Sukses

Studi: Golongan Darah Bisa Memprediksi Anda Terkena Stroke Sebelum Usia 60 Tahun

Menurut sebuah penelitian baru, golongan darahmu bisa memprediksi apakah Anda berisiko terkena stroke dini.

Liputan6.com, Jakarta - Golongan darah mengacu pada klasifikasi darah berdasarkan ada dan tidak adanya berbagai bahan kimia, seperti antibodi dan zat antigenik yang diwariskan, pada permukaan sel darah merah.

Ada empat golongan darah utama, A, B, AB dan O. Golongan darah seseorang ditentukan oleh gen yang diwariskan dari orang tuanya.

Melansir dari Times of India, Kamis (5/1/202), menurut sebuah penelitian baru, golongan darahmu bisa memprediksi apakah Anda berisiko terkena stroke dini.

Ketika stroke iskemik terjadi, suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, yang mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit.

Temuan yang dipublikasikan di Neurologi ini bisa membantu mengembangkan cara baru untuk memprediksi dan mencegah stroke pada individu dewasa muda.

Para peneliti meninjau 48 studi tentang genetika dan stroke iskemik dari Amerika Utara, Eropa dan Asia. Ini termasuk 16.927 individu dengan stroke dan 576.353 individu yang tidak terkena stroke.

Dari mereka yang mengalami stroke, 5.825 individu mengalami stroke serangan dini, yang diidentifikasikan sebagai stroke iskemik yang terjadi sebelum usia 60 tahun.

Sementara 9.269 orang mengalami stroke serangan lambat yang terjadi ketika pasien berusia lebih dari 60 tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siapa yang lebih berisiko?

Jika dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah lain, para peneliti menemukan bahwa individu yang bergolongan darah A lebih rentan mengalami stroke sebelum usia 60 tahun.

Para peneliti mencatat bahwa gen untuk subkelompok A1 dan stroke dini telah dikaitkan dalam secara eksplisit dengan studi genomik.

"Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi. Tapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan. Peran dalam pengembangan pembekuan darah," kata penulis senior dan ahli saraf vaskular Steven Kittner dari University of Maryland.

"Secara khusus, meta-analisis kami menunjukkan bahwa varian gen yang terkait dengan golongan darah A dan O mewakili hampir semua gen yang terkait dengan stroke dini," tambah penulis studi Braxton D. Mitchell, dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Baltimore.

"Individu dengan varian gen ini lebih mungkin mengalami pembekuan darah, yang bisa menyebabkan stroke," tambah Mitchell.

Mereka juga mencatat bahwa individu yang memiliki golongan darahh O memiliki risiko 12% lebih rendah terkena stroke, dibandingkan individu dengan golongan darah lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Tidak perlu penyaringan atau pemantauan tambahan

Para peneliti menemukan bahwa individu yang genomnya dikodekan untuk variasi golongan darah A memiliki risiko 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan populasi dengan golongan darah lain.

Namun, para peniliti mengatakan bahwa risiko stroke yang lebih tinggi di antara mereka yang bergolongan darah A adalah minimal, sehingga tidak diperlukan skrining atau pemantauan tambahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.