Sukses

FBI Tuding Peretas Asal Korea Utara Dalang Pencurian Kripto Rp 1,4 Triliun

FBI dapat mengonfirmasi Lazarus Group menjadi dalang dibalik pencurian kripto.

Liputan6.com, Jakarta Biro Investigasi Federal.AS (FBI) mengungkapkan peretas Korea Utara jadi dalang pencurian kripto senilai USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.935 per dolar AS) pada 2022.

FBI mengatakan dapat mengonfirmasi Lazarus Group, grup peretas yang terkait dengan Korea Utara yang juga dikenal sebagai APT38, bertanggung jawab atas peretasan kripto pada jembatan blockchain Horizon pada 2022.

Para trader atau investor biasanya menggunakan jembatan blockchain untuk menukar cryptocurrency antara jaringan blockchain yang berbeda. 

FBI juga mengatakan peretas Korea Utara bulan ini menggunakan sistem Railgun untuk mencuci token Ethereum senilai lebih dari USD 60 juta atau setara Rp 896 miliar yang dicuri selama pencurian Juni 2022. Railgun adalah sistem yang dirancang untuk membantu menjaga agar pengguna tetap anonim ketika memindahkan cryptocurrency.

“Sebagian dari eter yang dicuri dikirim ke beberapa penyedia layanan aset virtual dan diubah menjadi bitcoin,” kata FBI dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023). 

Pada saat peretasan, perusahaan analitik blockchain Elliptic mengatakan ada “indikasi kuat” Lazarus berada di balik serangan tersebut. Hampir seketika, para peretas mencoba untuk memindahkan dana melalui cara-cara untuk mengaburkan identitas mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencurian Kripto untuk Program Rudal Korea Utara

FBI mengatakan terus mengidentifikasi dan menghentikan pencurian umum dan pencucian mata uang virtual Korea Utara, yang digunakan untuk mendukung program rudal balistik dan Senjata Pemusnah Massal Korea Utara.

Peretasan yang terkait dengan Korea Utara telah terjadi pada kasus pencurian crypto lainnya. Tahun lalu, Departemen Keuangan AS menyalahkan Lazarus atas pencurian kripto senilai USD 600 juta atau setara Rp 8,9 triliun di jaringan Ronin Network, yang disebut “sidechain” untuk game kripto populer Axie Infinity.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.