Sukses

Binance Digugat Otoritas Sekuritas AS, Bagaimana Nasib Pasar Kripto Dalam Negeri?

Dalam gugatannya, Binance dituduh melanggar aturan perdagangan aset dan melanggar undang-undang sekuritas. Berita ini disebut menjadi biang turunnya harga aset kripto karena terjadi aksi jual besar-besaran.

Liputan6.com, Jakarta Harga mayoritas kripto sempat mengalami penurunan beberapa hari yang lalu. Penurunan harga crypto ditengarai sentimen negatif yang terjadi secara global yaitu pihak The Securities Exchange Commission (SEC) yang menggugat Binance.

Dalam gugatannya, Binance dituduh melanggar aturan perdagangan aset dan melanggar undang-undang sekuritas. Berita ini disebut menjadi biang turunnya harga aset kripto karena terjadi aksi jual besar-besaran.

Sebagai pelaku industri dalam negeri, CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan investor dalam negeri tidak perlu khawatir terhadap kondisi tersebut. Menurut dia, keadaan pasar kripto di Indonesia terpantau baik-baik saja.

"Pelaku industri terus berkoordinasi dengan regulator setiap harinya untuk memastikan bahwa perdagangan kripto tetap aman. Tidak hanya diregulasi oleh Bappebti, perdagangan kripto juga beberapa waktu lagi akan diregulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan," jelas Oscar dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2023).

Oscar menekankan pentingnya investor domestik melakukan transaksi di crypto exchange dalam negeri yang sudah terdaftar Bappebti.

Menurutnya, sebagai regulator Bappebti bisa mengawasi dan melindungi investor dengan akses yang dimiliki Bappebti atas crypto exchange yang terdaftar tersebut.

"Saya pribadi sebagai pelaku industri selalu mengapresiasi langkah Bappebti yang selalu tanggap dan selalu mengakomodir perdagangan kripto ini baik kepada pelaku industri ataupun kepada investor," imbuh dia.

Di sisi lain, Oscar melihat pasar global kripto secara keseluruhan masih relatif terjaga. Sehingga gugatan SEC AS kepada Binance ini mestinya tak terlalu menjadi ketakutan bagi investor.

"Jika kita lihat exchange teregulasi di Jepang seperti BitFlyer pun tidak terkena isu SEC saat ini. Maka menurut saya investor kripto tidak perlu terlalu khawatir dan justru bisa memanfaatkan penurunan harga kripto ini untuk mengumpulkan aset sebanyak banyaknya," tutup Oscar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Miliarder Kripto Zhao Changpeng dan Brian Armstrong Anjlok Usai Digugat SEC

Kekayaan dua miliarder kripto, yakni CEO Binance Zhao Changpeng dan CEO Coinbase Brian Armstrong menurun drastis menyusul gugatan dari US Securities and Exchange Commissions (SEC) terkait aturan sekuritas.

Melansir The Straits Times, Kamis (8/6/2023) kekayaan Zhao Changpeng menyusut sebesar USD 1,4 miliar menjadi USD 26 miliar atau setara Rp. 387,3 riliun selama dua hari terakhir. 

Sementara kekayaan bersih CEO Coinbase Brian Armstrong merosot sebesar USD 361 juta menjadi USD 2,2 miliar atau setara Rp. 32,7 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Seperti diketahui, SIEC menggugat kedua perusahaan tersebut terkait pelanggaran aturan sekuritas, membuat saham beberapa perusahaan terkait crypto dan token merosot.

Sejak 2022 lalu, kekayaan gabungan miliarder kripto telah menurun signifikan, yang merupakan tahun ledakan profil tinggi mulai dari stablecoin algoritmik TerraUSD hingga dana lindung nilai Three Arrows Capital hingga FTX dibawah Sam Bankman-Fried.

Tetapi kekayaan mereka kembali melonjak sebesar USD 15,4 miliar atau Rp. 229,4 triliun tahun ini hingga Jumat (2/6) karena harga Bitcoin dan aset digital lainnya melambung.

Kekayaan Zhao melonjak 117 persen sebelum penurunan pekan ini, sedangkan kekayaan Armstrong melonjak 61 persen. Sebagai perbandingan, miliarder lain dalam indeks kekayaan Bloomberg naik 9 persen secara gabungan.

Faktor yang mendasari kembalinya kejayaan Bitcoin pada tahun 2023 adalah ekspektasi bahwa krisis perbankan AS yang meletus pada  Maret 2023 akan memaksa Federal Reserve untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga.

Hal itu memungkinkan bulls Bitcoin untuk mengangkat kasus bahwa token berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari suku bunga riil yang lebih rendah, dan menawarkan perlindungan dari gejolak dalam keuangan tradisional.

 

3 dari 3 halaman

Sekilas Tentang Gugatan SEC ke Binance dan Coinbase

Dalam gugatan yang diajukan pada hari Senin (5/6), SEC menuduh Binance dan Zhao menyesatkan investor dan regulator, salah menangani dana pelanggan, dan melanggar aturan sekuritas.

Zhao, kut mendirikan bursa pada tahun 2017 dan mengembangkan perusahaannya menjadi raksasa global. Kekayaan bersih pribadinya juga tumbuh, mencapai USD 96,9 miliar pada Januari 2022.

SEC kemudian menggugat Coinbase pada hari Selasa (6/6), membuat sahamnya turun 12 persen.

Dalam surat gugatan setebal 101 halaman, SEC tidak menuduh Armstrong melakukan kesalahan apa pun, tetapi menuduh bahwa perusahaan tersebut menghindari aturan SEC dengan membiarkan pengguna memperdagangkan token yang sebenarnya merupakan sekuritas yang tidak terdaftar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini