Sukses

Capres Argentina Pro Bitcoin Menang di Pemilu Putaran Pertama

Milei tidak akan menempati posisi lebih tinggi dari ketiga dalam pemungutan suara pertama di Argentina.

Liputan6.com, Jakarta - Javier Milei, seorang kandidat libertarian yang mengadvokasi penghapusan bank sentral dan mendukung Bitcoin (BTC), memenangkan pemilihan presiden pertama di Argentina.

Dengan 90 persen suara telah dihitung, Milei dari partai "La Libertad Avanza"  memiliki 30,5 persen suara versus kandidat dari "Juntos por el Cambio" dan "Unidos por la Patria", yang masing-masing menerima 28 persen dan 27 persen.

Jajak pendapat pra-pemilihan menunjukkan Milei tidak akan menempati posisi lebih tinggi dari ketiga dalam pemungutan suara pertama di Argentina.

"Bank sentral adalah penipuan, mekanisme di mana politisi menipu orang-orang baik dengan pajak inflasi," kata Milei sebelumnya terkait bank sentral, dikutip dari CoinDesk, Selasa (15/8/2023). 

Mengenai Bitcoin, dia mengatakan itu mewakili pengembalian uang kepada pencipta aslinya, sektor swasta. Meskipun memiliki sikap yang baik terhadap kripto, Milei tidak menganjurkan penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di Argentina seperti yang dilakukan El Salvador. Sebaliknya, Milei menyerukan dolarisasi ekonomi, yang saat ini berurusan dengan tingkat inflasi tiga digit.

Dengan kemungkinan tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 45 persen dalam jajak pendapat hari ini, pemilihan umum di antara pemenang untuk masing-masing partai akan diadakan pada Oktober. Jika tidak ada yang menerima 45 persen dalam pemungutan suara itu, pemungutan suara putaran terakhir akan diadakan pada November.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jutawan Kripto Argentina Fernando Algaba Ditemukan Tewas

Sebelumnya, menurut banyak media, seorang jutawan kripto, Fernando Algaba telah terbunuh, sekelompok anak menemukan sebuah koper di tepi sungai yang berisi berbagai bagian tubuh sang jutawan.

Menurut banyak media Argentina, Algaba menerima pesan ancaman seminggu sebelum tubuhnya ditemukan. Algaba menerima catatan suara yang mengancam di mana penelepon mengatakan akan membunuh Algaba.

 "Saya akan membunuhmu, saya akan melakukan sesuatu yang lebih buruk kepada Anda. Saya akan potong tanganmu sehingga kamu tidak punya uang lagi dalam hidupmu,” isi pesan pembunuhan Algaba, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (31/7/2023). 

Saat bermain di dekat tepi sungai, sekelompok anak menemukan sebuah koper berisi tangan dan kaki manusia. Polisi Buenos Aires mengidentifikasi bagian tubuh yang ditemukan adalah milik Algaba, seorang influencer cryptocurrency berusia 41 tahun dan pengusaha yang hilang pada 18 Juli. 

Sebuah laporan mengungkapkan kepala Algaba melayang ke hilir dalam ransel beberapa hari kemudian.

Polisi menetapkan Algaba telah ditembak tiga kali, dan anggota tubuhnya telah "dibersihkan", sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh penjahat berpengalaman. Petugas mengamankan satu orang terkait dugaan pembunuhan tersebut.

Algaba diduga mengakumulasi hutang yang tidak dapat dipulihkan dengan departemen pajak Argentina dan terlibat dengan geng Barra Bravas, yang mengklaim dia berutang USD 40.000 atau setara Rp 603 juta (asumsi kurs Rp 15.095 per dolar AS). Dia juga dikatakan berutang USD 70.000 atau sekitar Rp 1 milair kepada putra Iglesias, yang dia coba dapatkan dari Algaba.

3 dari 3 halaman

Pembunuhan Jutawan Kripto

Ini bukan pertama kalinya Jutawan kripto diculik dan dibunuh secara brutal. Sebelumnya pada 2 Juni 2023, TheCoinRepublic melaporkan John Forsyth, seorang 'Bitcoin Billionaire', ditemukan tewas di wilayah Barat Laut Arkansas, pendiri Onfocoin, hilang pada 21 Mei.

Keluarga Forsyth melaporkan dia hilang pada hari yang sama. Menyusul pengaduan tersebut, penyelidikan diluncurkan di mana polisi dan otoritas terkait lainnya menemukan beberapa hal penting, termasuk mobil, dompet, paspor, SIM, tas kerja, dan barang lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.