Sukses

Mencuci Wajah Dengan Air Dingin atau Hangat? Ternyata Ini Jawabannya Menurut Dokter Kulit

Anda lebih suka cuci muka dengan air hangat atau air dingin?

Liputan6.com, Jakarta - Kira-kira, berapa kali Anda mencuci muka dalam sehari? Biasanya, kebanyakan orang mencuci muka mereka setidaknya sekali sehari. Namun, ada kebiasaan yang berbeda-beda, seperti cuci muka dengan air dingin atau ada juga yang mencuci dengan menggunakan air hangat. 

Sebelum Anda menghapusnya makeup sepenuhnya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pembersihan wajah dengan air yang lebih dingin bisa jadi mungkin memberikan manfaat.

Baik Anda berdedikasi pada rutinitas skincare dengan beberapa langkah yang rumit atau ingin melakukan hal-hal sederhana, mencuci muka dengan air dingin dapat meningkatkan rutinitas harian Anda. Atau mungkin tidak.

Untuk mengetahui suhu air terbaik untuk mencuci muka, beserta alasannya, berdasarkan informasi dari Byrdie, Rabu (23/8/2023), ada dokter kulit terkemuka yaitu Dr. Rachel Nazarian, Dr. Debra Jaliman, dan Dr. Susan Massick yang membantu untuk mengungkap jawabannya.

Suhu Air Mana yang Terbaik untuk Mencuci Wajah?

Sebagai pedoman umum, Massick mengatakan Anda harus menggunakan air hangat saat mencuci muka—tidak panas dan juga tidak dingin. Alasannya adalah air panas dapat menghilangkan minyak alami pelindung wajah, dan air dingin mungkin tidak efektif menghilangkan kotoran seperti riasan.

“Suhu air seperti aturan Goldilocks: tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin,” katanya. "Pilih suhu yang berada tepat di tengah-tengah—suhu suam-suam kuku."

Namun, perlu diperhatikan bahwa menggunakan air dingin mungkin bermanfaat untuk jenis kulit, seperti mereka yang memiliki kulit rentan berjerawat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Tidak Boleh Menggunakan Air Panas

Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika ingin mencuci muka sebaiknya menggunakan air hangat, tapi jangan air panas. Sebab, banyak kondisi kulit yang umum, termasuk rosacea, psoriasis, dan dermatitis atopik (alias eksim) yang dapat diperburuk oleh suhu panas, kata Dr. Nazarian.

Meskipun kulit Anda saat ini bersih, penggunaan air panas dapat memicu kambuhnya penyakit tersebut.

Alasan lain untuk menghindari suhu air yang sangat panas saat mencuci muka adalah karena air panas dapat menghilangkan hidrator dan pelembab alami dari kulit, kata Dr. Nazarian.

Akibatnya, dapat membuat kulit kering dan meradang seiring waktu. Sebaliknya, menghilangkan minyak alami pada kulit juga dapat menyebabkan kulit Anda mengalami mode overdrive dalam hal produksi minyak, yang pada akhirnya menyebabkan munculnya jerawat.

3 dari 4 halaman

Kapan dan Bagaimana Menggunakan Air Dingin

Meskipun air hangat adalah pilihan terbaik, ahli dermatologi mengatakan bahwa ada beberapa manfaat mencuci muka dengan air dingin atau dingin sesekali.

Berikut adalah beberapa alasan utama seseorang ingin mencuci dengan air dingin:

  • Air dingin dapat membantu mengatasi iritasi terkait jerawat, kata Dr. Jaliman. Karena air dingin secara efektif menenangkan peradangan di tempat.
  • Air dingin juga dapat membantu mengurangi bengkak pada kulit—terutama bagi mereka yang bangun dengan mata bengkak, kata Dr. Jaliman.
  • Air dingin dapat menyebabkan vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah, kata Dr. Nazarian. Hal ini dapat membuat kulit tampak lebih cerah untuk sementara dan mengurangi peradangan.

Perlu diingat bahwa air hangat masih dianggap sebagai standar terbaik dalam hal suhu untuk mencuci muka. Air dingin mungkin tidak membersihkan wajah Anda dari bakteri dan polutan seefektif mencuci dengan air hangat, kata Dr. Jaliman.

Pori-pori Anda juga dapat bereaksi terhadap air dingin dengan berkontraksi, yang dapat menjadi perangkap bagi kotoran, bakteri, dan minyak, sehingga membuat upaya pembersihan Anda menjadi kurang efektif, jelas Dr. Massick.

Jika manfaat mencuci muka dengan air dingin terlalu sayang untuk dilewatkan, coba bersihkan wajah Anda dengan air hangat terlebih dahulu, lalu percikkan sedikit air dingin ke wajah Anda.

4 dari 4 halaman

Tips Mencuci Wajah yang Bisa Diikuti

Sangat mudah untuk memahami semua detail kecilnya, tetapi mencuci muka sebenarnya tidak serumit itu. Berikut beberapa hal mendasar yang perlu diingat saat mencuci muka:

  • Cuci dengan air hangat

Dermatologis setuju bahwa air hangat adalah yang terbaik untuk mencuci muka. Tapi, percikan air dingin bisa menjadi hal yang menyenangkan di pagi hari atau setelah mencuci muka dengan air hangat.

  • Selalu hindari air yang sangat panas

Saat mencuci muka, air panas kemungkinan besar tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan kulit. Tidak hanya dapat menghilangkan minyak alami pada kulit Anda, tetapi juga dapat menyebabkan pembuluh darah membesar, yang dapat membuat kulit Anda terlihat lebih merah, kata Dr. Jaliman.

  • Cuci wajah dua kali sehari

Dr. Massick mengatakan, untuk konsisten dan mencoba mencuci muka dua kali sehari, terutama di penghujung hari untuk menghilangkan kotoran, riasan, dan bakteri.

  • Temukan facial wash lembut yang disukai

Suhu air bukan satu-satunya faktor yang penting saat mencuci muka. Pembersih yang lembut dan non-abrasif membantu dalam perawatan kulit yang terbaik dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda secara spesifik.

“Untuk kulit berminyak atau rentan berjerawat, pencuci berbahan dasar salicylic acid atau benzoyl peroxide dapat membantu,” kata Dr. Massick. “Untuk kulit sensitif atau kering, gunakan pembersih berbahan dasar krim untuk menghindari iritasi atau memperparah kekeringan.”

  • Batasi eksfoliasi kulit cukup 1-2 Kali per minggu

Melakukan eksfoliasi kulit setiap hari tidak diperlukan, kata Dr. Massick. Faktanya, hal ini lebih berbahaya daripada manfaatnya. Sebab bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, dan berjerawat. Hindari juga menggosok kulit Anda karena dapat menyebabkan iritasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.