Sukses

Bank Terbesar Kedua di Thailand Kasikornbank Akuisisi Pertukaran Kripto Lokal

Akuisisi tersebut dilakukan melalui Unita Capital, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh KBank dengan modal terdaftar sebesar USD 102,8 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Kasikornbank, bank terbesar kedua di Thailand, telah mengambil langkah strategis dalam dunia aset digital dengan akuisisi bursa kripto lokal. Ini dilakukan perusahaan untuk menjajaki dunia digital yang tengah berkembang.

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (31/10/2023), Kasikornbank, lebih dikenal sebagai KBank, mengklaim dalam pernyataan yang diajukan ke Bursa Efek Thailand pada 27 Oktober pihaknya telah membeli 97 persen saham pertukaran kripto Satang Corporation Berdasarkan surat tersebut, Satang Corporation akan berganti nama menjadi Orbix Trade Co.

Akuisisi tersebut dilakukan melalui Unita Capital, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh KBank dengan modal terdaftar sebesar USD 102,8 juta atau setara Rp 1,6 triliun, sebagaimana dinyatakan dalam pengajuan.

Unita Capital juga telah membentuk tiga anak perusahaan yaitu Orbix Custodian, Orbix Invest, dan Orbix Technology & Innovation Co. Ltd., yang semuanya akan berspesialisasi dalam layanan kustodian aset digital, pengelolaan dana, dan pengembangan infrastruktur blockchain.

Langkah ini merupakan bagian dari ambisi Web3 KBank yang lebih besar. Kasikornbank sebelumnya mengumumkan pembentukan dana USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun bernama KXVC, yang akan berinvestasi di perusahaan web3 dan kecerdasan buatan.

Hal ini terjadi ketika Thailand menerapkan peraturan yang lebih ketat terhadap pedagang kripto, dalam upayanya untuk meningkatkan pendapatan pajak. Sementara itu, rencana Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin untuk mengirimkan mata uang digital senilai 10.000 Baht kepada seluruh warga Thailand telah ditunda hingga akhir kuartal pertama 2024.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kebijakan Pajak Baru Thailand Targetkan Investor Kripto

Sebelumnya diberitakan, Thailand, negara yang sebelumnya terkenal dengan kebijakan ramah kripto, berencana mengenakan pajak atas pendapatan asing para pedagang kripto untuk mendanai langkah-langkah stimulus ekonominya, termasuk pengiriman airdrop secara nasional. 

Pemerintah yang baru dilantik sedang berjuang mencari cara untuk membiayai langkah-langkah stimulus ekonomi yang direncanakan. Pada 19 September, Bangkok Post melaporkan Departemen Pendapatan Thailand menargetkan pendapatan luar negeri, khususnya menyebutkan pedagang mata uang kripto. 

Menurut peraturan baru, mereka yang memperoleh penghasilan di luar negeri dari pekerjaan atau aset akan dikenakan pajak penghasilan pribadi. Pajak baru yang diusulkan akan menargetkan warga Thailand dan warga negara asing yang tinggal di Kerajaan tersebut selama lebih dari 180 hari per tahun.

Pakar hukum mengatakan kebijakan baru tersebut tampaknya memiliki target khusus, termasuk penduduk melakukan perdagangan di pasar saham asing melalui pialang asing dan pedagang mata uang kripto.

"Prinsip perpajakan adalah memastikan bahwa setiap orang membayar bagiannya secara adil. Pemerintah perlu mencari sumber pendapatan baru untuk mendanai langkah-langkah stimulus ekonominya dan ini adalah salah satu cara untuk melakukannya,” kata sumber Kementerian Keuangan kepada Bangkok Post, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (21/9/2023).

Perlu dicatat ini bukan pertama kalinya Thailand menerapkan peraturan pajak terhadap pedagang kripto. Pada Januari 2022, keuntungan dari perdagangan mata uang kripto dikenakan pajak keuntungan modal sebesar 15 persen. 

 

3 dari 4 halaman

Bebaskan PPN untuk Pedagang Kripto

Namun, pada Maret 2022, pemerintah Thailand dilaporkan membebaskan pedagang kripto dari PPN wajib sebesar 7 persen di bursa resmi sambil menawarkan pembebasan pajak hingga 10 tahun bagi investor yang berinvestasi setidaknya selama dua tahun di startup kripto di negara tersebut.

Secara keseluruhan, pemerintah Thailand memperketat peraturan pajak atas pendapatan luar negeri untuk membantu perekonomiannya dan pedagang kripto termasuk di antara mereka yang akan terkena dampaknya. 

Kebijakan baru ini bertujuan untuk memastikan setiap orang membayar bagiannya secara adil dan menghasilkan pendapatan tambahan untuk mendanai langkah-langkah stimulus ekonomi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

4 dari 4 halaman

Gubernur Bank Sentral China Bakal Berantas Perdagangan Spekulasi Kripto

Sebelumnya diberitakan, Gubernur bank sentral China yang baru, Pan Gongsheng berjanji untuk menghentikan spekulasi terkait transaksi mata uang kripto di negara tersebut. Gongsheng  menyampaikan janjinya dalam sebuah laporan yang merinci langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan China dan mencegah risiko.

Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (30/10/2023), dokumen tersebut menyajikan tanggapan otoritas moneter terhadap perubahan situasi ekonomi dan mengungkapkan niatnya untuk meningkatkan kepercayaan terhadap sistem keuangan negara, mencegah risiko, memperluas permintaan domestik, dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Laporan tersebut, yang dikutip oleh media Tiongkok, menandai beberapa bidang utama yang menjadi fokus PBOC. Hal ini termasuk menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati, memperkuat dan meningkatkan pengawasan keuangan, memperdalam reformasi keuangan, dan menjaga stabilitas operasi pasar keuangan.

Sebagai bagian dari upaya untuk mencegah dan mengatasi risiko keuangan yang tersembunyi, bank sentral Tiongkok berjanji untuk menindak keras aktivitas keuangan ilegal dan penggalangan dana ilegal serta dengan tegas mengekang spekulasi transaksi mata uang virtual dalam negeri.

Tiongkok menindak aktivitas terkait kripto, terutama penambangan, yang merupakan salah satu aktivitas terbesarnya, pada tahun 2021. Secara paralel, pemerintah di Beijing telah mempromosikan penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang diterbitkan oleh PBOC, yaitu yuan digital, dengan uji coba sudah mencakup 26 kota.

Regulator China juga akan terus mengintensifkan investigasi dan penanganan kasus pencucian uang, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh gubernur yang baru dilantik. Pan Gongsheng mengambil alih jabatan pimpinan PBOC pada Juli tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini