Sukses

Daftar 5 Miliarder Dunia yang Kaya Raya Berkat Kripto

5 miliarder crypto teratas di dunia telah mengumpulkan kekayaan mereka melalui keterlibatan mereka dalam industri cryptocurrency.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai dampak dari bangkitnya perkembangan Bitcoin hingga mata uang digital lainnya, industri cryptocurrency kini semakin meluas secara menakjubkan. 

Sebagian orang telah menikmati manfaat besar sebagai hasil keterlibatan mereka di bidang ini, hingga akhirnya mereka dikategorikan sebagai miliarder kripto.

Dikutip dari analyticsinsight, Senin (13/3/2023), berikut deretan 5 miliarder kripto terkaya tersebut:

1. Changpeng Zhao (CZ)

Pendiri Binance, salah satu perusahaan besar kripto yang didirikan 5 tahun lalu. Kekayaan bersih yang dimiliki Zhao sekitar USD 1,9 miliar.

2. Sam Bankman-Fried

Tidak hanya menjadi kaya karena kripto, Sam juga menggapai gelar jutawan termuda dalam deretan ini dengan usia 30 tahun. Sam pindah ke Bahama pada 2021 demi menjadi bagian dari komunitas kripto yang terkenal ramah.

3. Brian Armstrong

Namanya ada dalam daftar miliarder Bitcoin teratas dengan aset yang mencapai hampir USD 6,6 miliar. Brian merupakan CEO dan pendiri Coinbase.

4. Gary Wang

Dengan kekayaan bersih sebesar USD 5,9 miliar dan saham kepemilikan di global FTX yang sebesar 16 persen, Garry Wang menjadi salah satu miliarder kripto terkaya.

Diketahui, Ia juga sebagai Co-Founder dan Chief Technology Officer FTX. 

5. Chris Larsen

Berhasil membuktikan bahwa kesuksesan finansial tidak bisa dibatasi oleh usia, salah satu pendiri Ripple Chris Larsen memiliki kekayaan sebesar USD 4,3 miliar di usianya yang mencapai 61 tahun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investor Kripto Bisa Senyum Kembali Nih, Harga Bitcoin Melaju ke Rp 338,2 Juta

Pergerakan pasar kripto kembali bergairah, pasca diterjang kejadian dari Silvergate Bank, Silicon Valley bank (SVB) dan USDC. Harga Bitcoin (BTC) sempat turun ke harga USD 19.600 atau setara Rp 301,2 juta (asumsi kurs Rp 15.369 per dolar AS).

Namun kini, pada Senin pagi pasar kripto Bitcoin telah kembali meraih level USD 22.000 atau setara Rp 338,2 juta, dengan peningkatan lebih dari 8 persen dalam 24 jam. 

Menurut tim riset Tokocrypto kenaikan agresif ini dipicu oleh sentimen kuat dari regulator keuangan pemerintah AS yang mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu untuk menyelamatkan setiap aset deposit terakhir di Silicon Valley Bank (SVB). 

“Menanggapi berita tersebut, Bitcoin dan USDC dengan cepat kembali ke level harga mereka sebelum bank runtuh,” kata tim riset dalam analisis harian yang diterima Liputan6.com, Senin (13/3/2023).

Stablecoin USDC juga mulai perlahan bangkit pada pasaknya terhadap dolar AS, yang sebelumnya hilang di tengah keruntuhan SVB dan bikin geger market kripto. Harga USDC sempat turun menjadi USD 0,87 atau setara Rp 13.375 setelah Circle penerbitnya mengatakan terdampak keruntuhan SVB.

Sentimen bull juga semakin kuat terlihat dari Bitcoin Fear and Greed Index yang berada di level 49, kategori Neutral. Angka ini naik drastis dari hari sebelumnya yang berada di level Fear dengan angka 33. 

“Kenaikan ini juga didukung dengan indeks dolar AS (DXY) yang terpantau terus melemah di level 104,” jelas tim riset.

Sentimen-sentimen tersebut membuat market kembali bergairah dan banyak perdagangan aksi beli terjadi. Kapitalisasi market kripto meroket capai nilai USD 1 triliun atau setara Rp 15.374 triliun, naik lebih dari 8 persen.

3 dari 3 halaman

Sentimen Pekan Ini

Menurut tim riset Tokocrypto, sentimen pekan ini harus ramah kripto untuk mendukung reli yang diperpanjang. Diharapkan reaksi pasar positif lebih lanjut terhadap berita regulator AS menyelamatkan deposan SVB.

“Namun, investor harus terus memantau berita dan pembaruan  dari kasus SEC dan Ripple yang sedang berlangsung dan melihat respons pasar menjelang laporan CPI  dan data inflasi AS pada Selasa,” pungkas tim riset.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.