Sukses

Pakar: Ini Waktu Paling Tepat Memperkenalkan Gawai pada Anak

Kata psikolog lulusan UI, Saskhya, waktu yang tepat mengenalkan gadget pada anak adalah saat masih usia 18 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Kecepatan dan kecanggihan teknologi saat ini sangat tidak mungkin untuk disembunyikan dari pandangan anak. Teknologi gawai atau gadget berperan penting dalam kehidupan manusia di era digital. Mulanya gawai dimanfaatkan sebagai alat komunikasi, dan kini merambah menjadi layanan informasi dan hiburan.

Sebagai orang tua, kita sadar betul bahwa gawai bisa menyebabkan kecanduan terhadap anak, bahkan sampai orang dewasa sekalipun. Agar tidak salah memahami fungsi gawai, ada baiknya para orang tua tahu kapan waktu tepat anak dikenalkan oleh perangkat cerdas tersebut.

Seorang psikolog lulusan Universitas Indonesia, Saskhya Aulia Prima mengatakan, waktu yang tepat untuk mengenalkan gadget pada anak adalah saat bayi berusia 18 bulan, atau pada saat memasuki fase usia dua tahun.

“Pastikan untuk mengenalkan gadget kepada anak melalui interaksi langsung. Karena pada usia tersebut anak sangat membutuhkan interaksi,” kata Saskhya. Seperti dilansir dari voi.id, Sabtu (12/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Alasan mengapa gawai harus diperkenalkan saat usia anak menginjak dua tahun

Alasan utama gadget  bisa diperkenalkan kepada anak sejak usia 18 bulan atau dua tahun adalah karena pada saat itu fungsi otak anak baru mulai aktif bekerja. Pertumbuhannya sangat lambat sehingga saat mengenalkan perangkat lunak pada anak, akan membutuhkan interaksi agar anak mampu mencernanya.

3 dari 6 halaman

Video call sebagai media interaksi yang cocok untuk anak

“Cara paling mudah mengenalkan gadget atau ruang digital kepada anak-anak adalah melalui video call karena bisa interasi. Anak-anak juga bisa melihat bentuk komunikasi langsung melalui video call tersebut,” kata Saskhya.

 

4 dari 6 halaman

Pastikan orang tua memilih konten yang mengandung interaksi

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pastikan Anda memilih konten yang mengandung interaksi. Contohnya beberapa video dengan ritme lambat dan bahasa yang mudah dipahami, hal ini bisa membantu anak untuk berkonsentrasi dan memahami interaksi dari gambar dan suara yang ditampilkan.

“Kalau bisa temukan konten yang ritme lambat dari satu adegan ke adegan lainnya, jadi dia bisa berkonsentrasi memahami interaksi, jadi anak-anak juga bisa perlahan memahaminya,” ucap Saskhya.

5 dari 6 halaman

Tetap batasi pemakaian gadget pada anak

Anda dapat menyesuaikan waktu si anak dalam mengakses perangkat atau konten di ruang virtual mengikuti pertumbuhan usia anak. Misalnya, anak usa tiga tahun dapat mengakses gadget sekita 30 menit, kemudian pada usia lima tahun bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam.

6 dari 6 halaman

Orang tua perlu menahan diri menggunakan gawai di depan anak

Orang tua bisa memberikan contoh penggunaan gadget yang baik dengan membatasi diri menggunakan perangkat elektronik di depan anak-anak.

“Misalnya, orang tua harus menahan diri untuk tidak menggunakan ponsel saat makan di meja makan, atau sebelum tidur. Tujuannya agak anak bisa mengontrol diri dan mengikuti jejak orang tuanya,” pungkas Sashkya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.