Sukses

6 Makanan yang Bisa Cegah Demensia Serta Pola Makan yang Sebaiknya Dilakukan

Berikut ini pola makan serta makanan yang dapat mencegah demensia

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian mengungkapkan seberapa sehat gaya hidup Anda dapat membuat perbedaan signifikan terhadap risiko Anda didiagnosis menderita demensia.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan, seberapa sering Anda berolahraga, dan jenis olahraga yang Anda lakukan dapat membantu menurunkan risiko demensia lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Salah satu pembenarannya terletak pada gagasan bahwa mengonsumsi makanan yang melindungi jantung Anda dan menjaganya tetap berolahraga adalah kunci untuk melindungi otak Anda.

Sistem kardiovaskular yang sehat menjaga pembuluh darah tetap terbuka, memungkinkan aliran darah ke otak dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan demensia.

Melansir dari Mirror, Jeffrey Burns, salah satu direktur Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer Universitas Kansas di Fairway, mengatakan: “Ada banyak data yang menunjukkan olahraga dan diet baik untuk otak dan dapat mencegah atau membantu memperlambatnya”.

Jadi makanan seperti biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sejumlah kecil lemak jenuh dan natrium, bisa saja Anda konsumsi.

Namun ada dua pendekatan pola makan khususnya – diet Mediterania dan diet MIND – yang menurut penelitian mungkin dapat membantu menunda penurunan kognitif. Pola makannya sebagian besar berbasis tumbuhan, bersama dengan minyak zaitun, ikan, dan unggas. Perbedaan utama antara keduanya adalah pola makan MIND menekankan pada buah dan sayuran tertentu. Demikian lapor Wall Street Journal.

Studi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka yang mengikuti pola makan dengan ketat memiliki penurunan risiko demensia. Berdasarkan penelitian selama sembilan tahun terhadap lebih dari 60.000 pria dan wanita, pola makan Mediterania memiliki risiko demensia 23 persen lebih rendah.

Diet MIND menemukan bahwa orang lanjut usia yang menerapkan pola makan secara ketat memiliki peluang 53 persen lebih rendah terkena Alzheimer, dan mereka yang mengikutinya secara moderat memiliki pengurangan risiko sebesar 35 persen.M akanan yang meningkatkan otak “lebih dikaitkan dengan kesehatan otak secara keseluruhan”.

Berfokus pada satu makanan tidak “secara ajaib meningkatkan fungsi kognitif”, kata asisten profesor di Pusat Penyakit Alzheimer Rush, Puja Agarwal, tetapi kombinasi makanan akan memberikan perlindungan ekstra.

Berikut ini daftar makanan terbaik yang harus dikonsumsi untuk meningkatkan fungsi kognitif:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Lemak sehat

Seperti alpukat, zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun melindungi Anda dari penyakit jantung dan stroke – yang merupakan faktor risiko Alzheimer. Lemak tak jenuh tunggal dan ganda serta asam lemak Omega-3 – yang ditemukan dalam makanan laut dan kenari – dapat memperlambat penuaan otak.

2. Buah beri

Buah-buahan ini mengandung flavonoid - antioksidan kuat. Mereka dipercaya dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan stres oksidatif dan membantu meningkatkan daya ingat.

3. Sayuran hijau

Sayuran hijau “adalah makanan yang kuat dan padat nutrisi” dengan “sifat anti-inflamasi dan antioksidan”, kata Agarwal. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa mereka yang makan tujuh atau lebih porsi sayuran berdaun hijau per minggu memiliki tingkat plak amiloid yang serupa dengan orang yang berusia 19 tahun lebih muda.

 

3 dari 3 halaman

4. Kacang-kacangan

Kacang kaya akan serat, seperti lentil, buncis, dan kacang merah. Sebuah studi tahun 2022 di American Journal of Medicine menunjukkan bahwa peningkatan serat pada orang lanjut usia meningkatkan skor tes fungsi otak yang mengukur pemrosesan informasi, perhatian, dan memori.

5. Serat

Makanan berserat membantu otak dengan mendukung mikrobioma yang sehat – bakteri baik yang hidup di usus Anda yang diperlukan untuk pencernaan yang sehat. Aktivitas mereka menciptakan asam lemak rantai pendek yang berkomunikasi dengan otak, dan beberapa data menunjukkan penderita Alzheimer memiliki susunan mikrobioma yang berbeda dengan mereka yang tidak menderita Alzheimer.

6. Telur

Telur kaya akan kolin, nutrisi penting untuk fungsi otak. Sebuah studi tahun 2019 terhadap 500 pria menemukan bahwa setiap 50 miligram asupan jenis kolin tertentu per hari dikaitkan dengan penurunan risiko demensia sebesar 10 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.