Sukses

Studi: Ini Waktu yang Paling Tepat untuk Menikah

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang harus menikah antara usia 28 dan 32 tahun jika mereka tidak ingin bercerai.

Liputan6.com, Jakarta - Menikah menjadi salah satu fase hidup paling penting bagi setiap individu. Itu mengapa perlu pemikiran yang matang sebelum memutuskan untuk menikah.

Ada banyak faktor yang membuat seseorang dikatakan siap menikah, salah satunya yakni umur. Lantas sebenarnya berapa umur terbaik untuk menikah? 

Melansir dari Time, Selasa (9/2/2021), sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa individu harus menikah antara usia 28 dan 32 tahun jika mereka tidak ingin bercerai, setidaknya dalam lima tahun pertama. 

Studi tersebut dilakukan oleh Nick Wolfinger, seorang sosiolog di Universitas Utah, dan diterbitkan oleh Institute of Family Studies. Lebih lanjut, studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang menikah antara umur 28 dan 32 jarang berpisah di tahun-tahun berikutnya. 

Wolfinger menganalisis data dari 2006-2010 dan Survei Nasional Pertumbuhan Keluarga 2011-2013. Dia menemukan semacam kurva lonceng terbalik.

"Kemungkinan perceraian menurun seiring bertambahnya usia dari masa remaja Anda hingga akhir dua puluhan dan awal tiga puluhan," tulisnya.

"Setelah itu, kemungkinan perceraian naik lagi saat Anda memasuki usia akhir tiga puluhan dan awal empat puluhan."

Untuk setiap tahun setelah sekitar 32 tahun, kemungkinan perceraian naik sekitar 5%, kata penelitian tersebut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasannya

Ada banyak alasan mengapa akhir usia 20-an atau awal 30-an masuk akal sebagai waktu untuk memulai hidup dengan seseorang. Salah satunya karena orang-orang sudah cukup dewasa untuk memahami apakah mereka benar-benar cocok dengan seseorang atau hanya dibutakan oleh cinta.

Mereka telah membuat pilihan hidup yang signifikan dan mengambil beberapa tanggung jawab. Dan mereka mungkin cukup mampu secara finansial untuk dapat merenungkan mendukung seseorang jika diperlukan.

3 dari 3 halaman

Penelitian Lain

Di sisi lain, mereka belum terlalu tua untuk melakukan banyak penyesuaian kecil dalam kebiasaan dan gaya hidup serta tujuan yang dibutuhkan dalam pernikahan. Mereka mungkin tidak memiliki mantan pasangan atau anak untuk membagi waktu, sumber daya dan kesetiaan mereka.

Sosiolog lain, Phillip Cohen dari University of Maryland menggunakan kumpulan data yang berbeda, dari American Community Survey, untuk mengatakan bahwa semakin tua tidak berarti pernikahan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk bertahan langgeng.

Menurut analisisnya, usia yang tepat untuk menikah jika Anda tidak ingin bercerai adalah 45 hingga 49 tahun, yang menurutnya itulah sebabnya orang tidak boleh membuat keputusan hidup berdasarkan analisis statistik di Internet. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.