Sukses

Studi: Wanita yang Kurang Tidur Berisiko Hipertensi

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension, wanita yang mengalami kurang tidur juga berisiko lebih besar terkena hipertensi.

Liputan6.com, Jakarta - Tidur menjadi bagian penting dari rutinitas sehari-hari dan jika Anda kehilangan kualitas tidur, Anda akan mengalami sejumlah masalah kesehatan.

Kurang tidur bisa menyebabkan tingkat energi yang rendah, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, berpikir lebih lambat dan bahkan masalah pencernaan.

Melansir dari Times of India, Rabu (11/10/2023), menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension, wanita yang mengalami kesulitan tidur juga berisiko lebih besar terkena hipertensi.

Hubungan tidur dan tekanan darah

Untuk penelitian ini, para peneliti mengamati lebih dari 66.000 wanita berusia antara 25 dan 42 tahun selama lebih dari 16 tahun. Tak satu pun dari peserta yang mengidap hipertensi ketika penelitian dimulai.

Para peneliti mencatat jumlah tidur peserta, serta kesulitan tidur apa pun yang mungkin mereka alami, seperti sulit tidur, terbangun di tengah malam dan lain-lain.

Data tersebut memperhitungkan usia peserta, ras, BMI, pola makan, olahraga, riwayat hipertensi dalam keluarga dan faktor penting lainnya.

Temuan penelitian

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengalami lebih banyak kesulitan tidur juga memiliki aktivitas fisik yang lebih sedikit, pola makan yang buruk, BMI yang lebih tinggi dan juga lebih mungkin mengalami hipertensi.

Para peneliti mencatat kurang dari 26.000 kasus hipertensi selama penelitian berlangsung. Mereka menemukan bahwa wanita yang secara konsisten tidur kurang dari 7-8 jam per malam lebih mungkin mengalami salah satu kasus tersebut.

Selain berkurangnya jumlah jam tidur, kesulitan tidur juga dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa temuan ini penting

Rekan penulis studi Shahab Haghayegh, Ph.D., menjelaskan dalam rilis beritanya, "Temuan ini menunjukkan bahwa individu yang berjuang dengan gejala insomnia berisiko terkena hipertensi dan bisa memperoleh manfaat dari skrining pencegahan."

Lebih lanjut Shahab mengatakan, "Semakin cepat kita bisa mengidentifikasi individu dengan tekanan darah tinggi dan mengobatinya, semakin baik kita bisa memitigasi masalah kesehatan di amsa depan."

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini membuktikan korelasi antara kurang tidur dan hipertensi, bukan sebab-akibat. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami kaitannya.

3 dari 3 halaman

Inilah Waktu yang Dibutuhkan Kebanyakan Orang untuk Tidur Menurut Ahli

 Seiring waktu, kurang tidur kronis dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, nyeri, kondisi kesehatan mental, kelainan hormonal, dan penurunan kekebalan tubuh, menurut Sleep Foundation.

Di sini, seorang ahli tidur menguraikan mengapa penting untuk memiliki rutinitas tidur yang konsisten dan sehat dan apa yang perlu Anda ketahui untuk mendapatkan kualitas tidur malam demi malam.

Dilansir dari Women’s Health, American Academy of Sleep Medicine (AASM) merekomendasikan agar orang dewasa tidur setidaknya tujuh jam per malam. "Tidur tujuh hingga delapan jam di malam hari biasanya cukup bagi kebanyakan orang dewasa untuk merasa terjaga dan cukup istirahat di siang hari," kata Mehwish Sajid, MD, seorang rekan kedokteran tidur di University of Michigan Health Sleep Disorders.

Jumlah total jam tidur yang dibutuhkan seseorang bervariasi dari individu ke individu, katanya. Misalnya, jika Anda adalah orangtua, Anda mungkin sangat menyadari bahwa anak-anak dan bayi membutuhkan lebih banyak tidur. 

Bahkan jika Anda menemukan bahwa Anda tetap bisa menjalani hari dengan baik pada rentang waktu tidur yang sedikit kurang dari yang disarankan, Anda harus tetap berusaha untuk mencapai angka itu ketika Anda bisa, dan jika Anda menemukan bahwa Anda dapat menggunakan satu jam ekstra atau bahkan tidur siang, tentu saja, lakukan itu.

Namun, jika Anda bangun dengan perasaan lelah atau tidak segar setelah tidur malam penuh seperti biasanya, Dr. Sajid merekomendasikan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk memastikan tidak ada hal lain yang terjadi.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.