Sukses

Deretan Tanda Star Syndrome dan Cara Menghindarinya

Selalu merasa seperti bintang karena selalu menjadi pusat perhatian atau harus ingin terus mendapat pujian? Hati-hati, kecenderungan seperti ini bisa mengarah ke star syndrome.

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda mempunyai seorang teman yang sering haus akan validasi dan butuh pengakuan orang lain? Bahkan tidak jarang, ia bisa merasa sedih jika tidak mendapatkan atensi dari orang-orang di sekitarnya. Atau justru Anda sendiri yang sering merasakan hal ini? Hmm... bisa jadi, ini salah satu dari tanda dan gejala dari star syndrome. Istilah star syndrome sendiri merupakan gambaran dari sekumpulan sikap dan perilaku seseorang yang sebenarnya biasa-biasa saja, tapi menganggap dirinya adalah seorang "bintang" yang senang menjadi pusat perhatian. 

Star syndrome sendiri bukanlah termasuk ke dalam penyakit mental, akan tetapi sindrom ini bisa mengarah pada gejala gangguan kepribadian narsistik. Penyebab seseorang mengalami star syndrome sendiri belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, bisa jadi dipicu oleh kombinasi dari pola asuh dan kondisi lingkungan sosial mereka.

Seperti contohnya, seseorang yang dari kecil sudah diasuh ke dalam lingkungan yang penuh kompetisi dan sikap individualis yang tinggi, sangat berisiko memiliki perilaku seperti ini. Sebab, bagi mereka mendapatkan pujian merupakan sebuah kewajiban dari apa yang sudah dilakukan. Nah, bagaimana star syndrome bisa memengaruhi kepribadian seseorang? Apa saja tanda-tanda dari kondisi ini dan bagaimana cara mencegahnya?

Kenali lebih jauh tentang sindrom unik satu ini dan cara untuk menghindarinya! Kami sudah merangkumkannya dari beberapa sumber, yuk, simak ulasan berikut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Lebih Dekat Tentang Star Syndrome

Star syndrome merupakan istilah awam dalam menggambarkan seseorang yang merasa dirinya begitu sempurna dan lebih baik daripada orang lain. Orang-orang yang memiliki kondisi ini sering menganggap dirinya sebagai "bintang" yang harus diagungkan karena sudah merasa terkenal.

Saking merasa sempurna, mereka biasanya suka menunjukkan sikap yang tidak wajar. Seperti contohnya, tidak bisa menerima kritikan dari orang lain, merasa dirinya paling hebat, tidak mau kalah, dan masih banyak lagi. Akibat kebutuhan yang mendalam akan sebuah perhatian dan kekaguman membuat mereka ini sulit berempati terhadap orang-orang di sekitarnya. Kondisi ini juga jadi membuat suatu hubungan menjadi tidak baik antar sesamanya.

Sayangnya, bila dibiarkan begitu saja, orang-orang dengan star syndrome sering merasa tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak mendapatkan kekaguman khusus. Hal ini dikarenakan mereka sebenarnya yakin kalau mereka pantas mendapatkannya. 

Gangguan kepribadian ini lebih banyak memengaruhi laki-laki daripada perempuan serta sering dialami oleh remaja dan orang yang baru beranjak dewasa. Meskipun begitu, untuk anak-anak yang menunjukkan gejala-gejala star syndrome bisa jadi merupakan bawaan dari usianya saja. Jadi, seiring bertambahnya usia, gejala ini bisa hilang. 

3 dari 4 halaman

Apa Saja Tanda Seseorang Mengalami Star Syndrome?

Tanda serta gejala dari adanya gangguan kepribadian ini bisa sangat bervariasi, termasuk juga tingkat keparahannya. Namun, berikut bisa dilihat tanda-tanda dan gejala dari star syndrome, yaitu:

  • Memiliki rasa percaya diri yang berlebihan sehingga selalu merasa lebih unggul dibandingkan dengan orang lain. Padahal sebenarnya tidak.
  • Merasa dirinya memiliki keunikan yang berbeda, sehingga selalu merasa spesial dan menilai derajatnya lebih tinggi.
  • Selalu membanggakan kemampuan serta pencapaian yang didapatkan secara berlebihan.
  • Memiliki kecenderungan untuk memanipulasi orang lain, khususnya untuk kepentingan pribadi.
  • Selalu merasa iri dengan orang lain.
  • Punya fantasi bahwa ia adalah seorang yang sukses dan berkuasa.
  • Sering bersikap sombong, termasuk tidak mau menerima kritik.
  • Membutuhkan pujian dari orang lain.
  • Merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus.
  • Ketidakmampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
  • Berharap diakui sebagai bintang bahkan tanpa pencapaian apa pun.
  • Lebih mementingkan diri sendiri secara berlebihan (egois).
4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Star Syndrome

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, jika dibiarkan begitu saja, star syndrome dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, khususnya di lingkup sosial dan bersama orang lain. Maka tidak mengherankan bahwa seseorang yang memiliki kondisi ini begitu kesulitan dalam menjaga hubungan dengan orang lain, bahkan dengan orang terdekatnya sekalipun.

Namun sebenarnya, jika seseorang yang sudah mengalami star syndrome memiliki support system yang cukup baik, ia bisa dengan cepat dinasihati untuk tidak terlarut dengan kondisinya. Memiliki support system itu penting bagi pemilik star syndrome karena ia kerap tidak menyadari kondisinya sehingga merasa baik-baik saja dan tidak ada yang salah untuk melakukan hal ini.

Oleh karena itu, jika orang terdekat atau bahkan Anda sendiri memiliki beberapa gejala star syndrome seperti yang kami jelaskan di atas, datang ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan. Beberapa pilihan penanganan bisa dilakukan, seperti psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Namun, pemberian obat-obatan tentunya hanya bisa dilakukan oleh dokter jika ada kondisi kesehatan mental tertentu yang timbul akibat star syndrome, seperti depresi.

Selain itu, jika seseorang mengalami star syndrome amat disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat. Hal ini termasuk dengan melakukan olahraga yang bisa membantunya lebih tenang, seperti yoga dan meditasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.