Sukses

5 Cara Mengajarkan Anak Menghargai Diri Sendiri dan Orang Lain

Ketahui cara mengajarkan anak untuk menghargai dirinya sendiri dan menghormati orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Menghormati orang lain merupakan suatu keterampilan terpenting yang dapat dipelajari oleh seseorang.

Jika dipelajari sejak dini, hal tersebut akan berdampak positif untuk perkembangan seorang anak. Seorang anak akan menjadi individu yang memiliki toleransi yang tinggi serta dapat menghargai orang lain.

Namun, penting juga untuk menghargai diri sendiri. Tanpa disadari, kebanyakan orang akan merasa sulit untuk menghargai diri mereka sendiri, mereka akan merasa selalu kurang dan sering menyalahkan diri sendiri.

Untuk menghargai orang lain, perlu untuk dapat menghargai diri sendiri terlebih dahulu. Oleh karena itu, menghargai diri dan orang lain penting untuk dipelajari sejak dini, di mana seorang anak berada dalam fase mudah untuk diajarkan hal-hal baru.

Berikut beberapa cara sederhana cara mengajarkan anak untuk menghargai diri sendiri dan orang lain, seperti melansir dari Times of India, Rabu (22/2/2023).

1. Ajarkan Rasa Hormat kepada Anak

Mengajarkan anak rasa hormat memang tidak mudah. Butuh waktu dan upaya yang dilakukan oleh orangtua untuk mengajari anak mengormati dirinya sendiri dan orang lain. Namun, Anda dapat mengajari anak dari ungkapan yang sederhana, misalnya ‘tolong’ dan ‘terima kasih’.

Penting juga untuk menjelaskan kepada anak bahwa rasa hormat yang ditunjukkan tidak hanya berupa kata-kata atau tindakan saja, tetapi juga bagaimana cara mereka dalam memandang orang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Ciptakan Hubungan yang Saling Menghormati

Sebagai orangtua yang telah memilih untuk mempunyai anak, merupakan sebuah tanggung jawab untuk mengajarkan anak Anda untuk berperilaku hormat kepada semua orang.

Karena orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi seorang anak. Seorang anak akan melihat perilaku yang diajarkan oleh orangtuanya. Perlu diingat, bahwa anak bukanlah teman yang dapat dijadikan tempat berkeluh kesah atau tempat untuk bercerita.

Dengan bersikap demikian, Anda akan terbantu untuk membangun ikatan yang lebih baik dengan anak sekaligus menanamkan kebiasaan saling menghormati.

3. Hindari Reaksi Berlebihan

Jika anak mengatakan sesuatu yang tidak pantas, jangan memarahinya. Anda tidak perlu membentak anakmu dan menyalahkannya karena tidak sopan. Meski penting untuk memperbaiki perilaku buruk, namun setiap orangtua harus dapat membedakan antara bersikap tegas dan bersikap galak.

Perlu diingat bahwa memarahi dan meneriaki anak bukanlah solusi yang tepat. Bahkan, kalimat dari orangtua akibat marah akan berdampak buruk bagi psikis sang anak sehingga dapat menganggu perkembangan mental dan kecerdasannya.

Penulis Too Fat Too Loud Too Ambitious, Devina Kaur mengatakan, “Pertimbangkan untuk menggunakan kesempatan ini untuk memberikan contoh rasa hormat kepada seorang anak. Sama sekali tidak berguna jika Anda hanya berteriak atau bersikap kasar saat mengoreksinya. Pada kenyataannya, itu hanya akan memperburuk keadaan.”

3 dari 3 halaman

4. Berikan Ruang dan Waktu untuk Anak

Berikan anak ruang dan waktu untuk mengetahui apa yang ingin dilakukannya. Jika anak melakukan kesalahan, Anda tidak perlu membentak dan mempermalukan anak di ruang publik.

Karena, cara terbaik untuk mengatasi perilaku tidak sopan dari anak adalah saat orangtua dalam keadaan tenang dan tidak marah. Akan lebih mudah untuk berbicara dengan anak dan menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya itu salah.

5. Ajarkan untuk Meminta Maaf

Ajarkan anak untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan. Dengan mengajarkan kata maaf, anak akan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan keberanian untuk meminta maaf.

Perlu diketahui bahwa orangtua tidak boleh memarahi anak ketika berbuat salah. Alangkah baiknya jika memberikan pengertian seta pemmahaman terhadap kesalahan yang diperbuatnya agar anak tersebut mengetahui bahwa hal tersebut tidak baik.

"Rasa hormat melibatkan banyak perilaku berbeda, seperti menyapa, menanyakan kabar, dan menggunakan kata-kata seperti terima kasih' dan 'tolong'. Serupa dengan ini, penting untuk mengajari anak untuk mengatakan maaf," ucap Kaur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.