Sukses

Studi: Menurunkan Berat Badan Bisa Meredakan Migrain

Di sini kita akan mengeksplorasai teori bahwa menurunkan berat badan beberapa kilogram mungkin menjadi rahasia untuk menghentikan migrain yang menyiksa itu.

Liputan6.com, Jakarta - Obesitas dan migrain ibarat tamu tak diundang yang tinggal terlalu lama dan menurunkan kualitas hidup kita.

Mungkin ada hubungan antara kedua masalah kesehatan ini, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian terbaru, yang menunjukkan bahwa obesitas tidak hanya memperburuk migrain, tetapi bahkan meningkatkan kemungkinan terkena migrain.

Di sini kita akan mengeksplorasai teori bahwa menurunkan berat badan beberapa kilogram mungkin menjadi rahasia untuk menghentikan migrain yang menyiksa itu.

Hubungan migrain dan obesitas

Melansir dari Times of India, Kamis (11/1/2024), penelitian bertajuk "Migrain dan Obesitas: Epidemiologi, Kemungkinan Mekanisme dan Peran Potensial dalam Pengobatan Penurunan Berat Badan" yang diterbitkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, menjelaskan hubungan kompleks antara obesitas dan migrain; penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 dan juga sering dikutip dalam konteks ini.

Menjadi gemuk lebih dari sekedar angka; mungkin ada hubungan yang kompleks antara obesitas dan frekuensi dan intensitas migrain.

Berbagai mekanisme perilaku, psikologis dan fisiologis menjelaskan hubungan tersebut. Apakah penurunan berat badan bisa menjadi komponen terakhir yang diperlukan untuk memutuskan hubungan ini?

Bisakah penurunan berat badan meredakan sakit kepala migrain?

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko serangan migrain, terutama pada perempuan.

Uji coba WHAM bertujuan untuk menguji apakah penurunan berat badan berlebih dapat meningkatkan kualitas hidup penderita migrain secara signifikan.

Penelitian ini berfokus pada perempuan yang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan yang mengalami migrain tiga kali atau lebih per bulan. Tujuan dari uji coba terkontrol secara acak ini adalah untuk menentukan apakah intervensi penurunan berat badan secara efektif dapat menurunkan frekuensi migrain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengurangi peradangan

Peradangan kronis, suatu kondisi di mana pertahanan tubuh terus-menerus terpicu, seringkali dikaitkan dengan obesitas. Peradangan ini tidak hanya berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan, tetapi juga bisa menjadi pemicu migrain.

Respons peradangan ini dapat dikurangi dengan menurunkan berat badan, terutama melalui intervensi perilaku seperti lebih banyak berolahraga dan kebiasaan makan yang lebih baik. Penderita migrain mungkin bisa meredakan nyeri yang menyiksa dengan mengobati peradangan.

Menyeimbangkan hormon

Keseimbangan hormon dapat dipengaruhi oleh penurunan berat badan, dan perubahan hormonal diketahui menjadi faktor penyebab migrain, khususnya pada perempuan.

Kadar hormon dapat menjadi stabil seiring penurunan berat badan melalui perubahan gaya hidup, sehingga menurunkan risiko migrain hormonal. Hal ini sangat penting terutama bagi orang yang mengalami migrain selama siklus menstruasi.

 

3 dari 3 halaman

Mengelola stres dan kesehatan mental

Manfaat menurunkan berat badan untuk kesehatan mental sudah diketahui, dan stres merupakan salah satu pemicu migrain.

Olahraga teratur adalah cara yang terbukti benar untuk mengurangi stres dan merupakan bagian penting dari program penurunan berat badan.

Selain itu, mempraktikkan pola makan yang sadar dan metode manajemen stres seperti meditasi dapat meningkatkan kesehatan mental secara umum dan mungkin mengurangi frekuensi migrain yang disebabkan oleh stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.