Sukses

5 Tradisi Jelang Hari Raya Idul Adha di Berbagai Daerah di Indonesia

Menjelang Idul Adha, ada berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah. Biasanya, tradisi-tradisi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur di momen Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan 1 Zulhijah 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Selasa 20 Juni 2023, melalui sidang isbat yang berlangsung pada 18 Juni 2023. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Menjelang Idul Adha, ada berbagai tradisi unik yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah. Biasanya, tradisi-tradisi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur di momen Idul Adha.

Seperti beberapa tradisi jelang Hari Raya Idul Adha berikut ini yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah di Tanah Air, seperti merangkum dari berbagai sumber.

1. Accera Kalompoang di Gowa

Menjelang Idul Adha, masyarakat di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tradisi yang diberi nama Accera Kalompoang.

Accera Kalompoang ritual pencucian benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa yang tersimpan dengan rapi di Istana Balla Lompoa.

Tradisi ini bahkan sudah berlangsung sejak pemerintahan Raja Gowa, Sultan Alauddin.

2. Manten Sapi di Pasuruan, Jawa Timur

Masyarakat di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki tradisi unik jelang Idul Adha. Sebelum menyembelih hewan-hewan kurban, biasanya masyarakat yang akan berkurban akan mendandani hewan kurbannya sedemikian rupa.

Sapi atau kambing tersebut biasanya akan diberi kalung bunga tujuh rupa, dibalut kain kafan, serban dan sajadah.

Hewan kurban yang telah didandani selanjutnya akan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban.

3. Meugang di Aceh

Tradisi Meugang bermula pada masa kerajaan Aceh yang ditunjukkan sebagai ungkapan rasa syukur. Meugang berawal dari kata Makmeugang yang memiliki arti makan daging kurban, baik kambing atau sapi.

Setelah penyembelihan hewan kurban, daging kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Lalu daging tersebut diolah menjadi berbagai masakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Kaul Negeri dan Abda’u di Maluku Tengah

Masyarakat di Maluku Tengah memiliki tradisi Kaul Negeri dan Abda’u yang dilakukan setelah sholat Idul Adha.

Sebelum menyembelih hewan kurban, akan berlangsung prosesi adat unik. Pemuka adat dan agama akan menggendong 3 ekor kambing untuk diarak keliling desa diiringi alunan zikir dan selawat menuju plataran Masjid Negeri Tulehu.

5. Apitan, Jawa Tengah

Tradisi apitan dilakukan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti Grobogan, Semarang, sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang dikaruniakan oleh Allah. Rezeki tersebut berupa hasil bumi.

Tradisi ini dipercaya kebiasaan para Wali Songo sebagai ungkapan rasa syukur pada Iduladha. Tradisi ini juga diisi dengan pembacaan doa oleh tokoh agama setempat dan hasil pertanian serta ternak diarak berkeliling oleh masyarakat.

3 dari 3 halaman

Niat dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban untuk Orang Lain

Tinggal menghitung hari, umat muslim akan merayakan Idul Adha 1444H/2023. Di Indonesia, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 mendatang. Selain dengan sholat Idul Adha, momen ini juga identik dengan penyembelihan kurban.

Penyembelihan hewan kurban bisa berupa sapi atau kambing. Biasanya, penyembelihan akan berlangsung pada Hari Raya Idul Adha yaitu 10 Dzulhijjah sampai pada tiga hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Dalam menyembelih hewan kurban, ada niat dan tata cara yang perlu dilakukan pekurban sebagai berikut, seperti merangkum dari Nu Online, Senin (26/6/2023).

Niat dan tata cara menyembelih hewan kurban:

1. Membaca basmalah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâhir rahmânir rahîm.

Artinya,

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

2. Baca shalawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Artinya,

“Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Artinya,

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Baca doa menyembelih

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm.

Artinya,

“Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Doa tersebut dipanjatkan oleh pekurbannya. Namun, jika penyembelih membacakan untuk orang lain yang berkurban, maka kata minni diganti dengan menyebut nama pekurbannya, misalnya min Akbar (nama pekurban).

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.