Sukses

Terungkap, Rutin Minum Kopi dan Teh Dapat Membantu Mencegah Penyakit Parkinson dan Demensia

Minum kopi dan teh secara rutin ternyata dapat mencegah penyakit Parkinson dan Demensia

Liputan6.com, Jakarta Seperti kata pepatah lama, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan kata lain, jauh lebih mudah untuk secara proaktif merawat tubuh Anda saat ini dibandingkan mengatasi masalah kesehatan yang serius di masa depan.

Secara khusus, penelitian terbaru menunjukkan intervensi sederhana dengan minum kopi dan teh dapat melindungi kesehatan masa depan Anda dengan mencegah dua penyakit neurodegeneratif utama. 

Minum kopi dan teh dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di The Lancet Regional Health—Western Pacific, meminum kopi dan teh berkafein secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit Parkinson (PD) pada orang Asia dengan varian gen tertentu yang spesifik untuk Asia. Studi tersebut secara khusus mengamati gen LRRK2, yang dikaitkan dengan risiko PD dua kali lipat.

Hasilnya sangat mencolok. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan varian gen yang sama yang mengonsumsi minuman tersebut mengalami penurunan risiko empat hingga delapan kali lipat, dibandingkan dengan orang dengan varian gen yang sama yang tidak mengonsumsi kafein.

Para ahli mengatakan bahwa selain mengurangi kemungkinan seseorang terkena PD, meminum minuman berkafein juga dapat mengurangi keparahan gejala pada orang yang sudah terdiagnosis. Gejala umum penyakit Parkinson antara lain kaku, lesu, gemetar, perubahan mood atau ingatan, nyeri, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.

Penelitian lain menunjukkan adanya manfaat pada populasi yang lebih luas

Nancy Mitchell, RN, seorang perawat geriatri terdaftar dan penulis kontributor untuk Assisted Living, menggambarkan penelitian baru ini sebagai "pengubah permainan bagi sebagian populasi Asia." Dia juga mencatat bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah minum kopi dan teh meningkatkan hasil bagi orang-orang dengan varian gen terkait PD di antara kelompok etnis lainnya.

Namun, penelitian lain tampaknya menguatkan manfaat neuroprotektif yang lebih luas dari minum kopi dan teh pada beragam populasi. Secara khusus, studi meta-analisis tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menetapkan bahwa “kafein mengubah risiko penyakit dan perkembangan PD, baik di antara individu sehat maupun mereka yang menderita PD.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kopi dan teh juga dapat mengurangi risiko demensia

Studi terpisah menunjukkan bahwa minum kopi dan teh berkafein juga dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif utama lainnya: demensia.

Secara khusus, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Review mengamati data dari 33 penelitian yang melibatkan 389.505 partisipan. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang rutin minum kopi dan teh memiliki kemungkinan 27 persen dan 32 persen lebih kecil untuk mengalami gangguan kognitif dibandingkan mereka yang tidak.

Para ahli mengatakan ada beberapa alasan mengapa kopi dan teh bermanfaat bagi kesehatan kognitif Anda.

“Kopi merupakan minuman yang mengandung kafein dan antioksidan, keduanya telah terbukti memiliki sifat neuroprotektif,” jelas Krutika Nanavati, RDN, ahli diet dan ahli gizi terdaftar serta penasihat medis di Clinicspots. “Konsumsi kopi telah dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif, termasuk memori, perhatian, dan keterampilan pemrosesan. Kopi merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi persepsi kelelahan.”

 

3 dari 3 halaman

Kandungan teh

Nanavati menambahkan bahwa teh—terutama teh hijau—mengandung polifenol dan katekin, senyawa bioaktif dengan efek antioksidan dan antiinflamasi yang kuat. Mereka juga mengandung vitamin dan mineral penting yang mendukung fungsi otak optimal, katanya.

“Zat-zat ini telah terbukti meringankan proses neurodegeneratif dan meningkatkan fungsi kognitif. Memasukkan teh ke dalam pola makan rutin Anda berpotensi memperlambat timbulnya gangguan kognitif dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson,” catatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.