Sukses

Waspada, Ini Bahaya Mengerikan Makan Mi Instan Bagi Wanita

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sih yang enggak suka makan mi instan? Apalagi di Indonesia, mi instan cukup populer bahkan digandrungi berbagai kalangan.

Bukan hanya harganya yang murah, mi instan juga bikin kenyang tanpa perlu repot dan lama saat memasaknya. Meski instan dan lezat, dibaliknya ada ancaman serius untuk tubuh.

Sudah menjadi hal umum bahwa mi menjadi makanan yang tinggi karbohidrat, namun memiliki rendah nutrisi. Meski begitu, popularitas mi instan terkenal di berbagai negara terutama pada kawasan Asia.

Dilansir dari Nextshark, penelitian yang dilakukan Universitas Harvard dan Baylor beberapa tahun lalu, turut membuat kaget publik. Diterbitkan dari Journal of Nutrition, mi instan punya peluang untuk meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sindrom metabolik yang dapat menyerang wanita

Penelitian yang dilakukan oleh kedua universitas tersebut melibatkan 11 ribu warga Korea Selatan antara usia 19 sampai dengan 64 tahun.

Dari penelitian tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian wanita Korea Selatan berisiko tinggi mengalami sindrom metabolik. Sedangkan, penemuan itu tidak ditemukan pada partisipan pria.

Sindrom metabolik sendiri dapat menimbulkan efek peningkatan gula darah dan tekanan darah. Hal ini dapat berujung pada risiko yang lebih tinggi meliputi diabetes, stroke atau penyakit jantung.

Di balik munculnya sindrom tersebut ternyata zat Tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) bisa jadi salah satu penyebabnya.

"Meskipun mi instan adalah makanan yang nyaman dan lezat, ada peningkatan risiko sindrom metabolik karena adanya natrium yang tinggi, lemak jenuh yang tak sehat serta beban gilkemik," kata Hyun Shin, dokter Harvard Public Health dan salah satu penulis penelitian.

Selain itu, salah satu mi instan asal Korea yang populer pernah juga menemukan zat Benzopyrene yang terkenal sebagai penyebab kanker pada tahun 2012. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.