitcoin karena posisi sebagai kripto terkemuka. Permintaan yang tinggi terhadap bitcoin pada awal 2024 menyusul lonjakan harganya lebih dari 150 persen pada 2023.

Pada awal Januari 2024, Tether menjadi pemegang bitcoin terbesar ke-10 setelah penyedia stablecoin menarik 8888,88 token BTC dari bursa kripto dan menyimpannya dengan aman di dompet kripto perusahaannya.

Jika dilihat dari perusahaan publik yang memegang bitcoin, menurut daftar yang disusun oleh CoinGecko, pemegang bitcoin teratas di antara perusahaan publik pada 3 Januari 2024 antara lain:

Microstrategy pegang 156.245 token senilai USD 7,2 miliar

Marathon Digital Holdings pegang 13.286 token senilai USD 602 juta

Galaxy Digital pegang 12.545 token senilai USD 568,4 juta

Tesla pegang 10.500 token senilai USD 475,8 juta

Coinbase pegang 9.182 token senilai USD 207,8 juta

 

4 dari 4 halaman

Negara yang Pegang Kripto

Selain perusahaan, sosok terkenal seperti selebritas dan CEO juga mengakumulasi cryptocurrency. Zinin dari Botanica School menuturkan, selebritas yang investasi di kripto juga memainkan peran yang sangat berharga dalam menarik perhatian ke industri sehingga mendorong adopsi dan pemahaman lebih luas mengenai kripto.

Berdasarkan Coinmarketcap pada 2021, sosok terkenal yang memegang bitcoin antara lain Elon Musk, Jack Dorsey dan Mike Tyson. CEO Tesla Elon Musk menuturkan memegang bitcoin dalam jangka panjang. “Jika harga bitcoin turun, saya kehilangan uang. Saya jelas tidak percaya dengan mendapatkan harga tinggi dan menjual atau semacamnya. Saya ingin melihat bitcoin berhasil,” kata dia.

Selain itu, mantan CEO Twitter, Jack Dorsey juga diketahui memiliki bitcoin. Pada unggahan cuitan 6 Februari 2019, Jack Dorsey menuturkan hanya memiliki bitcoin. Selain itu, perusahaan pembayaran digital Jack Dorsey yakni Square juga investasi USD 50 juta untuk 5.000 bitcoin pada 2020.

Petinju terkenal Mike Tyson juga menjadi pendukung BTC sejak 2015. Bintang lain termasuk aktris Game of Thrones, Maisie Williams, Snoop Dogg, dan Kanye West juga memegang BTC.

Selain itu, sejumlah negara juga memegang bitcoin dan bahkan sebagai alat pembayaran yang sah. Pada 2021, El Salvador merupakan negara pertama yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah sehingga mewajibkan semua bisnis lokal untuk menerima pembayaran dalam BTC.

Selain El Salvador, Afrika Tengah juga menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada 2022. Afrika Tengah pegang bitcoin dengan alasan kripto akan membantu negara itu mengamankan masa depan keuangan mandiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini