Sukses

Ramai Sindrom Nasi Goreng, Ini Gejala Awal dan Penyebabnya

Sindrom nasi goreng kembali ramai diperbincangan setelah sebuah kasus tahun 2008 beredar di lini masa TikTok. Lantas, apa saja gejala dan penyebab sindrom nasi goreng?

Liputan6.com, Jakarta - Nasi goreng telah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat di Tanah Air. Namun, pernahkah Anda mendengar mengenai sindrom nasi goreng?

Sindrom nasi goreng kembali ramai diperbincangan setelah sebuah kasus tahun 2008 beredar di lini masa TikTok, mengenai apa yang disebut sebagai sindrom nasi goreng yakni bahaya makan makanan yang dipanaskan, terutama nasi.

Ketika nasi goreng dibiarkan pada suhu kamar selama berjam-jam, bakteri yang dikenal sebagai Bacillus cereus pun mulai terbentuk.

Beras paling sering dikaitkan dengan jenis Bacillus cereus ini. Tidak semua nasi mengandung Bacillus cereus, namun bakteri ini bisa terbentuk jika nasi dimasak terlalu lama tanpa disimpan di lemari pendingin.

Apa itu Bacillus cereus?

Melansir dari Clevelandclinic, Senin (6/11/2023), Bacillus cereus (B. cereus) merupakan bakteri pembentuk spora yang berukuran sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Bakteri ini menghasilkan zat berbahaya (racun) yang bisa membuatmu sakit. Ini dapat menyebabkan keracunan makanan (B. cereus usus) atau masalah kesehatan yang lebih serius (B. cereus non-usus).

Kebanyakan orang yang mengalami keracunan makanan akan pulih dalam waktu 24 jam. Namun Anda berisiko lebih tinggi terkena komplikasi jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah atau terganggu.

Apa saja gejala sindrom nasi goreng?

Bacillus cereus umumnya terjadi karena makan makanan yang dibiarkan pada suhu kamar. Keracunan makanan bisa terjadi meski Anda memanaskan makanan kembali.

Bacillus cereus membentuk spora yang mengeluarkan racun. Pada suhu ruangan, jumlah spora ini bisa bertambah. Saat Anda memakan spora ini, racun ini menyebabkan muntah atau diare.

Gejala keracunan makanan yang disebabkan Bacillus cereus:

  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Diare encer
  • Mual dan muntah

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab keracunan makanan ini?

Bacillus cereus bisa menyebabkan penyakit non- usus ketika spor masuk ke dalam tubuh seseorang dan mengeluarkan racun. Spora bisa diperoleh dari:

  • Peralatan rumah sakit yang terkontaminasi, seperti kateter
  • Luka yang terinfeksi
  • Menghirup debu yang tercemar
  • Wabah infeksi di rumah sakit.

Anda akan mengalami keracunan makanan 6 hingga 15 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Makanan yang bisa menyebabkan penyakit ini antara lain:

  • Ikan
  • Produk Susu
  • Daging
  • Saus
  • Sup dan semur
  • Sayuran
  • Sapegti
  • Kue-kue
  • Kentang
  • Sushi
3 dari 3 halaman

Cara Menghindarinya

Siapapun yang terkena keracunan makanan tahu bahwa mereka tak ingin merasakannya lagi. Lalu bagaimana mencegah hal tersebut? Jika nasi memang akan didinginkan, gunakan permukaan yang datar sehingga permukaan yang lebar akan membuatnya lebih cepat dingin.

Selain itu, jangan ragu untuk bertanya pada koki bila Anda akan makan nasi goreng di tempat prasmanan. Anda harus tahu berapa lama makanan tertentu diperbolehkan berada pada suhu kamar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.