Sukses

6 Fakta Hiu Banteng, Salah Satu Predator Paling Ganas di Dunia

Hiu terkenal sebagai salah satu jenis ikan yang paling banyak ditakuti. Kasus gigitan hiu terhadap manusia senantiasa terjadi di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Hiu terkenal sebagai salah satu jenis ikan yang paling banyak ditakuti. Kasus gigitan hiu terhadap manusia senantiasa terjadi di seluruh dunia. Meskipun hiu menyerang manusia bukan untuk memangsa, namun gak bisa dimungkiri bahwa mereka memang hewan berbahaya dan sebaiknya dihindari.

Spesies hiu yang paling banyak ditakuti adalah hiu putih besar (Carcharodon carcharias). Hal itu wajar karena mereka merupakan hiu predator terbesar dan memang kerap menggigit manusia. Tapi ada spesies hiu lain yang kerap disebut-sebut lebih berbahaya dari mereka, yaitu hiu banteng.

Dilansir treehugger.com, Kamis (15/12/2022), berikut ini fakta-fakta hiu banteng, salah satu predator paling ganas di dunia. 

1. Hiu Banteng Mengalahkan Hiu Putih Besar

Hiu banteng terutama memakan ikan bertulang dan hiu yang lebih kecil. Namun, mereka adalah pemakan oportunis, yang juga mengambil mangsa seperti burung, krustasea, lumba-lumba, mamalia darat, dan penyu.

Kekuatan gigitan hiu banteng adalah salah satu yang tertinggi dari ikan mana pun, menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Zoology.

Spesies ini dapat menggigit dengan kekuatan 5.914 Newton, demikian temuan studi tersebut. Kekuatan tersebut lebih kuat daripada gigitan 12 hiu lain dan ikan mirip hiu yang digunakan para peneliti untuk perbandingan, termasuk hiu putih besar dan hiu martil besar.

2. Berukuran Besar dan Memiliki Moncong Pendek

Hiu banteng (Carcharhinus leucas) mendapatkan namanya dari karakteristik moncongnya yang pendek dan tumpul. Selain itu, mereka juga punya kebiasaan menyeruduk mangsanya seperti banteng sebelum memangsanya.

Hiu banteng termasuk keluarga Carcharhinide yang juga mencakup hiu yang tak kalah ganas lainnya yaitu hiu macan. Soal ukuran, hiu banteng memang kalah besar dibanding hiu macan yang bisa mencapai panjang 5 meter.

Tapi ukuran mereka tetap cukup besar, yaitu maksimal 3,5 meter dan berat 315 kg. Namun rata-rata panjang mereka hanya mencapai 2,5 hingga 2,7 meter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Bisa Hidup di Air Payau dan Air Tawar

 

Hiu banteng memiliki persebaran yang cukup luas. Mereka bisa ditemukan di Amerika Utara hingga Selatan. Mereka juga ada di perairan Afrika, India, hingga ke Indonesia dan Australia.

Habitat utama mereka adalah lautan tropis dan subtropis dengan rata-rata kedalaman 30 meter. Namun, mereka juga bisa hidup di air payau dan air tawar.

Itulah yang membuat hiu banteng sangat berbahaya bagi manusia, karena mereka bisa berenang hingga ke dekat pantai serta sungai, tempat di mana manusia sering berenang. Hiu banteng terutama akan memasuki perairan payau dan air tawar saat akan melahirkan. 

Setelah lahir, anak hiu banteng juga akan berdiam di kawasan tersebut hingga temperaturnya mendingin. Baru setelah itu mereka akan pergi ke laut.

3 dari 4 halaman

4. Usia Menentukan Tempat Hidup Mereka

Hiu banteng yang baru lahir dan remaja lebih menyukai habitat air tawar. Seiring bertambahnya usia, preferensi mereka berubah, memilih habitat air asin tetapi terus berenang ke habitat air tawar. Di usia tua, hiu banteng tetap tinggal di air asin.

5. Mereka Melahirkan Anak 

Hiu banteng bersifat vivipar, yang berarti, tidak seperti kebanyakan hiu, mereka melahirkan anak daripada bertelur. Musim kawin mereka sering terjadi pada akhir musim panas atau awal musim gugur dan anak-anak hiu banteng yang sedang berkembang dipelihara di dalam tubuh induknya oleh plasenta yolk-sac.

Setelah masa kehamilan sekitar 11 bulan, induknya melahirkan satu hingga 13 ekor anak. Induk hiu banteng tidak membesarkan anak-anaknya, tetapi mereka dapat membantu melindunginya dengan melahirkan di habitat pesisir atau pedalaman.

Meskipun hiu banteng dewasa tidak memiliki predator alami (selain manusia), anak-anaknya dapat menjadi korban hiu lain.

Namun, karena sebagian besar hiu tetap berada di habitat air asin, anak-anak hiu mungkin memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik, jika mereka menghabiskan waktu untuk tumbuh dewasa di sungai atau danau sebelum menjelajah ke laut.

4 dari 4 halaman

6. Memiliki Karakter Agresif

Selain karena bisa memasuki lautan dangkal dan sungai, hiu banteng juga sangat berbahaya karena memiliki karakter yang agresif. Banyak akuarium di tempat hiburan memilih untuk tidak menampilkan hiu ini karena mereka akan menghabisi ikan-ikan lain di akuarium tersebut.

Karena habitat yang fleksibel serta karakter agresifnya, hiu banteng sering dianggap sebagai hiu paling berbahaya di dunia. International Shark Attack File mencatat bahwa serangan hiu banteng berada di urutan ketiga terbanyak di dunia, di bawah hiu putih besar dan hiu macan.

Laman Oceana menyebut bahwa sebagian besar serangan hiu banteng justru terjadi di sungai, bukan di laut. Sebenarnya, manusia bukanlah mangsa hiu banteng.

Ketika menggigit, mereka sebenarnya hanya salah mengira manusia sebagai mangsanya. Namun meski tidak sengaja, tetap saja gigitan mereka bisa berakibat fatal bagi korbannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.