Sukses

Ini yang Akan Terjadi Jika Anda Tidak Keramas Selama Seminggu Penuh

Berikut ini deretan hal yang mungkin terjadi jika Anda tidak mencuci rambut selama seminggu.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam hal mencuci rambut, tidak ada aturan yang pasti baik pasalnya semuanya tergantung pada apa yang cocok untuk Anda. Setiap orang pun memiliki jadwal keramasnya masing-masing. Ada yang mencuci rambut secara rutin dua kali seminggu, tiga kali seminggu bahkan setiap hari. 

Jika Anda mengikuti jadwal keramas yang agak sering ini, Anda mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi jika Anda lebih lama tidak keramas.

Steven Line, MD, seorang dokter medis kosmetik dan perwakilan dari American Cosmetic Association, mengatakan bisa ada manfaat dan konsekuensi dari tidak keramas selama seminggu, tergantung pada jenis rambut dan kondisi kulit kepala Anda.

"Secara umum, yang terbaik adalah mengetahui seperti apa rambut dan kulit kepala Anda dan mencuci rambut sesuai kebutuhan. Bagi sebagian orang, itu mungkin bisa setiap hari, dan bagi yang lain, mungkin seminggu sekali," kata Line kepada Best Life, Jumat (17/2/2023).

Nah, berikut ini deretan hal yang mungkin terjadi jika Anda tidak mencuci rambut selama seminggu dan memutuskan apakah ini patut dicoba.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Minyak alami Anda akan menutrisi rambut Anda

Menurut Line, hal pertama yang mungkin Anda perhatikan jika Anda tidak mencuci rambut selama seminggu adalah peningkatan jumlah minyak di rambut Anda. “Saat Anda tidak mencuci rambut setiap hari, kulit kepala Anda memiliki kesempatan untuk memproduksi minyak alaminya,” jelasnya.

"Minyak ini, seperti sebum, dapat menghidrasi dan menutrisi rambut Anda, membuatnya tampak lebih sehat dan berkilau."

Akibatnya, Anda mungkin akan melihat beberapa perubahan pada tekstur rambut Anda yang bisa menjadi bagus atau malah bermasalah, tergantung pada jenis rambut awal Anda. 

"Bagi mereka yang memiliki rambut keriting atau bergelombang, tidak terlalu sering mencuci rambut dapat membantu meningkatkan tekstur alaminya. Minyak alami dapat membantu menentukan dan menjinakkan rambut kusut, yang menghasilkan tampilan yang lebih tegas dan melenting," kata Line.

Namun, ia mencatat bahwa jika Anda memiliki kulit kepala berminyak, tidak mencuci rambut dapat menyebabkan penumpukan minyak, yang dapat membuat rambut Anda tampak berminyak dan tidak bersih.

3 dari 5 halaman

Helai rambut Anda mungkin menjadi lebih kuat

Rambut Anda bisa patah karena sejumlah alasan seperti panas, gaya, diet, stres, dan kondisi yang mendasari lainnya. Line mengatakan bahwa sering keramas adalah penyebab umum lainnya di balik kerusakan dan kerusakan rambut.

"Mencuci rambut terlalu sering dapat menghilangkan minyak alaminya, membuatnya kering dan mudah patah," kata Line.

"Dengan mencuci rambut lebih jarang, Anda membiarkan rambut mempertahankan lebih banyak minyak alami, yang dapat membantu mengurangi kerusakan," sambungnya.

4 dari 5 halaman

Beberapa produk menumpuk di rambut Anda

Mencuci rambut lebih jarang dapat menguntungkan Anda jika Anda biasanya tidak menggunakan produk penataan rambut. Namun, jika Anda menggunakan produk rambut seperti gel, mousse, atau hair spray, tidak mencuci rambut selama seminggu dapat menyebabkan penumpukan produk di kulit kepala dan rambut Anda," kata Line. "Ini bisa memberatkan rambutmu, membuatnya tampak kusam dan tak bernyawa."

Tentu saja, beberapa produk rambut dirancang khusus untuk digunakan di antara keramas, termasuk sampo kering, semprotan penyegar, dan beberapa produk tekstur. Saat Anda mencuci, Anda bisa mendapat manfaat dari penggunaan sampo yang mengklarifikasi, yang dapat membantu menghilangkan kelebihan produk dari helai dan kulit kepala Anda.

5 dari 5 halaman

Kulit kepala Anda menjadi iritasi

Bagi kebanyakan orang, seminggu tanpa sampo akan menyebabkan setidaknya beberapa efek samping yang tidak menyenangkan.

"Tidak mencuci rambut dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati di kulit kepala. Hal ini dapat menyebabkan kulit kepala gatal, bersisik, dan teriritasi, yang dapat membuat tidak nyaman dan tidak sedap dipandang," kata Line.

Dia menambahkan bahwa banyak orang mengalami pertumbuhan jamur dan bakteri yang berlebihan karena sel kulit mati memerangkap kelembapan dan kehangatan di kulit kepala. "Hal ini dapat menyebabkan infeksi kulit kepala, bau tak sedap, dan bahkan kerontokan rambut," ia memperingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.