Sukses

Kebiasaan Minum Sambil Berdiri Bisa Bahayakan Kesehatan, Ini 5 Risikonya

Meskipun terlihat sepele dan praktis, kebiasaan minum sambil berdiri ternyata bisa memberikan efek negatif pada tubuh, khususnya dalam jangka panjang.

OlehYulia LisnawatiDiperbarui 05 Mei 2025, 16:31 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2025, 16:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Minum air putih menjadi aktivitas sederhana yang dilakukan setiap hari dan menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Air membantu proses metabolisme, mengatur suhu tubuh, melancarkan sistem pencernaan, hingga menjaga fungsi organ-organ vital.

Namun, tahukah Anda bahwa cara minum pun bisa membawa dampak besar bagi kesehatan?

Banyak orang terbiasa minum sambil berdiri, terutama saat dalam kondisi terburu-buru atau sedang beraktivitas. Meskipun terlihat sepele dan praktis, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan efek negatif pada tubuh, khususnya dalam jangka panjang.

Para ahli kesehatan menyarankan agar kita minum air dalam posisi duduk demi menjaga kesehatan sistem tubuh secara keseluruhan.

Berikut beberapa dampak buruk dari kebiasaan minum sambil berdiri yang sebaiknya Anda waspadai:

1. Menyebabkan Saraf Menegang dan Tubuh Tidak Rileks

Ketika seseorang duduk, sistem saraf parasimpatetik menjadi lebih aktif. Sistem ini bertanggung jawab dalam menciptakan keadaan rileks dan memperlancar proses pencernaan serta penyerapan nutrisi.

Namun, saat Anda minum sambil berdiri, sistem ini tidak bekerja secara optimal. Akibatnya, saraf menjadi lebih tegang, dan tubuh berada dalam kondisi siap siaga, bukan kondisi rileks.

Dalam jangka panjang, ketegangan saraf ini dapat memengaruhi sistem tubuh lainnya, termasuk tekanan darah dan detak jantung. Tubuh yang tidak rileks juga memperlambat proses penyerapan air oleh organ-organ vital.

2. Fungsi Ginjal Menjadi Tidak Optimal

Ginjal berfungsi menyaring racun dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dari darah. Namun, kebiasaan minum sambil berdiri diduga dapat mengganggu proses penyaringan tersebut.

Saat air masuk terlalu cepat, ginjal tidak memiliki cukup waktu untuk mengatur proses penyaringan dengan efisien.

Hal ini berisiko menyebabkan penumpukan zat sisa dan kotoran di dalam ginjal maupun kandung kemih. Akibatnya, seseorang lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih, batu ginjal, bahkan kerusakan ginjal permanen dalam kasus yang lebih parah.

2 dari 4 halaman

3. Menimbulkan Risiko Artritis atau Peradangan Sendi

Gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh adalah salah satu risiko dari kebiasaan minum sambil berdiri. Ketika air tidak didistribusikan secara merata karena proses penyerapan yang terganggu, cairan bisa menumpuk di bagian-bagian tertentu, termasuk sendi.

Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan peradangan sendi atau yang dikenal sebagai artritis. Gejala artritis bisa berupa nyeri sendi, pembengkakan, kekakuan, dan keterbatasan gerak.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup.

 

3 dari 4 halaman

4. Memicu Sensasi Terbakar di Dada (Heartburn)

Heartburn adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi panas seperti terbakar di dada. Kebiasaan minum sambil berdiri diketahui dapat memperburuk kondisi ini.

Saat berdiri, saluran antara lambung dan kerongkongan berada dalam posisi yang memudahkan asam lambung naik kembali ke atas.

Air yang diminum sambil berdiri juga cenderung mengalir dengan tekanan yang lebih besar, sehingga mempercepat pengosongan lambung dan mendorong asam naik ke kerongkongan. Jika Anda sering mengalami heartburn, ada baiknya mulai memperhatikan posisi tubuh saat minum.

 

4 dari 4 halaman

5. Mengganggu Kinerja Sistem Pencernaan

Minum sambil berdiri dapat memengaruhi proses pencernaan secara signifikan. Ketika tubuh dalam posisi berdiri, air yang diminum akan mengalir dengan cepat dan langsung menghantam dinding lambung.

Gerakan air yang tiba-tiba ini bisa mengiritasi atau bahkan merusak lapisan lambung jika dilakukan terus-menerus.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu sistem pencernaan, memperlambat penyerapan nutrisi, dan menyebabkan gangguan seperti perut kembung, nyeri lambung, hingga gangguan pencernaan kronis.

Berbeda jika Anda minum sambil duduk—posisi ini membuat otot-otot tubuh lebih rileks dan membantu air mengalir lebih perlahan ke saluran pencernaan.