Sukses

Diendorse Hotman Paris, Pengusaha Muda Ini Jadi Pelopor Batik Modern

Di bawah tangan dingin pemuda ini, batik menjadi pakaian yang modern

Liputan6.com, Jakarta - Batik kerap dipandang sebagai pakaian kuno yang hanya cocok dikenakan para orang tua, serta identik dengan suasana formal dan kaku. Di bawah tangan dingin seorang pengusaha muda, Michael Wirawan (24 tahun), batik tampil menjadi pakaian yang moderen dapat digunakan sehari-hari dan cocok bagi para milenial.

Dengan mengusung brand “Flike Store”, Michael telah berhasil mengantongi omset milyaran rupiah setiap bulannya. Kualitas dan harganya yang terjangkau, membuat Flike Store cepat mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sederetan artis tanah air pun telah mengenakan Flike Store, seperti Gisella Anastasia, Chelsea Olivia, Shandy Aulia, Samuel Rizal, Jessica Iskandar, Ayu Tingting, Natasha Wilona, hingga pengacara kondang, Hotman Paris.

“Sudah lama sekali saya tidak menggunakan batik, tapi untuk Flike Store, saya mau, karena motif dan kualitasnya bukan kaleng-kaleng,” ujar Hotman Paris.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Cutting-an yang slim fit untuk kemeja pria hingga bikini batik pertama di Indonesia, makin memposisikan Batik Flike Store sebagai batik yang berbeda dari brand-brand batik lainnya. Selain memiliki keunikan dari segi model baju, Flike Store pun berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan campaign-nya di media sosial #flikestoresquad yang berjalan selama satu tahun.

Melalui campaign ini, Michael memberikan edukasi tentang berbagai informasi terkait batik Indonesia. Michael memiliki kekhawatiran terhadap negara asing yang kerap kali ingin mengkaim batik sebagai kekayaan budaya mereka. Dengan misi budaya ini, Michael berhasil menghimpun 200 influencer untuk turut berpartisipasi bersuara dalam campaign ini.

 

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Bisnis yang berdiri sejak Maret 2015 ini, ternyata sempat mengalami hambatan. Diakui Michael, pada saat ia menggaet para artis untuk bekerjasama, ia mengira hal ini akan memberikan feedback yang positif terhadap bisnisnya. Namun setelah semua uang tabungannya habis, keuntungan yang diharapkan pun tidak didapat.

Di titik inilah, Michael hampir putus asa dan ingin menutup Flike Store. Untungnya, orang tua Michael memberikan support yang sangat positif hingga membuat Michael kembali bangkit memperjuangkan Flike Store hingga hari ini.

Michael berencana ke depannya, ia bisa melakukan ekspansi bisnisnya hingga ke luar negeri. Ia ingin semakin banyak orang mengetahui budaya Indonesia melalui batik Flike Store.

 

Penulis:

Gloria Morgen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini