Sukses

Serotonin dan Dopamin: Sama-Sama Hormon Kebahagiaan, Apa Bedanya?

Serotonin dan dopamin membantu meningkatkan kebahagiaan, tapi sebenarnya keduanya tidak sama. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara serotonin dan dopamin.

Liputan6.com, Jakarta Saat kita sedang membicarakan tentang isu kesehatan mental, pasti rasanya tidak bisa lepas dalam membahas suasana hati dan hormon kebahagiaan. Termasuk tentang pembahasan soal hormon dopamin dan serotonin yang sering kali digunakan secara bersamaan.

Tentunya kita mengetahui kalau kedua hormon tersebut sangat memengaruhi perasaan kita terhadap sesuatunya. Melansir dari Healthshots, Selasa (6/2/2024), kedua hormon ini merupakan neurotransmitter yang penting untuk pengaturan suasana hati dan kesejahteraan emosional.

Di mana, keduanya juga mempengaruhi perasaan bahagia, puas dan juga kestabilan. Namun, sering kali keduanya dianggap sama. Ya, meskipun ada kesamaan di antara keduanya sebagai hormon kebahagiaan, tapi ada juga beberapa perbedaan utama antara hormon serotonin dan dopamin. Yuk, kita simak bersama-sama!

Apa Itu Serotonin?

Serotonin adalah neurotransmitter yang penting untuk pengaturan suasana hati, nafsu makan, dan tidur. Hal ini meningkatkan perasaan sejahtera dan relaksasi, memengaruhi stabilitas emosional, kata psikiater Dr Pankaj B Borade. Tingkat serotonin yang rendah dikaitkan dengan kondisi seperti depresi dan kecemasan, sehingga menyoroti perannya dalam menjaga kesehatan mental.

Apa Itu Dopamin?

Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan sistem penghargaan, motivasi, dan kesenangan otak. Ini memainkan peran penting dalam memperkuat perilaku dan kontrol motorik.

Gangguan pada tingkat dopamin berimplikasi pada gangguan seperti penyakit Parkinson dan skizofrenia, sehingga hal ini menekankan pentingnya gangguan tersebut pada fungsi mental secara keseluruhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Persamaan Serotonin dan Dopamin

Serotonin dan dopamin sering disebut sebagai “hormon bahagia” karena perannya dalam meningkatkan emosi positif dan pengalaman menyenangkan. Mereka berkontribusi terhadap perasaan gembira, kepuasan, dan motivasi, yang secara kolektif memengaruhi rasa bahagia seseorang.

Nah, dari kedua hormon ini tentunya memiliki persamaan. Berikut beberapa persamaannya:

1. Keduanya merupakan neurotransmiter di otak

Serotonin dan dopamin adalah pembawa pesan kimia yang mengirimkan sinyal antar sel saraf di otak, memfasilitasi komunikasi dalam sistem saraf pusat, kata sang ahli.

2. Memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati

Keduanya mempengaruhi perasaan bahagia dan puas. Sebab, hormon ini penting dalam hal pengaturan suasana hati dan kesejahteraan emosional, serta stabilitas seseorang.

3 dari 5 halaman

3. Berpengaruh terhadap perilaku dan emosi

Serotonin dan dopamin berdampak pada berbagai aspek perilaku dan emosional. Keduanya berkontribusi terhadap motivasi, kesenangan, dan fungsi mental secara keseluruhan.

4. Berimplikasi pada gangguan kesehatan mental bila tidak seimbang

Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin ternyata dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental. Sebagai contoh meningkatkan depresi, kecemasan, apatis, dan skizofrenia. Oleh karenanya, sangat penting untuk menekankan peran kedua hormon tersebut dalam menjaga kesejahteraan mental Anda.

5. Mengalami interaksi kompleks dengan neurotransmiter lain

Serotonin dan dopamin tidak bekerja secara terpisah. Fungsinya dipengaruhi oleh interaksi dengan neurotransmiter lain, sehingga menyoroti kompleksitas sinyal kimiawi otak.

4 dari 5 halaman

Perbedaan Serotonin dan Dopamin

Meskipun banyak persamaan di antara keduanya, ada juga beberapa perbedaan antara dopamin dan serotonin, antara lain:

1. Berdasarkan fungsi

Serotonin terutama berfungsi dalam pengaturan suasana hati dan tidur, berkontribusi terhadap stabilitas emosional, kata Dr Borade. Sementara dopamin memiliki fokus pada sistem rewards dan motivasi otak, memperkuat perilaku, dan memengaruhi kesenangan dan keinginan.

2. Implikasi

Kadar serotonin yang rendah berkorelasi dengan depresi. Sementara itu, jika kelebihan serotonin dapat menyebabkan serotonin syndrome, yang merupakan reaksi obat yang berpotensi mengancam jiwa. Kadar dopamin yang rendah dikaitkan dengan sikap apatis, sedangkan kadar dopamin yang tinggi dikaitkan dengan skizofrenia.

5 dari 5 halaman

3. Jalur saraf

Serotonin bertindak terutama dalam sistem limbik, memengaruhi emosi, kata pakar tersebut. Dopamin bekerja di jalur mesolimbik dan mesokortikal, memengaruhi motivasi dan penghargaan.

4. Efek fisik

Serotonin mempengaruhi nafsu makan dan pencernaan. Dopamin mempengaruhi kontrol motorik dan koordinasi.

5. Kadar normal

Serotonin biasanya berkisar antara 101 hingga 283 nanogram per mililiter. Dopamin bervariasi, berkisar antara 0,28 hingga 0,60 nanogram per mililiter. Tingkat normal bervariasi secara individual, dan diagnosis didasarkan pada gejala, bukan berdasarkan tingkat absolut. Penting untuk dicatat bahwa bukan defisiensi absolut. Namun disregulasi fungsional yang menyebabkan masalah.

Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental. Oleh karena itu, pemantauan rutin dan intervensi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan mental yang optimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.