Sukses

7 Tempat Paling Kotor di Dapur yang Jarang Diketahui

Beberapa alat dan tempat masak yang kotor di dapur rupanya menjadi sarang bakteri dan kuman.

Liputan6.com, Jakarta - Kebersihan rumah memang perlu diperhatikan. Ini untuk kenyamanan dan juga kesehatan penghuninya.

Seperti di dapur, kamu mungkin sering beraktivitas di ruangan ini. Memasak atau hanya untuk sekadar menyimpan barang, tentu kamu tidak akan melewatkan salah satu bagian dari rumah ini.

Dapur bisa menyimpan banyak kuman dan bakteri. Oleh karena itu, ruangan ini perlu dibersihkan, terutama di beberapa tempat yang paling kotor.

Melansir The Seattle Times, Senin (5/12/2022), berikut ini tujuh tempat paling kotor di dapur, yang mungkin belum kamu ketahui:

1. Kulkas

Kulkas kamu menyimpan bakteri di beberapa tempat yang mengejutkan. Dispenser es dan air, tempat sayuran, laci daging, dan segel pintu adalah beberapa tempat yang paling berkuman.

Gunakan disinfektan saat kamu membersihkan kulkas, lakukan penyiraman cuka putih pada dispenser air, dan bersihkan serta sanitasi pembuat es dan tempat es. Jika kulkas kamu membutuhkan perawatan ekstra, pertimbangkan untuk menyewa layanan pembersihan yang menawarkan pembersihan alat.

2. Peralatan di Atas Meja

Peralatan di atas meja membutuhkan pembersihan yang lebih intensif daripada yang mungkin pernah kamu pikirkan. Faktanya, tidak melakukan hal-hal seperti membilas pembuat kopi dan mendisinfeksi gasket blender dapat membuat kamu berisiko menelan bakteri yang tidak aman.

Untuk membersihkannya, bongkar blender kamu dan cuci setiap komponen dengan sabun dan air. Lalu, ingatlah untuk mencabut peralatan sebelum membersihkannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Meja Dapur

Pikirkan semua tangan, tas, dan wadah yang mendarat di meja kamu sepanjang hari. Menyeka dengan cepat tidak akan cukup untuk membersihkan permukaan sepenuhnya dan mencegah terjadinya kontaminasi.

Bersihkan meja kamu setiap hari dan biarkan mengering. Pertimbangkan juga untuk memasang bahan meja yang tidak berpori seperti keramik kuarsa untuk mengurangi penumpukan kuman.

4. Wastafel

Wastafel memerlukan perawatan harian untuk melawan bakteri. Mendisinfeksi wastafel secara teratur akan mengurangi risiko makanan dan peralatan makan terkontaminasi, serta akan membuat wastafel kamu dijauhi oleh hama.

Siram saluran wastafel setiap minggu atau dua minggu sekali dengan air panas dan pemutih, atau cuka dan soda kue. Selain itu, desinfeksi wastafel kamu setiap malam. 

 

3 dari 4 halaman

5. Peralatan Memasak

Peralatan seperti spatula karet dan pembuka kaleng berada di peringkat 10 besar untuk jumlah bakteri dan penelitian telah menemukan jenis bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella pada peralatan tersebut.

Jika peralatan masak kamu dapat dibongkar, pisahkan untuk membersihkannya (bakteri berkumpul di lipatan). Selain itu, bersihkan pembuka kaleng kamu dalam rendaman cuka.

6. Wadah Reusable

Wadah penyimpanan makanan dan tas belanjaan yang dapat digunakan kembali (reusable) tidak hanya menyimpan barang kering atau makan siang besok -- mereka juga menyimpan kuman. Hal ini terutama berlaku jika ada segel karet yang terlibat, karena ini terbukti positif mengandung ragi dan jamur.

Cuci tas belanja reusable kamu setiap minggu. Lalu, bersihkan wadah penyimpanan makanan segera setelah kamu selesai menggunakannya, lepaskan segel untuk membersihkannya.

 

4 dari 4 halaman

7. Tempat Pisau

Tempat penyimpanan pisau termasuk di antara 10 benda paling berkuman di dapur. Tempat pisau kayu, khususnya, menyimpan ragi dan jamur -- terutama jika kamu memasukkan pisau setengah basah kembali ke dalamnya.

Lepaskan pisau dan bersihkan tempat pisau tersebut dengan sabun dan air, gosok sela-selanya dengan sikat atau pembersih pipa. Kemudian, rendam tempat pisau dalam air yang mengandung satu sendok makan pemutih. Lalu biarkan tempat pisau itu mengering.

Tempat tinggal bakteri di dapur tidak berhenti sampai di situ. Kenop, gagang, spons, dan kain lap membutuhkan lebih banyak perhatian daripada yang diberikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.