Sukses

Meski Dianggap Nyaman, Tidur Tengkurap Ternyata Berisiko Bagi Kesehatan

Banyak yang tak sadar bahwa tidur tengkurap dapat berdampak negatif pada tubuh Anda. Alih-alih membiarkan tubuh kita rileks, itu dapat menyebabkan rasa sakit dan stres yang luar biasa di tubuh kita.

Liputan6.com, Jakarta - Tidur setelah hari yang panjang terasa begitu melegakan. Tubuh kita perlu rileks dan pulih sebelum kita melanjutkan hari berikutnya. Namun, tidur tengkurap dapat berdampak negatif pada tubuh Anda. Alih-alih membiarkan tubuh kita rileks, itu dapat menyebabkan rasa sakit dan stres yang luar biasa di tubuh kita. 

Jelas, kita tidak ingin membanjiri dan membebani tubuh kita dengan lebih banyak stres terutama ketika tidur sangat penting untuk berfungsinya tubuh kita. Namun, sebagai orang yang terbiasa tidur tengkurap, kita mungkin merasa sulit untuk mengubah posisi tidur semalaman.

Tidur tengkurap, meski terasa nyaman namun memiliki banyak efek buruk untuk kelompok usia yang berbeda seperti nyeri otot pada orang dewasa, stres punggung dan leher pada orang dewasa dan lanjut usia, sakit bahu, mati lemas secara tidak sengaja dan lainnya. 

Untuk bayi juga hal ini berisiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak terbukti akibat bayi tidur tengkurap. Ada juga bukti lain yang menyatakan ketika bayi tidur tengkurap, itu menjadi faktor risiko penting untuk sindrom khusus ini. Dengan demikian, menjadi penting untuk mengubah atau setidaknya menggeser posisi tidur bayi.

Tidur tengkurap juga telah terbukti menjadi faktor risiko bruxism atau kertakan gigi yang tidak disengaja. Dan, menggertakkan gigi dapat menyebabkan retaknya gigi serta patah tulang, terutama pada bayi.

Sementara untuk orang dewasa, posisi tidur tengkurap juga dapat menyebabkan kerutan dan distorsi wajah. Sekali lagi, bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng karena garis patahan pada wajah Anda dapat diperdalam oleh tekanan mekanis selama tidur. Nyeri punggung juga umum terjadi pada orang yang tidur perut.

Dibandingkan dengan posisi tidur tengkurap, tidur menyamping terbukti bermanfaat bagi orang lanjut usia karena meningkatkan keselarasan tulang belakang yang sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Posisi Tidur yang Baik Sesuai dengan Usia

Penting bagi kita untuk mengetahui seperti apa posisi tidur yang baik. Berbeda dengan posisi tengkurap, akan lebih baik bagi anak-anak untuk tidur dalam posisi terlentang untuk bernapas paling baik dengan sedikit atau tanpa mati lemas.

Juga, berbeda dengan orang dewasa, anak-anak dengan apnea tidur obstruktif bernapas dengan lancar dalam posisi terlentang dibandingkan dengan posisi tidur tengkurap.

Sementara itu, tidur tengkurap tidak cocok untuk orang dewasa karena memberikan dukungan minimal pada punggung dan memberi lebih banyak tekanan pada tulang belakang. Ini juga dapat menyebabkan keriput dan tanda penuaan lainnya.

Bahkan dengan bantal di bawah kepala atau lengan sebagai penopang, Anda mungkin merasa mati rasa atau kaku di tubuh terutama di tulang belakang. 

Dibandingkan dengan posisi tidur tengkurap, tidur menyamping dapat mengurangi dengkuran dan mulas selain meningkatkan pemerataan berat badan dan mengurangi gertakan gigi. 

Anda juga dapat mencoba posisi tidur telentang atau sesekali tidur telentang jika Anda mengalami nyeri tulang belakang lumbar, hidung tersumbat, atau nyeri leher. Selain itu, untuk orang dewasa yang mengalami masalah pencernaan, atau mengeluh sakit perut saat bangun tidur, tidur miring ke kiri mungkin terbukti efektif.

3 dari 4 halaman

Tips Tidur Tengkurap

Namun jangan khawatir, ada beberapa tips bagi Anda yang ingin tidur tengkurap, dilansir dari Pinkvilla, Rabu (28/6/2023), berikut ulasannya:

  • Letakkan bantal tipis di bawah kepala Anda saat Anda tidur tengkurap.
  • Pastikan bantal yang Anda gunakan jauh lebih rata.
  • Jika leher Anda terasa tegang, tidurlah tanpa bantal di bawah kepala.
  • Pastikan kasur Anda kokoh untuk menghindari ketegangan leher.
  • Coba letakkan bantal di bawah pinggul Anda.
  • Lakukan peregangan yang tepat hampir 20 menit setiap pagi.
  • Jangan menekan kaki Anda.
  • Rilekskan tubuh bagian bawah Anda.
  • Pertahankan bantal rendah di sekitar tubuh Anda.
  • Beralih ke posisi tidur lain jika memungkinkan.
  • Tidur telentang untuk merilekskan tulang belakang Anda.
  • Simpan bantal punggung yang lembut untuk alas tidur.
  • Jika Anda banyak mendengkur, cobalah tidur miring.
4 dari 4 halaman

7 Penyebab Nyeri Punggung saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Penyebab nyeri punggung saat bangun tidur dipengaruhi berbagai hal. Mulai dari posisi tidur, penggunaan bantal dan kasur, kondisi kesehatan tubuh, hingga aktivitas yang dilakukan sebelum tidur bisa menjadi penyebab utama nyeri punggung.

Tidur merupakan kebutuhan tubuh untuk mengembalikan energi dan stamina. Setelah bangun tidur, tentu seharusnya kamu akan merasa nyaman dan rileks. Namun, tidak jarang seseorang mengalami nyeri punggung.  

Penyebab nyeri punggung saat bangun tidur ini berkaitan dengan kebiasaan yang salah sebelum atau saat tidur. Dengan mengenali berbagai penyebab nyeri punggung saat bangun tidur, maka kamu bisa mencari cara untuk mengatasinya, sehingga bisa bangun dengan kondisi yang segar dan bugar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/8/2020) tentang penyebab nyeri punggung saat bangun tidur.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.