Sukses

Warganet Pertanyakan Sikap Gal Gadot Tak Hadir di Nobar Film Bearing Witness yang Ia Gelar

Gal Gadot tak hadir di nobar film Bearing Witness yang ia gelar, warganet pun mempertanyakan sikapnya

Liputan6.com, Jakarta Aktris Israel Gal Gadot tidak menghadiri pemutaran film yang mendokumentasikan serangan Hamas di negara asalnya.

Berjudul Bearing Witness, film berdurasi 43 menit itu digambarkan sebagai "sangat gamblang dan penuh kekerasan". Gal Gadot dilaporkan membantu mengatur pemutaran khusus film tersebut di Hollywood pada hari Rabu, 8 November 2023.

Film tersebut menggambarkan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang dan menyebabkan serangan udara dan operasi militer darat yang tak henti-hentinya oleh pemerintah di Jalur Gaza. 

Jumlah korban tewas di wilayah Palestina telah melampaui 10.500 orang, termasuk lebih dari 4.300 anak-anak, menurut Associated Press. Lebih dari 160 orang telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.

Namun, bintang Wonder Woman yang selama ini menjadi pendukung vokal Israel itu justru tidak menghadiri pemutaran film tersebut, menurut laporan di The Jerusalem Post, namun tidak disebutkan alasan ketidakhadirannya.

Meski demikian, menurut sebuah laporan di i24NEWS yang berbasis di Israel, Gal Gadot tidak hadir karena khawatir akan keselamatannya sendiri.

“Pemutaran tersebut dilakukan oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dengan Amnon Shefler (juru bicara IDF Internasional) dan diorganisir serta disponsori oleh pemodal ventura Sara Greenberg dan staf komunikasi Melissa Zukerman dengan dukungan dari ADL dan AJC,” kata Zukerman kepada Newsweek dalam sebuah pernyataan.

"Guy Nattiv, Gal Gadot dan lainnya membantu meningkatkan kesadaran. Gadot tidak hadir."

Meskipun Gadot tidak hadir, sang suami yang merupakan produser film tersebut, Yaron Varsano, dan sutradara Bearing Witness, Guy Nattiv, juga hadir.

"Gal Gadot dan suaminya, Yaron Varsano, membantu mewujudkan hal ini," kata Nattiv, menurut i24NEWS.

Aktris ini menghadapi reaksi keras atas pemutaran film yang dihadiri oleh sekitar 200 orang, termasuk seorang pejabat IDF, duta besar Israel untuk PBB, dan para eksekutif Hollywood.

Perkelahian terjadi antara dua kelompok yang berlawanan di luar pemutaran film, dengan berita lokal melaporkan adanya pukulan dan semprotan merica.

Polisi dilaporkan hadir menjaga acara tersebut, yang lokasinya hanya dibagikan secara online sesaat sebelum pemutaran film.

Di media sosial, netizen mempertanyakan sikap Gal Gadot yang tak hadir di nobar film yang ia gelar.

"Bagaimana ini menjadi 'pemutarannya' jika dia tidak ada di sana," tulis seseorang di X, sebelumnya Twitter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gal Gadot rutin membela Israel

Sejak konflik terbaru antara Israel dan Hamas pecah, Gadot, yang bertugas di IDF selama dua tahun, secara rutin mengunggah situasi tersebut kepada lebih dari 100 juta pengikutnya di Instagram.

"Saya mendukung Israel, Anda juga harus melakukannya," tulisnya di Instagram di samping foto Bintang Daud. “Dunia tidak bisa berdiam diri ketika aksi teror mengerikan ini terjadi!”

Gadot juga menggunakan media sosialnya untuk menyerukan pembebasan lebih dari 240 sandera yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober dan ditahan di Gaza.

"Lebih dari 240 sandera, termasuk 30 anak-anak, masih disandera oleh Hamas. Ini adalah doa dari Broadway untuk membawa mereka pulang. #bringthemhome," tulisnya pada postingan Instagram pada hari Rabu di samping video pendek tentang para sandera.

Aktris ini mendapat dukungan keras, namun juga kritik atas pendiriannya, termasuk dari mantan bintang dewasa, Mia Khalifa, yang menjuluki Gadot sebagai "Barbie Genosida".

Khalifa membagikan tangkapan layar judul majalah Paper lebih dari dua tahun lalu, yang berbunyi: "Mia Khalifa Menjuluki Gal Gadot 'Barbie Genosida' Setelah Pernyataan Israel-Palestina," ke akun X-nya.

"Aku sudah mencoba untuk memberitahu kalian semua....," tulisnya pada caption postingan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Tokoh Israel Ramai-Ramai Samakan Hamas dengan Nazi Saat Film Bearing Witness yang Tak Dihadiri Gal Gadot Diputar

Sekitar 200 orang dari industri Hollywood diundang untuk menyaksikan pemutaran film Bearing Witness pada Rabu, 8 November 2023. Undangan yang sebagian besar adalah pendukung Israel itu berkumpul di Museum of Tolerance, Los Angeles Barat, Amerika Serikat.

Dikutip dari The Hollywood Reporter, Selasa (28/11/2023), Bearing Witness berdurasi 43 menit. Film ini merangkum kompilasi rekaman mentah IDF Spokesperson's Unit mengenai serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Pertemuan tersebut terjadi di bawah penjagaan ketat. Outlet media lain membocorkan lokasi museum sehingga menimbulkan ancaman terhadap museum dan memerlukan tim pendahulu FBI pada hari-hari menjelang pemutaran.

Pada Rabu, sejumlah besar petugas LAPD ditempatkan di dalam teater museum, di jalan-jalan sekitar, dan di dalam helikopter. Namun pada akhirnya, banyak pengunjuk rasa, baik yang pro maupun anti-Israel, dengan damai berkumpul di sisi berlawanan dari Pico Boulevard selama acara tersebut.

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

6 Fakta Gal Gadot Gelar Nobar Film tentang Hamas, Sang Wonder Woman Sendiri Tak Datang ke Acara Screening

Acara nonton bareng alias nobar film Bearing Witness yang ikut digagas Gal Gadot belakangan menjadi pembicaraan. Screening film dokumenter mengenai serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 ini telah digelar awal November lalu. Namun, kini acara tersebut kembali diperbincangkan karena kabarnya tak dihadiri nama-nama bintang Hollywood—yang digadang-gadang sudah diundang.  

Dugaan ini beredar luas di media sosial, salah satunya lewat akun @islamchannel. “Empty seats and no Hollywood stars at Gal Gadot’s IDF Propaganda Film Screening (Kursi korsong dan tak ada bintang Hollywood di pemutaran film propaganda IDF oleh Gal Gadot),” begitu pernyataan dalam unggahan ini.

Di sisi lain, acara nobar film ini memang berlangsung dramatis, baik di dalam, maupun di luar gedung.

Seperti apa sebenarnya yang terjadi di lapangan? Simak enam faktanya berikut ini:

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.