Sukses

Lama Tak Berpenghuni, Begini Potret Sekolah yang Dipenuhi Jangkrik

Meski aktivitas belajar dan mengajar ditiadakan, pihak sekolah tetap menjaga perawatan sarana dan parasarana sekolah

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya tingkat penularan pandemi Corona Covid-19 secara global mengharuskan setiap individu membatasi aktivitasnya di luar rumah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terinfeksi virus Corona.

Tak hanya pekerja kantoran yang diharuskan bekerja dari rumah, hal serupa juga diberlakukan bagi para pelajar yang sekolah secara daring.

Akibat ditiadakan aktivitas mengajar dan belajar di sekolah, kondisi sekolah pun terbengkalai. Bangunan sekolah menjadi kumuh dan kotor sehingga mengundang beragam jenis serangga yang memasuki lingkungan sekolah. 

Kondisi tersebut nyatanya benar terjadi. Sebuah unggahan akun Twitter @sendaljaphethku baru-baru ini menjadi perbincangan publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. 

Dalam unggahannya, akun tersebut menunjukkan sebuah sekolahan dengan kondisi lorong, ruang kelas, dan ruangan kantor dipenuhi jangkrik yang hinggap di lantai bahkan hingga menaiki dinding sekolah. 

Pemandangan yang tidak elok ini sontak membuat warganet keheranan. Tampaknya sekolah ini sudah ditinggalkan terhitung sejak kebijakan PSBB diberlakukan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kumpulan Jangkrik Penuhi Bangunan Sekolah

Sebagian warganet beranggapan pihak sekolah melupakan kebersihan sekolah. Hal ini akan membahayakan para pelajar jika hendak beraktivitas normal kembali.

Selain itu, melihat kondisi sekolah yang dipenuhi jangkrik setiap sisi sekolah akan memakan biaya perawatan yang jauh lebih besar dibandingkan memberlakukan pembersihan secara berkala.

Maka dari itu, penting bagi pihak-pihak sekolah mempertimbangkan kebersihan prasarana dan sarana sekolah agar bisa digunakan kembali setelah kondisi kembali normal.

3 dari 3 halaman

Respons Warganet

Unggahan tersebut sontak menarik perhatian publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. Banyak dari warganet menanggapinya dengan berbagai respons, salah satunya dengan respons guyonan.

Warganet menjadi jijik, tetapi adapula yang berniat untuk mengangkut jangkrik tersebut dan dijual kembali.

"Jangkrik? klo deket rumah itu biar aku yg angkutin mau aku jual ke bapak2 yang hobby burung, mayan buat tambahan beli kopi," ujar akun @Ajaysaurus.

"Merinding banget liat jangkrik sebanyak itu. Kalo dia bunyi kek lagi konser kali ya?," sahut akun @piscessiaan.

"Pas gua kemaren dateng pertama siii hampir begitu ro, sumpahhhhhh demi apapun, isinya kecoa kecil kecil, res resan kayu yg udh digigitin rayap, tanah, campur aduk semua," balas akun @Dvtaniaa.

"Sekolahku dulu pernah abis libur dan musim panen padi belakang sekolah,auto ada serangga masuk tp gatau apa bukan jangkrik tp banyak juga sampe pindah kelas waktu itu," ucap akun @kikytrihandyani.

"Kok bisaa? Emang staff sama guru2nya gak pada masuk? Ditempatku soalnya walaupun daring staff sama guru tetep ke sekolah jadi gaada kejadian begini," kata akun @hilily131.

"Gemes anjir pengen masukkin mereka ke toples," tutur @yeonshall.

Unggahan tersebut masih menjadi perbincangan viral warganet. Hingga kini, unggahan tersebut mendapat lebih dari empar ribu retweet dan 19 ribu suka.

Penulis 

Ignatia Ivani

Universitas Multimedia Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.