Sukses

Banyak yang Tak Tahu, Ini 7 Hewan di Indonesia yang Suka Begadang

Hewan nokturnal menjadi kelompok satwa yang sangat unik.

Liputan6.com, Jakarta - Hewan nokturnal pada dasarnya merupakan hewan yang  aktifitasnya dilakukan pada malam hari dan istirahat atau tidur pada siang hari. Hewan ini memiliki ciri khusus di mana penglihatan serta penciumannya yang sangat tajam.

Penting bagi kita untuk mengenal jenis hewan-hewan tersebut agar kita dapat menjaga kelestarian satwa-satwa tersebut.

Hewan nokturnal menjadi kelompok satwa yang sangat unik. Ini dikarenakan mereka cenderung lebih aktif di malam hari ketimbang di siang hari.

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya untuk menghindari predator yang memburu mereka, atau menghindari kompetisi dengan satwa lain dalam mencari makanan.

Indonesia sendiri memiliki beberapa jenis satwa liar yang termasuk dalam kelompok ini. Beberapa di antaranya mungkin sudah kita kenal baik sejak kecil, beberapa di antaranya mungkin terdengar asing di telinga kita.

Dilansir dari Activewild, beberapa dari satwa liar ini merupakan satwa asli Indonesia, alias endemik Indonesia. Yuk, ketahui tujuh hewan nokturnal yang terdapat di Indonesia.

1. Burung Paruh-kodok

Burung paruh-kodok adalah kelompok burung unik yang termasuk dalam famili Podargidae. Kelompok burung paruh-kodok yang dapat ditemukan di Indonesia ada dua jenis, yaitu Brachostomus sp dan Podargus sp. Mereka adalah kelompok burung nokturnal yang kekerabatannya sangat dekat dengan burung cabak.

Kelompok burung ini dinamai paruh-kodok karena bentuk paruhnya yang melebar menyerupai mulut kodok. Paruh mereka yang lebar dan besar memudahkan mereka untuk memangsa serangga.

Mereka juga memiliki ciri khas berupa warna bulu yang menyerupai daun dan batang pohon, sehingga membantu mereka untuk bersembunyi di dalam hutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Burung Hantu dan Kukang

2. Burung Hantu

Di Indonesia terdapat tiga jenis kelompok burung hantu, yaitu Otus sp, Tyto sp, dan Phodilus sp. Burung ini adalah satwa predator. Satwa yang tidak asing di telinga kita ini terbang di malam hari untuk mencari mangsa berupa mamalia dan burung yang berukuran kecil.

Tahukah kamu bahwa mereka mampu memutar kepalanya hingga 270 derajat? Kemampuan tubuhnya yang unik ini membantu mereka dalam mencari mangsa. Ditambah dengan mata berukuran besar yang mampu melihat dalam cahaya yang redup, burung hantu dinobatkan sebagai salah satu satwa pemburu terhandal di malam hari.

3. Kukang

Kelompok kukang (Nycticebus) di samping satwa nokturnal, mereka juga merupakan satwa arboreal, yaitu satwa yang tinggal di atas pohon. Terdapat 5 (lima) jenis kukang di seluruh dunia, 3 (tiga) di antaranya berada di Indonesia.

Jenis-jenis kukang yang berada di luar Indonesia, yaitu kukang benggala atau Nycticebus bengalensis yang tersebar di India hingga Thailand, serta kukang kerdil (Nycticebus pygmaeus) yang tersebar di Indocina sebelah timur Sungai Mekong.

Untuk ketiga kukang lainnya yang berada di Indonesia yaitu terdapat kukang Sumatera (Nycticebus coucang), kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan kukang Kalimantan (Nycticebus menagensis).

Saat ini, kukang telah masuk ke dalam salah satu satwa dilindungi. Hal ini disebabkan jumlah populasinya yang terus menurun di alam liar. Penurunan ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari perburuan satwa liar, pengurangan luasan habitat, hingga perdagangan satwa liar.

3 dari 4 halaman

Tarsius dan Landak

4. Tarsius

Sebagian besar satwa kelompok tarsius adalah satwa endemik Indonesia yang tersebar di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, serta pulau-pulau lain di sekitarnya. Mereka juga termasuk dalam kelompok satwa primata. Hal ini menjadikan hutan Indonesia sebagai habitat salah satu primata terlangka di dunia.

Kelompok primata tarsius juga terkenal karena termasuk dalam kelompok primata dengan ukuran tubuh terkecil di dunia. Panjang tubuh dari kepala hingga tubuhnya hanya berkisar 10-15 cm.

Di samping memiliki ukuran tubuh yang kecil, rupanya ia memiliki mata yang cukup besar untuk melihat di malam hari. Tiap bola matanya berdiameter 16 mm dan ternyata tidak bisa digerak-gerakkan. Itulah sebabnya tarsius membutuhkan leher yang mampu berputar hingga hampir 360 derajat guna melihat sekelilingnya.

5. Landak

Landak menjadi satwa kelompok rodensia atau termasuk dalam kelompok satwa pengerat. Di Indonesia, mereka masuk ke dalam kelompok genus Hystrix sp.

Mereka mudah dikenali dari ciri-ciri tubuhnya yang sangat mudah terlihat, yaitu kumpulan duri pada abdomen atau punggungnya.

Mereka termasuk satwa nokturnal yang ditandai dari kebiasaannya. Di siang hari, mereka bersembunyi di dalam lubang. Ketika malam tiba, mereka mencari makanan berupa bagian-bagian tumbuhan seperti akar, umbi, kulit kayu, dan buah-buahan.

4 dari 4 halaman

Kelelawar dan Musang

6. Kelelawar

Kelelawar adalah jenis satwa mamalia yang termasuk kedalam ordo Chiroptera yang memiliki kedua kaki bagian depan yang berkembang menjadi sayap.

Kelelawar termasuk jenis satwa yang sangat unik di mana satwa ini merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang menggunakan sayap. Kelelawar memiliki keistimewaan pada sayapnya dikarenakan sayapnya memiliki tingkat sensitif yang tinggi terhadap dehidrasi.

Kelelawar termasuk satwa yang memiliki manfaat bagi kehidupan, salah satunya adalah kotoran dari kelelawar yang banyak digunakan sebagai pupuk.

Selain itu, kelelawar juga berfungsi sebagi penebar alami biji buah-buahan. Dengan fungsinya sebagai penebar biji alami ini membuat kelelawar sebagai satwa yang penting dalam menjaga keanekaragaman hutan.

7. Musang

Perlu Anda ketahui musang juga termasuk satwa nokturnal. Musang merupakan nama yang umum bagi kelompok mamalia yang berasal dari suku Viverridae. Musang terkenal sebagai satwa yang pandai dalam memanjat.

Dari berbagai jenis musang yang paling terkenal adalah jenis musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Musang luwak sangat terkenal saat ini dikarenakan biji kopi yang telah dikonsumsi oleh luwak memiliki rasa dan aroma yang khas bagi para penikmat kopi.

Musang luwak banyak ditemukan di dekat pemukiman warga serta menjadi musuh bagi peternak ayam dikarenakan musang sering memangsa ayam saat malam hari.

Musang juga diketahui merupakan satwa yang memiliki cara unik untuk bertahan hidup. Saat musuh akan menyerang maka musang akan berpura-pura mati sehingga musuhnya akan dapat dikelabui dan saat musuh telah pergi maka musang akan lari ke tempat lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.